Sejarah Dan Perkembangan Ergonomi Hingga Saat Ini

01 September 2022 08:00:51 Dibaca : 312

Nama      :    Afriyanti Mii

Nim         :    561421016

Kelas       :    B

Angkatan :    2021

TUGAS 1

Sejarah dan perkembangan ergonomi sampai dengan sekarang

    Istilah ergonomic berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berkeneen pula dengan optimasi, efesiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomic dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors” . Ergonomi juga digunakan oleh berbagai ahli/profesional pada bidangnya misalnya : ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, disioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas berdasarkan pada International Ergonomic Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintetis, evaluasi, proses kerja, dan bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dosen, dan mahasiswa. 

    Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancangan bangunan (desain) ataupun rancangan ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), pintu (doors), dan lain-lain. Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya:

-Penentuan jumlah jam istirahat,

-pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja),

-meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain.

    Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyak pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi 6 dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatible mungkin sesuai dengan kemampuan pemrosesan informasi oleh manusia. Disamping itu, ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya :

-desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia,

-desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual design unit station).

    Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendalian agar didapat optimasi dalam proses transper informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, serta supaya didapat optimasi, efisiensi kerja, dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat. Menurut Sutalaksana ergonomic adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman. Adapun cakupan ergonomi dalam peranannya memanusiawikan suatu produk antara lain :

1.      Antropometri,

meneliti dimensi anggota tubuh manusia dalam berbagai posisi tubuh saat melakukan berbagai aktivitas kerja dalam lingkungannya.

2.      Faal tubuh,

meneliti aspek yang berhubungan dengan energi yang dibutuhkan manusia dalam melakukan kerja.

3.      Biomekanika,

meneliti aspek yang berhubungan dengan daya tahan tubuh terhadap beban mekanik gerak anggota tubuh yang meliputi kecepatan, kekuatan, ketelitian, dan lain-lain.

4.      Pengindraan,

meneliti aspek kemampuan manusia dalam menerima isyarat-isyarat dari luar yang ditangkap oleh indera, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa.

5.      Psikologi kerja,

meneliti berbagai faktor signifikan yang mempengaruhi kondisi psikologi seseorang dalam konteks penggunaan suatu produk dan lingkungan kerja, karena adanya kolerasi yang erat antara unsur yang bersifat fisik maupun psikologi.

    Dengan ergonomi diharapkan penggunaan objek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta dapat memberikan keselamatan, kenyamanan, kesehatan dan kepuasan kerja. Dilihat dari sisis rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomic dapat dikelompokan menjadi empat bidang penelitian, yaitu :

1. Penelitian tentang display Tampilan (Display) adalah suatu perangkat yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannya kepada manusia dalam bentuk tanda-tanda, angka, lambang, dsb. Contoh : Peta, Termometer

2. Penelitian tentang kekuatan fisik Penyelidikan ini mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat bekerja. Penyelidikan ini juga mempelajari perancangan objek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.

3. Penelitian tentang ukuran/dimensi tempat kerja Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai dengan ukuran (dimensi) tubuh manusia,

4. Penelitian tentang lingkungan kerja Penyelidikan ini meliputi penyelidikan mengenai lingkungan fisik, tempat kerja dan fasilitas kerja.

    sejarah ergonomi Itu dimulai pada tahun 40-an, ketika muncul sebagai disiplin ilmu. Itu timbul dari pemahaman bahwa tidak semua manfaat dari peralatan teknis akan mungkin jika orang tidak dapat memahami potensi penuh dari menggunakan peralatan tersebut.

a. ergonomi dalam senioritas

    Pentingnya desain yang baik di antara manusia dan peralatan telah diperhatikan sejak awal dalam pengembangan spesies. Sejarah ergonomi tanggal kembali ke zaman manusia pertama itu austrolopitecus prometheus memilih batu yang bermanfaat sebagai alat dan membuat sendok tulang antelop, dalam upaya yang jelas untuk membuat dan memilih objek untuk membuat tugas lebih mudah. Bukti arkeologis telah ditemukan alat, peralatan untuk berburu dan peralatan lainnya di dinasti Mesir dan Yunani kuno. Alat-alat ini dibuat oleh manusia dan menggambarkan prinsip-prinsip ergonomis yang cukup canggih untuk zamannya.

b. ergonomi di abad ke-20

    Wojciech Jastrzebowski menciptakan dunia ergonomi, pada tahun 1857, dalam narasi filosofis "berdasarkan kebenaran ilmu alam". Konsep pertama untuk membantu pekerja beroperasi lebih produktif diterbitkan pada pertengahan 1900-an. Pada pertengahan 1900-an, produksi industri sebagian besar bergantung pada tenaga manusia dan konsep ergonomis dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pekerja. Manajemen ilmiah, metode yang meningkatkan efisiensi pekerja dengan meningkatkan proses kerja, menjadi populer.

     Frederick W. Taylor adalah pelopor dalam pendekatan ini dan mengevaluasi karya-karya untuk menentukan cara terbaik untuk mewujudkannya. Di Betlehem Steel, Taylor secara dramatis meningkatkan produksi pekerja dan upah dalam tugas paleo dengan menggabungkan sekop dengan jenis bahan yang sedang dipindahkan (abu, mineral atau batubara). Frank dan Lilian Gilbert membuat karya lebih efisien dan kurang melelahkan melalui analisis gerakan dan alat standar, bahan dan proses kerja.

    Saat menerapkan proses ini, jumlah gerakan saat menempatkan batu bata berkurang dari 18 menjadi 4,5, memungkinkan laju penempatan mereka meningkat dari 120 menjadi 350 batu bata per jam. Sebagian besar desain era ini diciptakan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi, alih-alih menciptakan kenyamanan penggunaan bagi para pekerja yang terlibat 

c. Ergonomi dalam perang dunia II

Perang Dunia Kedua dianggap sebagai prinsip nyata dari studi ergonomi. Perang Dunia Kedua memunculkan minat besar pada interaksi antara manusia dan mesin, mengingat bahwa efisiensi peralatan militer yang canggih (seperti pesawat terbang) dapat dikompromikan oleh desain yang buruk atau desain yang membingungkan. Konsep desain mesin yang sesuai untuk ukuran prajurit dan tombol kontrol yang cukup dimengerti dan logis, berkembang. Psikolog eksperimental mempelajari kecelakaan udara dan menyimpulkan bahwa banyak kecelakaan terjadi karena konsep desain yang buruk atau tidak logis yang tidak memperhitungkan tubuh manusia. Ini adalah awal dari studi tentang kemampuan manusia ergonomi. Karakteristik kognitif manusia mulai diperhitungkan untuk desain mesin. Ini adalah bagaimana ilmu pengetahuan tentang faktor manusia telah berkembang dalam konteks psikologi terapan.

d. Ergonomi Modern

Saat ini, bidang ilmiah ini tidak hanya menyediakan desain yang nyaman dan aman, seperti yang mencegah kesalahan manusia dan yang ditemukan dalam produk yang biasa digunakan; itu juga berkembang ke bidang kedokteran, alat perang, penerbangan, lalu lintas, sistem lalu lintas dan fasilitas umum. Dari tahun 1960, disiplin diperluas ke peralatan komputer, diikuti oleh studi perangkat lunak untuk komputer di tahun 70-an. Kemudian, ia memasukkan penggunaan Internet dan otomatisasi teknologi adaptasi, dari tahun 2000. Di Amerika Serikat, peneliti berfokus pada ilmu perilaku, seperti psikologi eksperimental dan teknologi. Untuk bagiannya, penekanan di Eropa adalah pada fisiologi manusia. Saat ini, ilmu ergonomi adalah kombinasi dari beberapa disiplin ilmu, termasuk psikologi, teknik dan fisiologi. Ergonomi saat ini telah menjadi bidang yang sangat luas yang mencari lebih dari pencegahan masalah kesehatan.

    Fokusnya saat ini adalah pertanyaan tentang bagaimana menyelaraskan manusia dengan pelaksanaan tugasnya. Jika ini dilakukan dengan benar, Anda dapat memperoleh banyak waktu dan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong