Kampus Universitas Negeri Gorontalo Diserang Massa

16 September 2020 22:53:19 Dibaca : 38

Sekelompok orang tak dikenal bentrok dengan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kamis (2/12) petang. Insiden berawal ketika gerombolan yang sebagian bersenjata tajam itu dengan tiba-tiba mendatangi Kampus UNG. Mereka pun langsung menyerang mahasiswa yang ada di sekitar lokasi.

Massa juga melempari beberapa fasilitas kampus dengan bom molotov. Penyerbuan tidak berhenti sampai di situ. Massa makin beringas dan terus merangsek dan mengobrak-abrik semua yang ada di kampus. Para mahasiswa tak tinggal diam. Mereka pun berusaha memberi perlawanan seadanya meski akhirnya kalah mengingat jumlah yang tak berimbang.

Serangan massa di Kampus UNG mengakibatkan sebelas mahasiswa terluka pada bagian kepala karena terkena sabetan benda tajam. Semua korban dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan. Adapun biaya perawatan seluruh korban luka ditanggung pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo. Selain menimbulkan korban luka, serangan itu juga mengakibatkan sebagian ruangan kampus dan kendaraan yang sedang diparkir di Kampus UNG rusak berat.

Selang beberapa saat, mahasiswa menyerang balik. Sasaran serangan mahasiswa adalah rumah Wali Kota Gorontalo Medi Botutihe yang memang terletak tidak jauh dari kampus. Para mahasiswa yang marah melempari bangunan mewah itu dengan batu dan bom molotov. Bahkan, salah seorang mahasiswa nekat menaiki pagar rumah dan menghancurkan bagian atas rumah.

Kendati sudah banyak jatuh korban dan menimbulkan berbagai kerusakan, serangan dari kedua belah pihak tak kunjung mereda. Bahkan, suasana berubah makin panas. Bahkan, sebagian mahasiswa berdemonstrasi di Gedung DPRD Kota Gorontalo. Lantaran itulah, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad terpaksa turun langsung ke lokasi bentrokan. Fadel menenangkan mahasiswa maupun massa yang diduga golongan yang tak setuju dengan aksi para aktivis kampus yang meminta Medi Botutihe mundur.

Berdasarkan penelusuran SCTV, bentrokan dipicu karena dalam beberapa hari terakhir, mahasiswa gencar berunjuk rasa menuntut agar Medi Botutihe mengundurkan diri. Para mahasiswa memprotes kebijakan Medi Botutihe yang membongkar restoran milik salah satu dosen UNG yang dinilai tidak mempunyai surat izin mendirikan bangunan (IMB). Nah, saat bangunan itu dibongkar, para mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat. Dari situlah situasi terus memanas.

Saat bertelewicara dengan reporter SCTV Bayu Sutiyono, petang ini, Fadel mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Medi Botutihe dan Rektor UNG Amir Tjoneng. Bahkan, menurut Fadel, hasil rapat DPRD Kota Gorontalo memutuskan Medi Botutihe untuk cuti sementara dari tugasnya.

Lebih jauh Fadel mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan investigasi dan penangkapan terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar hukum. Terutama untuk menindak tegas aktor di belakang kerusuhan tersebut.

Fadel menambahkan pula, untuk mengantisipasi bentrokan susulan dan aksi balas dendam oleh korban yang sakit hati, pihaknya akan menetapkan status Siaga Satu. Pihak Pemprov Gorontalo juga telah meminta bantuan jajaran Komando Resor Militer dan Kepolisian Daerah setempat untuk mengamankan situasi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong