Teori Kepemimpinan dan Tokoh Kepemimpinan (Kim Jong Un)
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Teori kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola dan mengarahkan sebuah kelompok dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seorang pemimpin adalah orang yang harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok orang atau pihak.
A.Teori Kepemimpinan Menurut Para AhliPara ahli yang mengemukakan gagasan-gagasannya merupakan bentuk dari teori kepemimpinan. Para ahli pun memiliki pendapat masing-masing mengenai teori kepemimpinan, berikut ini:
1. Moejiono (2002) Moejiono mengatakan kepemimpinan merupakan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sarana membentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
2. Wahjosumidjo (1987:11) Menurut Wahjosumidjo, teori kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.
3. Fiedler (1967) Fiedler mengatakan teori kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok agar bekerjasama untuk mencapai tujuan.
4. Sondang P. Siagian Menurut Sondang P. Siagian, teori kepemimpinan bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Hal itu dilakukan agar mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan, sehingga tujuan pun bisa tercapai dengan mudah.
5. Ott (1996) Menurut Ott, teori kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain.
B. Tokoh Kepemimpinan Kim Jong Un
Seperti yang kita tahu, Kim Jong-un merupakan sosok pemimpin yang sarat akan kediktatoran dan menerapkan sistem negara sentralistik. Korea Utara merupakan suatu negara yang dipimpin dengan menerapkan sistem keturunan dalam memilih pemimpin. Dinasti itu dimulai dari kakek Kim Jong-un yaitu Kim Il Sung.
Perang antara Korea Utara dan Korea Selatan yang ditimbulkan akibat perang dingin menyebabkan kedua negara terus bersaing demi dapat menguasai satu sama lain. Kim Il Sung terus bersaing dengan Korea Selatan dengan perbedaan ideologi.
Pada 1994, Kim Il Sung meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yaitu Kim Jong Il. Kim Jong Il terus menekan Korea Selatan dan akhirnya konflik tersebut berujung damai. Pada 2011 Kim Jong Il meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yaitu Kim Jong-un sampai saat ini.
Dibalik kediktatorannya, Kim Jong-un memiliki gaya kepemimpinan Authoritarian. Menurut Lewin, Lippit, dan White Authoritarian leadership style adalah pemimpin selalu mengontrol dan mengawasi setiap tindakan yang dilakukan oleh bawahannya.
Kim Jong-un adalah pemimpin yang otoriter dan seringkali menghukum bawahannya dengan tembak mati ketika pekerjaan yang dilakukan tidak becus. Kim Jong-un tidak begitu besar dalam melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan dan hanya memfokuskan bawahan menyelesaikan tugasnya. Kim Jong-un juga merupakan sosok pemimpin dengan tipe the technocrat.
Menurut Patricia Pitcher, tipe ini adalah pemimpin yang menjadi otak dari jalannya pemerintahan. Pemimpin the technocrat juga cenderung tegas dan keras kepala kepada bawahannya. Setiap pemimpin memiliki Power dan Influence untuk memimpin dan mengatur bawahannya. Menurut Gary Yukl, power terbagi atas legitimate power, reward power, coersive power, information power, dan ecological power.
Kim Jong-un adalah pemimpin yang memiliki legitimate power yang sangat besar karena dia adalah pemimpin Korea Utara yang dipilih berdasarkan keturunannya. Posisi jabatan tinggi di Korea Utara juga dipegang oleh keluarganya.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong