PERKEMBANGAN MANAJEMEN YANG BERPENGARUH TERHADAP ORGANISASI

05 February 2024 15:40:12 Dibaca : 51

A. Generasi Manajemen I (Jungle Management)

Manajemen organisasi generasi pertama, juga dikenal sebagai “jungle management,” muncul pada awal abad ke-20. Model ini dicirikan oleh struktur otoriter dan sentralistik di mana pemimpin memiliki kontrol penuh, mirip dengan “hukum rimba.” Keputusan dibuat secara top-down tanpa partisipasi banyak dari bawahan. Jungle Management digunakan pada institusi yang masih sederhana dengan ciri tidak ada pembagian tugas yang jelas. Kegiatan dijalankan tanpa perencanaan dan lebih bersifat naluriah. Pekerjaan lebih banyak dikerjakan sendiri tidak ada catatan tertulis tentang apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan.

Pencetus manajemen generasi pertama ini adalah Adam Smith, tokoh didalamnya yaitu Fredrick Taylor dengan karya “The Principles of Scientific Management”, dan “The Wealth of Nations” oleh Adam Smith.

 

B. Generasi Manajemen II (Management by direction)

Pada generasi kedua Manajemen sudah mulai kokoh sebagai sebuah ilmu, pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) bapak manajemen ilmiah. Ciri Manajemen generasi kedua ini di tandai dengan penggunaan wewenang untuk mengarahkan anggota organisasi mencapai tujuan, sering disertai penggunaan paksaan anggota organisasi kurang memiliki kebebasan untuk berkreasi belum memperhitungkan kepuasaan pelanggan maupun kepuasan anggota organisasi mulai berkembang teori-teori kepemimpinan dinamakan management by direction prinsip doing thing through by the other people. 

 

C. Generasi Manajemen III (Management by Objective)

“Management by Objective” dengan tokoh utamanya Peter F. Drucker. Lima langkah dalam manajemen berdasarkan sasaran menurut Drucker adalah sebagai berikut :

  • Determine or revise the organizational objectives;
  • Translating the organizational objectives to employees;
  • Stimulate the participation of employees in determining of the objectives;
  • Monitoring of progress;
  • Evaluate and reward achievement

Setiap aggota organisasi diberi kebebasan agar memiliki daya inovasi dan kreativitas, kebebasan diimbangi dengan pemenuhan target-target pekerjaan yang ditetapkan secara kuantitatif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kenyataan target pekerjaan terlampau berat akhirnya membelenggu anggota organisasi kemudian menimbulkan stress, pelopor Peter F. Drucker mengutamakan nilai produktivitas. Ciri utama manajemen generasi ketiga adalah mengutamakan hasil (kuantitas), tetapi belum memberi perhatian pada kualitas. 

 

D. Generasi IV (Value Creative Management)

Generasi IV, dikenal sebagai "Value Creative Management," diwakili oleh tokoh seperti Brian L. Joiner. Ciri utamanya terletak pada penyatuan kualitas, pendekatan ilmiah, dan kerja tim dalam "Joiner Triangle." Fokus utamanya adalah mencapai kepuasan pelanggan dan anggota organisasi dengan mengutamakan kualitas produk, yang didefinisikan sesuai keinginan pelanggan. Proses pencapaian kualitas melibatkan pendekatan ilmiah berbasis penelitian, yang memandang organisasi sebagai sistem yang dikelola dengan cara yang berpikir dan berbasis data. Pendekatan ini juga menekankan perlakuan yang menghormati, mempercayai, dan memberikan nilai pada setiap individu, serta menerapkan pendekatan menang-menang, termasuk dalam praktik manajemen kualitas total (Total Quality Management atau TQM).

 

E. Generasi V (Knowledge and Human Networking Management)

Generasi kelima, yang dikenal sebagai "Knowledge and Human Networking Management," merupakan evolusi lebih lanjut dalam dunia manajemen. Pada generasi ini, fokus utamanya terletak pada pengelolaan pengetahuan (knowledge management) dan jaringan manusia (human networking) sebagai aset utama. Sistem ini mengakui peran kunci pengetahuan dan hubungan antarindividu dalam kesuksesan organisasi.

Generasi ini menekankan pentingnya berbagi pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi. Organisasi diarahkan untuk menjadi lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota tim. Komunikasi yang efektif dan jaringan manusia yang kuat dianggap sebagai kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. Tokoh Charles M. Savage dalam bukunya Fith Generation Management integrating enterprises through human networking, 1990 mengutamakan kualitas melalui kepuasan individu (pelanggan maupun anggota organisasi), ciri utamanya adalah bagaimana mengintegrasikan perusahaan melalui jaringan manusia, unsur manusia di dalam organisasi dihargai sangat tinggi sebagai individu yang memiliki keahlian-keahlian tertentu, individu anggota organisasi bukan hanya sekedar alat produksi.

 

Referensi:

  1. http://tirtarimba.blogspot.com/2019/11/5-generasi-manajemen-dalam-pemerintahan.html
  2. http://berbagipengetahuan45.blogspot.com/2015/01/perkembangan-generasi-manajemen.html?m=1