lirik lagu payphone
Payphone – Telepon Umum
Walaupun judulnya telepon umum, tapi secara umum lagu ini mengisahkan tentang suatu hubungan cinta yang berakhir dengan cara yang kurang menyenangkan. Adam Levine yang menyanyikan lagu ini mengisahkan bahwa ia tidak ingin hubungannya berakhir buruk seperti ini. Ia masih berharap menjalin hubungan baik sebagai seorang teman. Tetapi di pihak lain (dinyanyikan oleh Wiz Khalifa) tidak menginginkan hal yang sama dan memilih menyingkir jauh-jauh.
—————-
I’m at a payphone trying to call home
Aku ada di telepon umum mencoba untuk menelepon ke rumah
All of my change I spent on you
Semua perubahan yang aku lakukan untukmu
Where have the times gone, baby it’s all wrong
Kemana waktu telah berlalu, sayang itu semua salah
Where are the plans we made for two?
Dimana rencana-rencana yang kita buat untuk berdua?
Yeah, I, I know it’s hard to remember,
Ya, aku, aku tahu itu sulit untuk diingat,
The people we used to be…
Menjadi orang seperti apa kita dulu …
It’s even harder to picture,
Namun, lebih sulit untuk dilukiskan,
That you’re not here next to me.
Bahwa kau tidak di sini di sampingku.
You say it’s too late to make it,
Kau mengatakan sudah terlambat untuk memperbaikinya,
But is it too late to try?
Tapi apakah sudah terlambat untuk mencoba?
And in our time that you wasted
Dan saat-saat kita yang terbuang
All of our bridges burned down
Semua jembatan kita terbakar
I’ve wasted my nights,
Aku sudah menyia-nyiakan malamku,
You turned out the lights
Kau mematikan lampu
Now I’m paralyzed,
Sekarang aku lumpuh,
Still stuck in that time,
Masih terjebak pada saat itu,
When we called it love,
Ketika kita menyebutnya cinta,
But even the sun sets in paradise
Tetapi bahkan matahari terbenam di surga
I’m at a payphone trying to call home
Aku ada di telepon umum mencoba untuk menelepon ke rumah
All of my change I spent on you
Semua perubahan yang aku lakukan untukmu
Where have the times gone, baby it’s all wrong
Kemana waktu telah berlalu, sayang itu semua salah
Where are the plans we made for two?
Dimana rencana-rencana yang kita buat untuk berdua?
If “Happy Ever Afters” did exist,
Jika “Bahagia Selamanya” memang ada,
I would still be holding you like this
Aku pasti masih memelukmu seperti ini
All those fairy tales are full of shit
Semua dongeng penuh dengan kebohongan
One more stupid love song, I’ll be sick
Satu lagi lagu cinta bodoh, aku akan sakit
Oh, you turned your back on tomorrow
Oh, Kamu menatap pada esok hari
‘Cause you forgot yesterday.
Karena Kau lupa kemarin.
I gave you my love to borrow,
Aku memberimu cintaku untuk kau pinjam,
But you just gave it away.
Tapi kau malah membuangnya.
You can’t expect me to be fine,
Kamu tidak dapat berharap aku baik-baik saja,
I don’t expect you to care
Aku tidak berharap kau peduli
I know I’ve said it before,
Aku tahu aku sudah mengatakan itu sebelumnya,
But all of our bridges burned down
Tapi semua jembatan kami terbakar
I’ve wasted my nights,
Aku sudah menyia-nyiakan malamku,
You turned out the lights
Kau mematikan lampu
Now I’m paralyzed,
Sekarang aku lumpuh,
Still stuck in that time,
Masih terjebak pada saat itu,
When we called it love,
Ketika kita menyebutnya cinta,
But even the sun sets in paradise
Tetapi bahkan matahari terbenam di surga
I’m at a payphone trying to call home
Aku ada di telepon umum mencoba untuk menelepon ke rumah
All of my change I spent on you
Semua perubahan yang aku lakukan untukmu
Where have the times gone, baby it’s all wrong
Kemana waktu telah berlalu, sayang itu semua salah
Where are the plans we made for two?
Dimana rencana-rencana yang kita buat untuk berdua?
If “Happy Ever Afters” did exist,
Jika “Bahagia Selamanya” memang ada,
I would still be holding you like this
Aku pasti masih memelukmu seperti ini
All those fairy tales are full of shit
Semua dongeng penuh dengan kebohongan
One more stupid love song, I’ll be sick
Satu lagi lagu cinta bodoh, aku akan sakit
Now I’m at a payphone
Sekarang aku di telepon umum
Man, fuck that shit
Hai lelaki, habiskan omong kosong itu
I’ll be out spending all this money
Aku akan keluar menghabiskan semua uang ini
While you’re sitting round wondering
Sementara Kau duduk bertanya-tanya
Why it wasn’t you who came up from nothing,
Mengapa itu bukan Kau yang datang dari ketiadaan,
Made it from the bottom
Terbuat dari bawah
Now when you see me I’m stunting,
Sekarang ketika Kamu melihatku, Aku berubah,
And all of my cars start with a push of a button
Dan semua mobilku siap meluncur dengan menekan satu tombol
Telling me the chances I blew up
Mengatakan kemungkinan Aku meledak
Or whatever you call it,
Atau apa pun kamu menyebutnya,
Switch the number to my phone
Ganti nomor yang kau hubungi ke ponselku
So you never could call it,
Jadi Kamu tidak bisa menelponnya,
Don’t need my name on my show,
Tidak perlu nama Aku di acaraku,
You can tell it I’m ballin.
Kamu dapat mengatakannya, aku berputar.
Swish, what a shame could have got picked
Huh, sayang sekali apa yang telah kita ambil
Had a really good game but you missed your last shot
(Kita) Memiliki permainan yang sangat baik tetapi kau melewatkan tembakan terakhirmu
So you talk about who you see at the top
Jadi Kau berbicara tentang siapa yang Kau lihat di atas
Or what you could have saw but sad to say it’s over for.
Atau apa yang telah kamu lihat tapi sedih untuk mengatakan itu sudah berakhir untukmu.
Phantom pulled up valet open doors
Phantom berhenti valet pintu terbuka
Wiz like go away, got what you was looking for
Seperti pergi, mendapatkan apa yang Kau cari
Now it’s me who they want, so you can go and take
Sekarang ini aku yang mereka inginkan, sehingga Kau dapat pergi dan mengambil
that little piece of shit with you.
potongan kecil dari kotoran itu bersamamu.
I’m at a payphone trying to call home
Aku ada di telepon umum mencoba untuk menelepon ke rumah
All of my change I spent on you
Semua perubahan yang aku lakukan untukmu
Where have the times gone, baby it’s all wrong
Kemana waktu telah berlalu, sayang itu semua salah
Where are the plans we made for two?
Dimana rencana-rencana yang kita buat untuk berdua?
If “Happy Ever Afters” did exist,
Jika “Bahagia Selamanya” memang ada,
I would still be holding you like this
Aku pasti masih memelukmu seperti ini
All those fairy tales are full of shit
Semua dongeng penuh dengan kebohongan
One more stupid love song, I’ll be sick
Satu lagi lagu cinta bodoh, aku akan sakit
Now I’m at a payphone…
Sekarang aku di telepon umum …
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong