Sejarah Beserta Tokoh-Tokoh Yang Berkontribusi Pada Teknik Industri
23 August 2024 20:31:52
Dibaca : 45
Teknik industri adalah cabang ilmu teknik yang memfokuskan pada perancangan, pengelolaan, dan perbaikan sistem yang kompleks dalam organisasi, terutama di bidang produksi dan layanan. Sejarah teknik industri dapat dibagi menjadi beberapa periode kunci:
- Era Prasejarah dan Awal: Konsep dasar teknik industri sudah ada sejak zaman kuno, di mana prinsip-prinsip dasar pengelolaan dan produksi diterapkan dalam aktivitas pertanian dan kerajinan.
- Revolusi Industri (abad ke-18 hingga ke-19): Perubahan besar dalam produksi terjadi dengan penemuan mesin uap, otomasi, dan perakitan massal. Tokoh-tokoh seperti Adam Smith, dengan teorinya tentang pembagian kerja, mempengaruhi pemikiran tentang efisiensi produksi.
- Awal Abad ke-20: Teknik industri mulai berkembang sebagai disiplin akademik yang formal dengan kontribusi dari Frederick Taylor (manajemen ilmiah) dan Henry Ford (produksi massal). Taylor memperkenalkan prinsip manajemen ilmiah, sementara Ford menerapkan sistem perakitan yang efisien.
- Pertengahan Abad ke-20 hingga Sekarang: Teknik industri terus berkembang dengan fokus pada manajemen operasi, sistem informasi, dan optimasi. Konsep seperti Six Sigma, Lean Manufacturing, dan sistem berbasis komputer semakin populer, dengan penekanan pada peningkatan efisiensi dan kualitas.
Secara keseluruhan, teknik industri berfokus pada integrasi berbagai elemen dalam sistem industri untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi serta layanan.
Berikut Beberapa Tokoh-Tokoh Yang Berkontribusi
- Frederick Winslow Taylor (1856-1915) Kontribusi: Dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor mengembangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, termasuk studi waktu dan gerakan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Bukunya "The Principles of Scientific Management" (1911) membentuk dasar dari teknik industrial modern.
- Henry Gantt (1861-1919) Kontribusi: Terkenal dengan "Diagram Gantt," alat manajerial untuk merencanakan dan menjadwalkan proyek. Diagram ini membantu visualisasi dan pemantauan kemajuan proyek, sangat berguna dalam perencanaan industri.
- Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) Kontribusi: Bersama istrinya, Lillian Moller Gilbreth, Frank melakukan penelitian pada studi waktu dan gerakan. Mereka mengembangkan prinsip-prinsip untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja, serta metode ergonomis.
- Lillian Moller Gilbreth (1878-1972) Kontribusi: Gilbreth berfokus pada psikologi industri dan ergonomi, berkontribusi pada studi tentang manajemen waktu dan gerakan serta pengembangan metode untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Dia juga terlibat dalam desain ergonomis untuk peralatan dan proses.
- Elton Mayo (1880-1949) Kontribusi: Penelitian Mayo di Hawthorne Works mengarah pada penemuan efek Hawthorne, yang menunjukkan bahwa faktor sosial dan psikologis mempengaruhi produktivitas pekerja. Ini menandai awal perhatian terhadap faktor manusia dalam manajemen industri.
- W. Edwards Deming (1900-1993) Kontribusi: Deming dikenal sebagai pionir dalam manajemen kualitas dan statistik. Konsepnya mengenai pengendalian kualitas total (TQC) dan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) banyak digunakan dalam berbagai industri untuk meningkatkan kualitas produk dan proses.
- Joseph M. Juran (1904-2008) Kontribusi: Juran berkontribusi pada teori manajemen kualitas dengan memperkenalkan konsep-konsep seperti "trilogi Juran" yang mencakup perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan perbaikan kualitas.
- Philip Crosby (1926-2001) Kontribusi: Crosby dikenal dengan konsep "Kualitas Gratis" dan prinsip bahwa kualitas harus dikelola dan tidak dapat diukur dengan cacat. Bukunya "Quality is Free" menekankan bahwa investasi dalam kualitas menghasilkan keuntungan jangka panjang.
- Kaoru Ishikawa (1915-1989) Kontribusi: Ishikawa dikenal dengan diagram sebab-akibat, yang sering disebut sebagai "Diagram Ishikawa" atau "Fishbone Diagram". Dia juga memperkenalkan konsep "Quality Circles," kelompok pekerja yang berkolaborasi untuk meningkatkan proses kerja.
- Shigeo Shingo (1909-1990) Kontribusi: Shingo adalah salah satu pelopor metode Lean Manufacturing. Dia mengembangkan konsep "Poka-Yoke" (alat penghindar kesalahan) dan "SMED" (Single-Minute Exchange of Die), yang membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu setup dalam produksi.