SEJARAH TEKNIK INDUSTRI DAN TOKOH-TOKOH YANG BERKONTRIBUSI DALAM PERAN TEKNIK INDUSTRI (DEBORA LASI)

23 August 2024 19:33:38 Dibaca : 49

SEJARAH TEKNIK INDUSTRI

 

Teknik Industri adalah disiplin ilmu yang berfokus pada desain, pengembangan, dan pengelolaan sistem kompleks yang melibatkan manusia, material, informasi, dan energi. Sejarah teknik industri dapat ditelusuri dari awal revolusi industri hingga perkembangan mutakhir di era modern.

 

Awal Mula: Revolusi Industri (Abad ke-18 hingga 19)

Revolusi Industri: Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, revolusi industri mengubah cara produksi secara fundamental dengan memperkenalkan mesin-mesin dan sistem produksi massal. Ini membutuhkan pendekatan yang lebih efisien dalam mengelola proses produksi dan distribusi.Filsafat Manufaktur: Para pemikir seperti Adam Smith dan Eli Whitney memainkan peran penting. Smith dengan "division of labor"-nya yang mengusulkan pembagian kerja untuk meningkatkan efisiensi, dan Whitney dengan konsep produksi massal melalui penggunaan mesin standar.

 

Pembangunan Awal dan Pengembangan (Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20)

Frederick Winslow Taylor: Di awal abad ke-20, Frederick Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor mengembangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, termasuk pengukuran waktu dan standar kerja, untuk meningkatkan efisiensi produksi.Henry Ford: Henry Ford berkontribusi besar pada teknik industri dengan memperkenalkan lini perakitan dalam produksi mobil, yang memungkinkan produksi massal dan penurunan biaya produksi.

 

Peningkatan dan Perluasan (Pertengahan Abad ke-20 hingga 1970-an)

Pengenalan Sistem dan Metode Baru: Konsep-konsep seperti Total Quality Management (TQM) dan Just-In-Time (JIT) mulai berkembang. TQM, yang dikembangkan oleh W. Edwards Deming, menekankan pada kualitas dan perbaikan berkelanjutan.Metode Kuantitatif: Teknik-teknik analisis kuantitatif seperti analisis sistem, optimasi, dan pemrograman matematis mulai digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem industri.

 

Era Modern (1980-an hingga Sekarang)

Revolusi Teknologi: Dengan kemajuan teknologi komputer, teknik industri semakin mengadopsi alat-alat canggih seperti simulasi komputer, sistem informasi manajerial, dan otomasi industri.Integrasi dan Globalisasi: Teknik industri kini melibatkan manajemen rantai pasokan global, analisis big data, dan pendekatan sistem informasi. Konsep-konsep seperti Industry 4.0 menggabungkan teknologi digital dengan proses industri untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas.Kepedulian terhadap Lingkungan: Fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan menjadi semakin penting, dengan teknik industri beradaptasi untuk menangani isu-isu seperti pengurangan limbah dan efisiensi energi.

 

  Teknik industri telah berkembang dari sebuah disiplin yang berfokus pada efisiensi produksi ke bidang yang mencakup manajemen sistem kompleks dan integrasi teknologi canggih untuk meningkatkan kinerja sistem industri secara keseluruhan.

 

 

 

TOKOH-TOKOH YANG BERKONTRIBUSI

 

1.Frederick Winslow Taylor (1856–1915)

 

Kontribusi: Dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah, Taylor mengembangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang berfokus pada efisiensi kerja melalui analisis waktu dan gerakan. Ia memperkenalkan metode untuk mengukur produktivitas, menetapkan standar kerja, dan meningkatkan efisiensi melalui pembagian kerja yang sistematis.

 

2. Henry Ford (1863–1947)

Kontribusi: Memperkenalkan sistem lini perakitan untuk produksi massal, yang merevolusi industri otomotif dan manufaktur. Ford berhasil menurunkan biaya produksi dan harga mobil, menjadikannya lebih terjangkau bagi masyarakat umum. 

 

3. Frank Bunker Gilbreth (1868–1924) dan Lillian Moller Gilbreth (1878–1972)

Kontribusi: Pasangan suami istri ini adalah peltitor analisis gerakan dan manajemen waktu. Mereka mengembangkan teknik untuk meningkatkan efisiensi kerja dengan mengidentifikasi dan mengurangi gerakan yang tidak perlu.

 

4. W. Edwards Deming (1900–1993)

Kontribusi: Dikenal sebagai pelopor dalam teori kualitas dan pengendalian kualitas. Deming memperkenalkan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) dan siklus Deming (Plan-Do-Check-Act) untuk perbaikan berkelanjutan.

 

5. Joseph M. Juran (1904–2008)

Kontribusi: Juran adalah seorang ahli manajemen kualitas yang memperkenalkan konsep "Juran Trilogy" yang terdiri dari perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan perbaikan kualitas. Ia berfokus pada pentingnya kualitas dalam setiap aspek organisasi.

 

6. Eli Whitney (1765–1825)

Kontribusi: Memperkenalkan sistem "interchangeable parts", yang memungkinkan produksi massal dengan bagian-bagian yang dapat dipertukarkan. Konsep ini sangat mempengaruhi cara pembuatan barang dan produksi di industri.

 

7. Kaoru Ishikawa (1915–1989)

Kontribusi: Memperkenalkan konsep "Diagram Ishikawa" (atau Diagram Tulang Ikan) untuk analisis sebab-akibat dan pengendalian kualitas. Ia juga berfokus pada keterlibatan karyawan dalam perbaikan kualitas.

 

8. Shigeo Shingo (1909–1990)

Kontribusi: Seorang ahli dalam metodologi produksi, Shingo mengembangkan konsep "Single-Minute Exchange of Die" (SMED) untuk mengurangi waktu setup dan meningkatkan fleksibilitas produksi. Ia juga berperan dalam pengembangan sistem Just-In-Time (JIT).

 

9. Michael Porter (1947)

Kontribusi: Dikenal atas teori "Competitive Advantage", yang menekankan pentingnya keunggulan kompetitif dalam strategi bisnis. Meskipun tidak secara eksklusif berfokus pada teknik industri, teorinya mempengaruhi manajemen strategi dan operasi industri.

 

10. Eliyahu M. Goldratt (1947–2011)

Kontribusi: Mengembangkan "Theory of Constraints" (TOC), yang berfokus pada identifikasi dan pengelolaan kendala dalam proses produksi untuk meningkatkan kinerja keseluruhan sistem.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong