Materi Potongan Dan Proyeksi

06 October 2022 13:34:44 Dibaca : 4361

Potongan

Pada gambar teknik sering kita temui beberapa objek tertentu seringkali terdapat rongga atau bagian yang tertutup sehingga kita tidak dapat melihat pada bagian tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guna menampilkan gambar pada bagian tertutup atau tersembunyi, maka pada bagian objek yang menutupi dapat dilakukan potong atau juga dapat disebut dengan irisan jika diperlukan yang berfungsi untuk mengetahui objek tertutup secara lebih jelas.

Jadi yang dimaksud dengan gambar potongan adalah letak gambar yang tersembunyi atau menutupi pada bagian gambar tersebut. Misalkan apabila kita ingin menggambar sebuah komponen mesin, alangkah rumitnya jika menggambar pada bagian dalam komponen tersebut. 

Fungsi Potongan

Fungsi dari gambar potongan (irisan) adalah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut agar dapat ditampilkan dengan jelas. Sehingga pada bagian yang sulit  apabila kita lihat secara langsung dapat terlihat dengan jelas dengan menggunakan gambar potongan (irisan).

Berikut ini macam-macam jenis gambar potongan pada gambar teknik:

1.     Potongan dalam satu bidang

Ø  Potongan yang melaui garis sumbu utama

Pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan dengan simbol potongan yang terdapat pada garis potongnya

2.     Potongan lebih dari satu bidang

Ø  Potongan meloncat

Dalam menyerdehanakan gambar dan penghematan waktu potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat disatukan menjadi 1 bidang.

Ø  Potongan Dua Bidang yang Berpotongan 

Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap potongan utama.

Ø  Potongan Bidang yang Berdampingan 

Pada potongan ini biasanya digunakan dalam membuat potongan pada benda seperti pipa. Dibuat dengan membuat bidang potong yang berdampingan melalui garis sumbunya.

3.     Potongan setempat

Dalam menggambar potongan seringkali hanya memerlukan bagian kecil dari benda atau tersembunyi maka dapat menggunakan potongan setempat. Untuk menampakan pada bagian kecil yang tersembunyi, dibutuhkan suatu potongan yang hanya menunjukan bagian kecil yang diinginkan tersebut. Kita dapat menggunakan potongan setempat/ potongan sebagian kecil bidang.

4.     Potongan separuh

Pada bagian benda berbentuk simetris (sama kedua sisinya) dapat digambar potongan separuh dimana sparuhhnya berupa gambar pandangan dan separuh lainnya berupa gabar potongan. Pada gambar potongan separuh, garis-garis tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores karena sudah terlihat jelas pada gambar potongannya. 

5.    Potongan berurutan (bersusun)

Pada suatu gambar tertentu dapat dilakukan dengan penggambaran potongan secara berurutan dalam memberi ukuran yang lebih detail atau karena alasan tertentu. Pada potongan berurutan diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain, dimana pada semua potongannya terletak disumbu utama, dan masing-masing terletak dibawah garis potongnya.

6.    Potongan yang di putar di tempat ( di pindahkan)

Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampang dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan.

PROYEKSI

Gambar Proyeksi -  Untuk mengekspresikan wujud objek dalam bentuk gambar, maka diperlukan adanya sebuah metode yang disebut proyeksi. Gambar yang diproyeksikan adalah gambar dari objek nyata atau khayal yang menurut garis pandang pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).

Macam_macam proyeksi

1. Proyeksi piktorial

Gambar pandangan tunggal atau proyeksi piktorial adalah suatu teknik dalam menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran sesuai sebenarnya yang dibuat secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal.

Proyeksi Aksonometri

Jika objek diwakili oleh proyeksi orthogonal, seperti yang ditunjukkan Gambar bawah, hanya satu bidang yang akan digambar pada bidang ini proyeksi. Misalkan bidang ini atau tepinya relatif terhadap Bidang proyeksi, maka tiga muka objek akan terlihat pada saat bersamaan, dan Gambar seperti itu memberikan bentuk sebenarnya dari objek pada gambar bagian kanan. Metode ini disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya disebut gambar aksonometri. 

Proyeksi aksonometri ada tiga bentuk, yaitu gambar isometri, dimetri dan Trimetri.

1) Isometri

Proyeksi isometri adalah salah satu jenis proyeksi yang secara akurat menampilkan objek dalam gambar dengan panjang sumbu yang menggambarkan ukuran objek sebenarnya.  Ciri pada sumbunya : - Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30 derejat terhadap garis mendatar - Sudut antara sumbu yang satu dengan sumbu lainnya 120 derajat Ciri pada ukurannya : Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.

2) Dimetri

Proyeksi dimetri adalah perbaikan dan penyempurnaan dari proyeksi isometri di mana garis yang tumpang tindih menjadi tidak terlihat dalam proyeksi isometri.  Ciri pada sumbunya : Pada sumbu X mempunyai sudut 10 derejat, sedangkan pada sumbu Y mempunyai sudut 40 derejat. Ciri pada ukurannya : Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, dan skala pada sumbu y=1:2, sedangkan pada sumbu z = 1:1

3) Trimetri

Proyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu - sumbu tersebut. -dan merupakan modifikasi lebih jauh lagi dari proyeksi Isometri. 

Ukuran panjang, lebar dan tingginya ketiganya disesuaikan. Biasanya menggunakan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. Dalam proyeksi Trimetri terdapat masing-masing tiga macam skala dan sudut kemiringan.

b. Proyeksi (Oblique) Miring 

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. 

Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

c. Proyeksi Perspektif.

Proyeksi perspektif adalah salah satu jenis proyeksi piktorial yang mempunyai kesan visual yang mirip dengan gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif sangat rumit, terutama pada bagian-bagian kecil. 

2. PROYEKSI ORTOGONAL

Proyeksi ortogonal adalah gambar yang diproyeksikan, dan bidang proyeksinya tegak lurus dengan proyektor. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan objek ke bidang proyeksi. Dalam proyeksi ortogonal terdapat beberapa perspektif yaitu tampak depan, tampak atas, tampak samping, dan proyeksi piktroial. 

Secara umum, proyeksi ortogonal dibagi menjadi dua jenis, yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.

a. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa adalah proyeksi yang posisi proyeksi dan arah garis pandangnya terbalik. Proyeksi Eropa sering juga disebut proyeksi kuadran I atau proyeksi sudut pertama.

b. Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika adalah proyeksi pada bidang yang sama dengan garis pandang. Proyeksi Amerika sering disebut proyeksi kuadran III atau proyeksi sudut ketiga.

  

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong