Menkes Tak Bisa Jawab Pertanyaan Tentang Rokok
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan kritis yang diajukan kepada dirinya. Dia pun kebingungan menjawab pertanyaan tentang petugas kesehatan yang merokok.
"Kampanye anti rokok harus dimulai dari lingkungan bidang kesehatan. Tapi sanksi apa yang diberikan kalau petugas kesehatan menjadi perokok? Jujur saya saya susah menjawabnya," tuturnya di Kemenkes, Selasa (11/9/2012).
Nasfiah mengaku tidak punya kewenangan apapun. "Dirinya tidak bisa memutasi ataupun memecat pegawai. Tapi mungkin petugas kesehatan harus dihantui siang tiap malam sampai kapok," tuturnya disambut tawa hadirin.
Pertanyaan lain yang susah dijawab dirinya adalah apakah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) akan menanggung masyarakat miskin yang terkena kanker atau stroke yang dipicu karena kebiasaan merokok.
"Pertanyaan itu muncul saat kunjungan ke Puskesmas di daerah. Terus terang enggak tau jawabnya. Enggak tau. Satu pihak Jamkesmas merupakan hak orang miskin. Mengunakan uang sedikit untuk rokok juga hak mereka. Ini pertanyaan sulit," tuturnya.
Sebenarnya di beberapa negara negara, bisa dilakukan dengan menuntut pabrik rokok untuk membiayai. Tapi perusahaan rokok bisa berkilah mereka telah menuliskan dampaknya," tuturnya.
- Menkes Akui Susah Ubah Kebiasaan Merokok
- Tepat Memilih Sepatu Cegah Cedera Saat Berolahraga
- Walang Kekek Mencok Nang Kathok
- Inilah Menu Sehat untuk Pelangsingan Badan
- Begini Cara Langsingkan Badan Tanpa Berisiko Kesehatan
Kategori
- Masih Kosong