OSPEK UNG 2014 RICUH
Ratusan Mahasiswa Pingsan dan Kerasukan Massal
SALAH seorang peserta MOMB UNG mengalami kerasukan saat kericuhan di gedung indoor UNG.
SALAH seorang peserta
MOMB UNG mengalami kerasukan
saat kericuhan di gedung
indoor UNG.
GORONTALO – Sungguh memprihatinkan. Baru hari pertama digelar, Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sudah diwarnai kericuhan, Senin (25/8). Sejumlah mahasiswa senior Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan (FIKK) bersitegang dengan Panitia Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG. Hal itu dipicu penarikan mahasiswa baru peserta MOMB oleh mahasiswa senior FIKK.
Akibat kericuhan, sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa senior FIKK, mahasiswa baru dengan panitia dan petugas pengamanan UNG. Selain itu ratusan mahasiswa mengalami kesurupan dan pingsan. Sebagian mahasiswa yang pingsan terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, kericuhan berawal ketika para mahasiswa baru peserta MOMB menerima materi dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di gedung indoor, UNG. Materi disampaikan Ketua DPM Ronal berkaitan eksitensi DPM. Ditengarai materi yang disampaikan berbau provokasi terhadap pihak rektorat UNG. Di kala penyampaian materi sedang berlangsung, para mahasiswa senior FIKK UNG merengsek masuk ke dalam gedung indoor. Mereka meminta mahasiswa baru FIKK keluar dan tak lagi melanjutkan materi. Praktis, langkah para mahasiswa senior FIKK itu dihalau resimen mahasiswa (Menwa) dan petugas pengaman kampus yang berjaga di depan pintu indoor.
Lantaran tak bisa masuk, mahasiswa senior FIKK berteriak-teriak dari luar. Mereka meminta mahasiswa baru FIKK segera keluar. “Kami minta mahasiswa FIKK untuk tidak lagi melanjutkan kegiatan di BEM,” teriak para mahasiswa senior FIKK menggunakan megaphone. Aksi yang dilakukan mahasiswa senior FIKK itu membuat suasana di dalam gedung indoor mulai tak terkendali. Sebagian mahasiswa baru berteriak-teriak. Meski begitu, pemateri tetap tak memperkenankan mahasiswa baru untuk keluar. “Saya bertanggung jawab semua ini, kalian tidak perlu takut,” kata Ketua DPM Ronal.
Di tengah kegaduhan yang semakin meningkat, Direktur PKM UNG Udin Hamim melakukan komunikasi dengan mahasiswa senior FIKK. Komunikasi itu membuat pihak mahasiswa senior FIKK mereda. Namun di dalam gedung indoor suasana makin tak terkendali. Aksi teriak-teriak terus saja dilakukan sebagian mahasiswa. Suasana makin tak terkendali itu membuat mahasiswa baru khususnya kalangan perempuan ketakutan. Bahkan saking ketakutan, ratusan mahasiswa umumnya perempuan mengalami kerasukan massal dan pingsan. Mereka ada yang terjepit di tengah-tengah kerumunan mahasiswa lainnya.
Panitia pun dibuat kewalahan mengevakuasi mahasiswa yang pingsan dan kerasukan. Sebab, di pintu keluar sudah berjubel mahasiswa baru lain yang hendak meninggalkan gedung indoor. Mobil kesehatan milik kampus tak cukup untuk menampung mahasiwa yang pingsan. Sehingga sebagian dibawa ke Sekretariat BEM, Security Center dan ada yang dilarikan ke rumah sakit Bunda, Kota Gorontalo. Sementara itu, begitu berada di luar, mahasiswa baru FIKK langsung disendirikan oleh mahasiswa senior FIKK.
Mereka diberi arahan untuk tidak lagi mengikuti kegiatan di BEM, bahkan kaus MOMB dari BEM langsung dibalik oleh para mahasiswa laki-laki sebagai bentuk protes terhadap BEM. Bahkan ketika hendak membubakan diri, mereka membakar atribut dari BEM. “Kami menarik diri dari BEM, karena kami tidak mengakui BEM yang ada saat ini,” kata Hasrun Muhamad salah satu mahasiswa senior FIKK.
Ketua Senat FIKK, Clara Sinta Dilapangga, mengatakan bahwa penarikan para mahasiswa tersebut karena ingin mengamankan mahasiswa baru, agar tidak terlibat dalam kericuhan yang berlangsung. “Kami tidak ingin mahasiswa baru jadi korban,” ungkapnya.
Dan mulai Besok (Hari ini,red), seluruh Mahasiswa FIKK akan melanjutkan kegiatan MOMB di tingkat Fakultas sampai dengan selesai. “Kami juga telah memberikan pemberitahuan kepada pihak rektorat untuk melakukan penarikan kepada Maba FIKK,” jelas srikandi FIKK ini.
Ketua Panitia, Ardi Wiranata mengatakan bahwa, yang pingsan tersebut memang diluar dugaan dari panitia, kerana panitia juga telah menyiapkan tempat dan tenaga kesehatan, namun karena jumlahnya ratusan maka panitia sangat kewalahan. “Tapi kami sudah berusaha maksimal. Sebelum mengikuti MOMB kami telah memberitahukan kepada mahasiswa baru agar makan terlebih dahulu dan menyiapkan snack dan roti untuk dimakan saat materi berlangsung,” pungkasnya. Kegiatan MOMB ditingkat BEM akan dilaksanakan hari ini, dan dilanjutkan di tingkat Fakultas dan HMJ sampai Sabtu (30/8).