BANYAK MEMBACA MUDAH MENULIS

15 September 2024 10:41:15 Dibaca : 13

Ketika membaca beberapa penggalan kisah dari para penulis dunia, tentunya ada banyak hal unik yang bisa dijadikan inspirasi. Terkesan sangat simple bahkan ada tradisi yang dibuat mereka tak ayal membuatku tersenyum sendiri kala membacanya. Itulah mereka yang dengan segala “tradisi unik” namun karena dilakukan dengan kesungguhan hati serta komitmen yang sangat kuat, semuanya menjadi kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Berbeda dengan sebagian besar orang bahkan aku sendiri yang terkadang masih merasa menjadi orang sibuk sehingga selalu merasa tak punya cukup waktu kalau untuk sekedar menulis atau membaca.

Jika ditanya apakah sudah pernah menulis? Ya. Namun sejujurnya aku belum memiliki waktu yang khusus untuk itu. Artinya waktu yang memang disiapkan khusus untuk menulis atau menyelesaikan tulisan. Sangat berbeda dengan para penulis hebat yang masing-masing memiliki waktu utama untuk menulis. Mereka dengan disiplin menjaga waktu utamanya itu bagaimana pun sibuknya.

Sebagaimana Napoleon Bonaparte meyakini prinsipnya bahwa,

“Ability is nothing without opportunity.”

Ya. Kemampuan tidak ada artinya jika tidak ada kesempatan.  Dengan kata lain, bisa menulis saja tidak cukup, perlu ada aksi untuk unjuk kebisaan. Kira-kira seperti itu kalimat sederhananya. Untuk menjadi seorang penulis tidak cukup hanya dengan mengukir sepatah dua kata atau kalimat tanpa kesiapan serta komitmen yang kuat dari diri kita sendiri.

Dengan menulis kita bebas menuangkan ide atau gagasan yang bertebaran di ruang imajinasi kita. Tentunya, kita pun ingin melihat pembaca yang senang dengan untaian kalimat yang kita susun. Meski dengan gaya bahasa yang sederhana namun untuk mengembangkan ide yang kreatif menjadi tulisan yang kriuk tentunya bukan perkara mudah.

Menulis adalah panggilan jiwa bukan keterpaksaan. Kita mesti meluangkan waktu khusus untuk kegiatan ini. Memang untuk itu kita akan diperhadapkan dengan banyak godaan yang sangat kuat daya tariknya. Entah dengan banyaknya pekerjaan kantor, sekedar mengutak-atik hape atau bahkan menghabiskan waktu dengan ngobrol bersama teman saat istirahat kerja bahkan saat menunggu waktu pulang. Setidaknya dengan melakukan perubahan kecil yang dimulai dari diri sendiri itu bisa membawa pengaruh yang baik buat orang di sekeliling kita.

Pasangan menulis yang tidak bisa dipisahkan adalah membaca. Menumbuhkan kebiasaan diri dalam hal membaca juga sangat perlu kita lakukan. Aku menyadari bahwa membaca dan menulis memiliki makna seperti sepasang sandal atau sepatu yang tidak akan berfungsi apabila pemiliknya hanya menggunakan satu bagian saja. Terlihat berbeda tapi sesungguhnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menulis merupakan curahan isi hati dan pikiran. Jadi pantaslah apabila dikatakan tulisan adalah cerminan diri. Dengan banyak membaca, pengetahuan dan wawasan seseorang akan bertambah luas sehingga kualitas tulisannya akan semakin baik. Dengan membaca, kita akan terbiasa menganalisis juga berpikir kritis.Semua itu menjadi asupan gizi yang baik bagi otak kita.

Sebab itu beberapa hal telah aku lakukan terkait membaca dan menulis adalah, membaca dan mencermati apa saja tips dan trik menulis yang dilakukan para penulis hebat. Tipsnya berupa kalimat-kalimat pendek tapi memiliki makna yang luas karena kalimatnya menggunakan kalimat yang mudah dipahami. Aku pun seakan hanyut dalam tulisannya dan bisa menambah keyakinanku akan semua hasil karyaku.

Membaca kembali tulisan yang disusun dengan tujuan agar bisa meminimalisir kekeliruan yang terjadi sehingga tulisan yang dibuat akan terlihat baik dan struktur kalimatnya pun akan semakin rapi. Karena dengan bahasa yang baik dan santun akan membuat pembaca mudah memahami apa maksud dari tulisanku. Demikian pula dengan membaca karya teman, pasti akan lebih menambah wawasan kita terhadap banyak hal. Dengan membiasakan diri membaca juga akan membuat kita semakin menghargai hasil karya sendiri dan orang lain.

Aku pun mulai bisa mengubah pola pikir tentang menulis. Awalnya menganggap kalau menulis itu masih sebatas menyelesaikan tugas yang diterima sehingga untuk memulai sebuah tulisan, aku harus sibuk mengatur waktu terlebih dahulu. Kesannya seperti sedikit memaksakan diri dan meskipun rampung namun tidak ada kepuasan yang berbekas di hati. Sampai akhirnya begitu mindset dirubah, kegiatan menulis mulai terasa enak, hati pun terasa senang.

Setiap hari mulai membiasakan menulis hal-hal sederhana atau kejadian dalam bentuk cerita singkat. Apa saja ide yang muncul atau sekedar menulis hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai.Minimal beranda facebook menjadi lahan yang simple yang digunakan sekedar berbagi pengalaman dengan harapan setiap yang membacanya akan mengambil pelajaran dari cerita singkat yang  dibagikan. Sangat terasa bedanya saat awal mula menekuni kegiatan menulis. Karena sejatinya kebahagiaan seorang penulis adalah ilmu dan karyanya bisa bermanfaat bagi orang lain sehingga bisa mengalirkan pahala yang kekal bagi dirinya.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong