SALAH JURUSAN?
Kebingungan memilih jurusan yang akan dipilih kala masuk di bangku kuliah sering dialami oleh para pelajar yang baru lulus bangku Sekolah Menegah Atas termasuk saya sendiri.
Tidak sedikit dari kami yang memilih jurusan sesuai dengan kemampuan atau keinginan sendiri, tetapi ada juga yang memilih jurusan sesuai dengan keinginan orang tua hingga akhirnya menjadi salah jurusan.
Kebanyakan mahasiswa yang merasa salah jurusan merupakan mahasiswa tingkat awal. Padahal pada fase ini baru berhadapan dengan mata kuliah dasar umum. Selain itu, kebanyakan orang memilih jurusan sesuai apa yang dinginkan oleh orang tua.
Akibatnya, dalam melakukan aktivitas akademik terasa tertekan dan cenderung menerapkan prinsip “pokoknya selesai” tanpa adanya keinginan untuk meningkatkan hasil studi mereka. Beberapa mahasiswa mengaku, bahwa mereka merasa jenuh dan terkadang berfikir menyesal atau salah memilih jurusan yang mereka jalanin.
Akibat lain dari salah mengambil jurusan adalah bisa terlambat dalam menyelesaikan waktu studi. Bahkan gagal dalam penyelesaian studi. Tetapi lain halnya apa bila kita menemukan solusi atau masa adaptasinya dapat dilalui.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kenapa sesorang atau calon mahasiswa salah memilih jurusan seperti, tidak adanya jurusan yang sesuai di daerah asal, pilihan orang tua, dan tidak lulus seleksi di jurusan yang diinginkan. Selain itu tidak sedikit mahasiswa memilih jurusan yang mainstream yang dibutuhkan di dunia kerja seperti, kedokteran, ekonomi, hukum, akutansi, dan lainnya. Meskipun jurusan-jurusan tersebut tidak sesuai dengan minat dan keinginannya.
Tetapi di sisi lain, mahasiswa yang memilih jurusan sesuai keinginannya dan memilih jurusan yang non-mainstream, namun cenderung sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan bursa kerja.
Untuk mencegah terjadinya salah jurusan di kalangan mahasiswa sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti melihat dari potensi, personalitas dan passion pada diri sendiri. Menentukan pilihan yang benar-benar jurusan mana yang mau diambil. Mencari informasi lebih mendalam tentang jurusan yang akan kita ambil, dan juru pada diri sendiri yang merupakan kunci utama dalam mengambil keputusan yang menyangkut masa depan.
Soal salah jurusan di kalangan mahasiswa, agar ke depannya peserta didik yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi padat melakukan persiapan atau memilih jurusan dengan tepat sesauai dengan potensi ataupun passion yang dimilikinya.
Untuk mahasiswa yang sudah terlanjur berada pada salah jurusan, sebaiknya menyelesaikan jurusan yang sudah terlanjur dijalani dengan cepat. Lalu apa bila memungkinkan mengambil jurusan yang sesuai dengan potensi dan passion. Atau keluar dari pendidikan (jurusan) yang salah tadi, dan pindah ke pendidikan (jurusan) yang sesuai.