FILOSOFI DAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN SERTA 8 HASTA BRATA
Pengertian Filsafat dapat ditinjau dari empat (4) segi, yaitu :
- Segi Semantik. Dari segi semantik atau tata bahasa atau arti katanya, kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab “Falsafah” yang berasal dari bahasa Yunani, philo sophia. Philo berarti cinta, sophia berarti kebijaksanaan atau hikmah (wisdom)
- Segi Praktis Dari segi ini, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat berarti berfikir. Setiap orang pasti berfikir. Jadi setiap orang pasti berfilsafat. Setiap yang berfilsafat dinamakan filsuf, maka semboyan yang mengatakan bahwa setiap orang adalah filsuf adalah tidak salah.
- Segi Umum Dari segi umum, filsafat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang menye-lidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat mencari apa hakekat atau sari atau inti dari segala sesuatu yang ada ini.
- Segi Khusus. Dari segi khusus, pengertian filsafat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah waktu, keadaan, dan orangnya. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan filsafat itu sendiri sehingga timbullah berbagai pandangan atau pendapat atau aliran yang mempunyai kekhususannya masing-masing.
Definisi Filsafat
Berikut ini disampaikan beberapa definisi filsafat dari sebagian filsuf.
- Plato (427-348 SM). Filsuf Yunani yang termashur, murid Socrates dan guru Aristoteles ini mendefiniskan filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
- Aristoteles (382-322 SM). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran mengenai ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Menurut dia ilmu filsafat itu adalah ilmu mencari kebenaran pertama, ilmu tentang segala yang ada yang menunjukkan ada yang mengadakan sebagai penggerak pertama.
- Al-Farabi (870-950). Filsuf terbesar sebelum Ibnu Sina mendefinisikan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bagaimana hakekat yang sebenarnya.
Selain 3 di atas, Masih banyak lagi definisi filsafat dari sebagian filsuf.
Definisi-definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa filsafat mencoba untuk mencari, menyelidiki dan mengetahui apa hakekat sebenarnya segala sesuatu yang ada ini.
Kepemimpinan memiliki banyak arti , Ada beberapa pengertian meurut para tokoh yaitu :
- Allan Tucker mengemukakan kepemimpinan ialah kemampuan untuk mempegaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran dalam situasi tertentu.
- Ngalim Purwanto mendefinisikan Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadannya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas jelas, bahwa inti dari kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sesuai dengan perintah pemimpin tanpa terpaksa.
Gaya Kepemimpinan
- Gaya Kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan digunakan pemimpin dalam arti mempengaruhi, pikiran, perasaan, sikap dan mengerakkan yang dipimpin untuk bekerja secara efektif, guna mencapai tujuan organisasi.
- Gaya Kepemimpinan Kontinum,Gaya ini termasuk klasik orang yang pertama mengenalkan adalah Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt.
- Gaya Kepemimpinan Manajerial Grid, Mengidentifikasi gaya kemimpinan dalam manajemen dengan usaha yang telah dilakukan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton berbungan dengan dua hal yaitu: produksi suatu pihak dan orang-orang dipihak lain.
- Gaya Kepemimpinan Tiga Dimensi Dari Reddin, gaya kepemimpinan ini selalu dipulangkan kepada dua hal mendasar, yakni hubungan pimpinan dengan tugas dan hubungan kerja
- Gaya Kepemimpinan Empat Sistem Likert, gaya kepemimpinan yang satu ini hasil dari serangkaian penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun ia lakukan dalam mengembangkan suau ide dan pendekatan yang penting untuk memahami perilaku pemimpin.
- Gaya Kepemimpinan Transaksional Ialah kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang di emban pada bawahan. Pemimpin adalah seorang yang mendesain pekerjaan beserta mekanismennya, dan staf adalah seorang yang melaksanakan tugas suseai kemampuan dan keahliannya.
- Gaya Kepemimpinan Transformational Yakni agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator, yaitu member peran mengubah sistem kearah yang lebih baik. Kepemimpinan Transformational ini lahir pada tahun 1980an.
- Gaya Kepemimpinan Visioner Ialah kepemimpinan yang memiliki Visi (visionary leadership) yaitu ke pemimpinan yang kerja pokokknya difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan
Sifat Kepemimpinan
Sebagai formula agar dapat menjadi pemimpin yang didambakan hendaknya para pengambil kebijakan perlu memegang sifat kepemimpinan yang dikenal dengan Hasta Brata. Hasta mengandung pengertian delapan. Brata artinya perilaku atau sifat. Sifat kepemimpinan ini dilakukan ketika Sri Rama mengangkat Wibisana menjadi raja di Alengka dalam epos Ramayana karya Valmiki. Kedelapan sifat kepemimpinan tersebut adalah :
Pertama, Sifat Matahari. Makna seorang pemimpin bersifat seperti matahari adalah agar setiap pemimpin harus mampu memberi motivasi, spirit, daya hidup, dan memberi kekuatan kepada seluruh anak buah yang dipimpinnya.
Kedua, Sifat Bulan. Bila diamati bulan itu bentuknya bulat indah dan menarik hati sapa saja yang melihat. Seorang pemimpin harus memiliki sifat bulan maksudnya, agar setiap pemimpin harus dapat menyenangkan, menarik hati dan memberi terang dalam kegelapan kepada semua anak buah yang dipimpinnya.
Ketiga, Sifat Bintang. Bintang mempunyai bentuk yang sangat eksotis dan menjadi hiasan langit di waktu malam serta dapat menjadi petunjuk arah (kompas) bagi mereka yang kehilangan arah. Jadi, seorang pemimpin harus dapat berfungsi seperti bintang, maksudnya bahwa seorang pemimpin dapat memberi petunjuk, memberi arahan, dan bimbingan agar anak buahnya mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Keempat, Sifat Angin. Seperti diketahui angin mempunyai sifat dapat mengisi setiap ruangan yang kosong walaupun di ruangan yang kecil sekalipun. Seorang pemimpin harus dapat berfungsi seperti angin, maksudnya agar setiap pemimpin dapat bertindak dengan cermat dan teliti serta tidak segan-segan terjun langsung ke masyarakat agar mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Kelima, Sifat Api. Bila diamati api sifatnya dapat membakar apa saja yang bersentuhan dengannya dan tegas. Jadi seorang pemimpin harus mampu bertindak seperti api artinya harus tegas dan adil tanpa pandang bulu. Di samping tegas seorang pemimipin harus mempunyai prinsip yang konsisten serta dapat menahan emosi atau mengendalikan diri.
Keenam, Sifat Mendung. Mendung mempunyai sifat menakutkan (berwibawa) tetapi setelah berubah menjadi air dalam hal ini hujan dapat menyegarkan semua makhluk hidup. Untuk itu pemimpin harus dapat bersifat seperti mendung yaitu harus dapat menjaga kewibawaan dengan berbuat jujur, terbuka dan semua yang menjadi programnya dapat bermanfaat bagi anak buah dan sesama.
Ketujuh, Sifat Samudra. Bentangan samudra luas dapat menampung apa saja yang akan masuk ke dalamnya. Jadi seorang pemimpin harus berfungsi seperti samudra yaitu mempunyai pandangan luas, merata, sanggup, mampu menerima berbagai macam persoalan serta tidak boleh pilih kasih dan membenci terhadap golongan apa pun. Di samping itu seorang pemimpin harus berbesar jiwa yaitu mau memaafkan kesalahan orang lain.
Kedelapan, Sifat Bumi. Bumi mempunyai sifat teguh atau sentosa dan apa yang ditanam di bumi akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan. Kiranya seorang pemimpin harus dapat bersifat seperti bumi yaitu berteguh hati dan selalu mampu memberi anugrah terhadap siapa saja yang berjasa terhadap nusa dan bangsa.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong