Mencari Dirinya

06 September 2012 17:38:09 Dibaca : 1585 Kategori : Karyaku

 

Ass. wr. wb.

Selamat jumpa sobat dalam postingan pertamaku, yg merupakan sebuah cerita tentang sebuah perjalananku...

cerita ini hanya merupakan salinan saja, yang sebelumnya telah aku update di Blog aku yg kemarin (http://.www.oputu.heck.in).

langsung saja simak ceritaku ini.:)

 

Arifin Oputu | Buat Lencana Anda
100000074610748.2975.1322192095.png

 

Malam mulai menampakkan Gelapnya, terlihat Arieef yang sedang menapaki sebuah jalan bebatuan yang menuju ke arah rumahnya dengan nafas yang terengah engah. Sesekali dia menarik nafas dalam dalam dan langsung menghembuskannya. Namun tetap saja itu tak juga membuat nafasnya kembali lega. Sejenak langkahnya terhenti, dan sepertinya ia sedang kebingungan mengingat kembali sesuatu yang terlupakan olehnya. Jari telunjuk kanannya diarahkan tepat di keningnya, kemudian dia mengarahkan pandangannya ke atas. Lagi lagi dia melakukan kebiasaanya ketika sedang kebingungan. Merasa tidak terjadi apa apa, Diapun melanjutkan perjalanan pulangnya. Ketika akan mendekati rumah, diapun langsung mengambil langkah seribu. Namun sial yang harus dialami oleh Arieef, yang tak menyadari bahwa dia sedang berada di jalan bebatuan bukan berada di sebuah lapangan sepak bola yang tanahnya penuh rumput yang hijau...

"BrRrRRaAKkk...!!", terdengar suara Arieef yang jatuh setelah kakinya tersangkut disebuah batu...
"Ciehhhh... Sial...", teriak Arieef seketika...
"Beruntung tak ada yang melihat... Hmm..." kata Arieef dengan sedikit menampakkan senyumannya.

Arieefpun kembali berdiri dari tempat dirinya terjatuh, dan dengan cepat Dia langsung mengambil sebuah batu yang tadi telah menjatuhkannya itu. Dipegangnya batu itu, dan kemudian dengan keras dia melemparkan batu itu kearah Beton sebuah selokan yang berada dekat dari tempatnya terjatuh, dan harus menyebabkan beton itu pecah pada bagian atasnya.
Tak ingin terulang kembali kejadian itu, iapun melanjutkan perjalananya dengan sangat pelan dan hati hati. Sesampainya di rumah, Arieef langsung mengambil segelas air putih untuk melepaskan dahaganya. Setelah diminumnya air itu, terdengar dari mulutnya sepatah kata syukur untuk yang maha kuasa.
"Alhamdulillah..." begitulah kata yang terdengar itu.
Perlahan lahan nafas Arieef kembali lega seperti biasanya, hingga akhirnya semuanya seperti biasa lagi. Tak ingin duduk bermalas malasan, diapun langsung melepaskan Sepatunya yang sejak sore tadi melindungi kakinya.
Terlihat luka memar dan membiru pada ibu jari kakinya yang sebelah kanan...
Dengan pelan tangannya menyentuh bagian yang cedera itu.
"akhhh... Sakit...!!" teriak Arieef.
"Beruntung aku mengenakan sepatu, jika tidak kakiku sudah pasti Cedera serius, dan akupun harus beristrahat bermain sepak bola..." tambah Arieef dengan sedikit kesal.

Arieefpun sedikit merasakan sakit setelah dia berjalan tanpa mengenakan alas kaki, sehingga jalannyapun sedikit terlihat pincang. Ketika hendak menyimpan sepatunya, terdengar deringan handphone yang sedikit mengalihkan perhatian Arieef. Diambilnya handphone yang berdering itu, dan dengan cepat dia menekan tombol untuk mengaktifkan fungsi tombol yang lainnya. Dipandanginya layar handphone itu, ternyata ada sebuah pesan singkat dari seseorang yang mengatasnamakan dirinya Ridwan. Sepengetahuan Arieef dia mempunyai seorang teman yang namanya Ridwan atau dengan nama panjangnya M Ridwan Rahman.
Ridwan adalah Siswa pindahan dari SMA NEGERI 2 BULUKUMBA, Sulawesi Selatan, yang kini telah beberapa bulan ini berada di sekolahnya Arieef yaitu SMA NEGERI 4 GORONTALO dan sudah dapat dipastikan bahwa dia akan mengakhiri masa SMAnya di sekolah itu.

"Malam mas bro..!! Sebentar kamu mau kerumahnya Clara...?? Aku ikut ya, soalnya aku mau ketemuan dengan dirinya... By Ridwan..." begitulah isi dari pesan singkat itu, setelah Arieef menekan tombol baca.

Membaca pesan singkat dari Ridwan, Arieefpun kembali teringat bahwa Dia mempunyai sebuah janji dengan seseorang pada hari itu yaitu janji dengan Clara.
Clara adalah cewek yang berjanjian dengan Arieef sejak sorenya untuk meminta Puisi karya Clara dan kemudian diterbitkan pada Blognya Arieef atas permintaan dari Arieef sendiri sebelum Arieef pergi bermain sepak bola. Clara juga merupakan seorang cewek yang bersamaan dengan Arieef mengikuti lomba FLS2N tigkat Propinsi dalam cabang yang berbeda. Arieef ikut dalam cabang Drama Singkat mewakili Kota Gorontalo sekaligus mewakili propinsi Gorontalo di Makassar, sedangkan Clara ikut dalam cabang Cipta Puisi mewakili Kabupaten Bone Bolango, dan berkat usahanya yang gigih, akhirnya Clara hanya bisa menduduki peringkat ke-2. Sebenarnya mereka berdua belum langsung akrab ketika itu, tetapi setelah Arieef melihat Clara ketika penyerahan Hadiah di PPLP, dan meminta nomor handphonenya Clara kepada temannya yaitu Lia atau dengan nama panjangnya Lia Rizki Amalia Daud, yang ketika SMP dulu pernah sekelas dengan Arieef yang kebetulan juga ikut dalam lomba itu mewakili kabupaten Bone Bolango dalam cabang Baca Puisi dan sekaligus adalah Kakak kelas dari Clara setelah SMA. Dari situlah Arieef dan Clara mulai berkenalan lebih jauh. Tetapi karena kesibukan di antara keduanya, akhirnya kontak antara mereka berduapun tak terjalin lagi, sehingga Arieefpun lupa dengan Sahabatnya yang bernama Clara. Tetapi setelah beberapa bulan kemudian Akhirnya Arieef yang dulunya mengenal Clara dengan nama panjangnya Raqhda Nazwillah W. Hulukati kembali mendengar Kabar Clara lewat temannya yang sebut saja namanya Wanty sebagai nama panjangnya Wanty Bagou. Wanty merupakan teman sekelasnya Arieef, yang juga sekelas dengan Ridwan. Wanty membuka kembali ingatan Arieef yang ketika di sekolah banyak dikenal dengan panggilan Arifin Oputu tentang keadaan Clara, dan mencoba memberikan nomor handphonenya Clara kepada Arieef. Bersamaan dengan itu Ridwan yang sudah beberapa Bulan tak lagi berhubungan dengan teman spesialnya, meminta Wanty agar dapat mencarikan dirinya teman spesial yang baru. Merasa memiliki teman yang Dapat diajak kompromi, maka Wanty memberikan Nomor handphone Clara kepada Ridwan untuk dihubungi. Tak ingin terus menerus dalam kesendirian, Ridwanpun mencoba mengambil kesempatan itu.
Perkenalan antara Ridwan dan Clarapun terjalin, keduanya saling kirim mengirim pesan singkat, tetapi yang menjadi permasalahannya adalah, setelah beberapa lama berkenalan dengan Clara, Ridwan belum mampu memberanikan diri untuk bertemu dengan Clara. Sehingga itu Ridwan mengirm pesan singkat kepada Arieef yang berharap Dirinya bisa ikut dengan Arieef kerumahnya Clara, setelah tadinya Clara memberitahukan kepada Ridwan, bahwa Arieef akan datang kerumahnya malam nanti.
Merasa ini adalah permintaan dari  sahabat akrabnya, maka Arieefpun dengan senang hati mengiyakan permintaan Ridwan itu, dan mengatakan kepada Ridwan untuk segera Bersiap siap dan akan menunggu Ridwan pada persimpangan jalan yang tak jauh dekat dengan sekolah mereka melalui sebuah pesan singkat.

Malam itu adalah Jum'at Malam, Setelah bersiap siap dan akhirnya Arieefpun berangkat dengan mengenakan pakaian serba hitam yang menjadi Warna kesukaannya, dengan sebuah jaket tipis yang bercorak Blaster Hitam Abu abu, dia menutupi Kaus hitamnya. "Black Is My Life" itulah kata yang selalu menjadi semboyan Arieef untuk warna kesukaannya.
Sesuai janjinya, bahwa Arieef akan menunggu Ridwan pada persimpangan dekat sekolahnya. Akhirnya Ridwanpun tiba dan perjalanan menuju ke rumahnya Clarapun dimulai. Di tengah perjalanan, mereka berdua saling bercakap cakap. Ridwan mendapatkan kabar dari Clara bahwa di Rumahnya Clara juga ada teman teman sekolahnya yang tak diketahui oleh Arieef dan Ridwan sedang apa teman temannya itu di rumahnya Clara.

"hey mas bro, bagaimana ini...?? Mungkin yang ada dirumahnya nanti hanya ada 2 siswa SMAN 4 GORONTALO... Sedangkan yang lainnya adalah SMAN 1 KABILA..." ungkap Ridwan dengan perasaan tidak menentu.
"tenang kawan...!! Kita kesana datangnya baik baik kok...!! Hitung hitung saja pada malam ini kita akan uji nyali...!!" sanggah Arieef sambil meyakinkan Ridwan.
"hehehehehe... Kamu bisa saja." jawab Ridwan disertai tawanya.

Arifin Oputu | Buat Lencana Anda
100000074610748.2975.1322192095.png

 

Setelah berjalan dan berjalan, akhirnya Mereka kebingungan dengan arah Rumahnya Clara, dan merekapun terhenti disebuah Toko yang di depan tokoh itu ada beberapa orang cewek yang secara tidak disadari oleh Arieef dan Ridwan sedang memperhatikan keberadaan mereka. Akhirnya Arieefpun memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepada Clara.

"hey... Aku dan Ridwan sudah berada di Depan sebuah toko yang berada dekat sebuah bengkel... Rumah kamu arah mana??" kurang lebih seperti itulah isi dari pesan singkat yang dikirimkan Arieef kepada Clara.

Namun kali ini berbeda dengan hari hari biasanya, ketika dikirimi pesan singkat, biasanya Clara langsung membalasnya. Begitupun dengan Ridwan yang mencoba menghubungi Clara dengan menelponnya, namun lagi lagi Clara tak menjawabnya. Apa yang sebenarnya terjadi...?? Mengapa Clara tidak merespon satupun permintaan dari mereka berdua.
Sambil menunggu jawaban dari Clara, Arieef dan Ridwanpun saling menceritakan Keberadaan mereka setelah seharian Berada di rumah.
Tak lama kemudian, akhirnya Clarapun menjwab pesan singkat dari Arieef. Dalam pesan singkatnya dikatakan bahwa rumahnya berada pada rumah ketiga sebelah kiri dari sebuah jalan menikung, dan warna rumahnya adalah warna pink.
Lagi lagi pesan itu malah menambah kebingungan diantara Arieef dan Ridwan, karena menurut Arieef yang kurang lebih mengetahui jalan sekitar tempat itu, tak ada jalan yang menikung di sekitar tempat itu. Adasih jalan yang menikung, tetapi disekitar jalan itu tak ada satupun rumah yang berwarna pink. Arieefpun tak mau tak mau berlama lama dengan kebuntuan ini, dan akhirnya dia mengajak Ridwan menyusuri sebuah jalan pada persimpangan yang tak jauh dari posisi mereka tadi dan Arieefpun tak mengetahui kemana nantinya Arah jalan itu. Alhasil, akhirnya mereka menemukan sebuah tikungan jalan, tapi jalan itu lagi lagi malah menambah kebuntuan diantara keduanya. Hingga akhirnya Arieefpun meminta Ridwan untuk berhenti disebuah mesjid yang sedang diRehabilitasi.

"waduhhh... Kok jalan ini...?? Sebenarnya rumahnya ini dimana sih...??" tanya Arieef kepada Ridwan.
"mana aku tahu mas Bro..." jawab Ridwan.
"kalau seperti ini jadinya, rasanya aku mau pulang saja..." jawab Ridwan dengan kecewa.
"jangan buru buru kawan..." jawab Arieef kepada Ridwan yang terlihat sudah putus asa.

Akhirnya, tak mau perjalanannya malam itu sia sia, Arieefpun mengajaknya kembali menyusuri jalan yang sebelumnya telah dilalui setelah Arieef mendapat pesan singkat dari Clara.
Setelah menelusurinya kembali, Arieefpun melihat sebuah Rumah yang berwana pink, yang kurang lebih rumah itu seperti rumah yang dikatakan Clara. Arieef dan Ridwan akhirnya berhenti tak jauh dari rumah itu.

"jangan jangan itu rumahnya..." kata Arieef dengan yakin kepada Ridwan.
"apa kamu yakin...??" jawab Ridwan sambil menengok kearah rumah yang berada tepat di belakangnya.
"aku yakin, coba perhatikan rumah di sekitar kita ini... Tak ada satupun rumah yang berwarna pink, kecuali rumah itu..." jawab Arieef sambil meyakinkan Ridwan.

Namun disisi lain, terlihat warga yang sedang duduk di rumahnya masing masing memandangi keberadaan Arieef dan Ridwan.
Disaat itu terlintas hal yang tidak tidak di fikiran Arieef. Arieefpun merasa tidak enak dengan keberadaan mereka.

"hmmm... Jangan jangan orang orang di sekitar sini memandangi kita sebagai orang yang tidak baik baik..." fikir Arieef dalam benaknya.

Hal itu terlintas di fikirannya sesaat ketika Arieef berfikir bahwa tidak baik jika kita menunggu seseorang di jalan, apalagi jika menunggu seorang cewek. Hal itu akan lebih buruk lagi jika cewek itu belum pernah bertemu antara keduanya. Atau istilahnya Ketemuan...

Pada umumnya orang tua di daerah tempat Arieef tinggal melarang hal itu kepada anak putrinya, karena tidak mau di gosipin oleh orang orang bahwa anaknya berdua duaan di jalan, dan mungkin hal itu akan berlaku juga di daerah tempat tinggalnya Clara, mengapa tidak..? Lagian antara tempat tinggal Arieef dan Clara masih terbilang satu kecamatan. Jadi bukan hal yang aneh lagi jika ada kesamaan kebiasaan...
Ketakutan Arieefpun bertambah ketika terlihat seorang Ibu rumah tangga keluar dari rumahnya setelah mendengar suara sepeda motor yang tiba tiba berhenti di depan rumahnya yang tak lain sepeda motor itu adalah milik dari Arieef dan Ridwan...

"heyyy kawan... Sepertinya ada yang tidak beres... Bagaimana jika janjinya kita tunda saja..." kata Arieef kepada Ridwan yang saat itu sedang mengutak ngatik handphonenya, mungkin dia sedang melakukan sesuatu.
"kenapa mas bro...??" tanya Ridwan kepada Arieef.
"Coba lihat ibu ibu itu... Ibu itu sepertinya curiga keberadaan kita" kata Arieef kepada Ridwan sambil menunjukan arah ibu yang di maksudnya.

Ridwanpun seperti tak mengerti dengan maksud Arieef yang tadinya antusiasnya tinggi malah sekrang jadinya takut seperti itu. Dengan situasi seperti itu, Ridwanpun tak mau ambil resiko, dan segera mengikuti kata Arieef yang mengajaknya untuk kembali...
Ketika ingin menyalakan sepeda motornya, tiba tiba Arieef melihat seseorang yang datang menuju kearah mereka berdua...

"tunggu sebentar kawan..." kata Arieef menahan kepergian Ridwan.
"ada apa mas bro...??" tanya Ridwan kepada Arieef...
"Coba lihat seseorang yang sedang menuju ke Arah kita, dia berada di belakang kita..." jelas Arieef kepada Ridwan...
Ridwanpun menengok ke arah orang itu, dengan pelan dia bertanya...
"menurutmu siapa itu...??" tanya Ridwan kepada Arieef.
"Pasti itu Clara..." jawab Arieef.
"Apa kamu yakin...??" tanya Ridwan kembali.
"aku sih baru pertama kali melihatnya... Tapi aku yakin itu adalah dirinya." jelas Arieef kepada Ridwan menurut pendapatnya.

Terlihat orang itu semakin mendekati posisi Arieef dan Ridwan. Dia berjalan dengan pelan dan tiba tiba langkahnya terhenti di depan Ibu rumah tangga yang sejak tadi memperhatikan keberadaan Arieef dan Ridwan. Dari kejauhan terlihat ibu itu sedang meperbicangkan sesuatu dengan sosok yang membingungkan 2 orang sahabat yang saling akrab itu...
Kebingungan antara Arieef dan Ridwanpun terus berlanjut. Mereka berdua berharap bahwa yang sedang menuju ke arah mereka berada adalah seorang Clara yang sejak beberapa hari ini menjadi tanda tanya besar dalam diri Ridwan sekaligus menjadi pertemuan pertamanya dengan Clara pada malam hari ini, namun bagi Arieef dia tetap fokus terhadap tujuannya, yaitu meminjam puisi karya dari Clara untuk diterbitkan dalam blognya dan sekaligus mejadi  pertemuan ke-2 untuk Arieef dengan Clara. Pria yang hobinya Internetan ini kini sedang berusaha meramaikan blognya dengan cara mengumpulkan Karya dari orang orang terdekatnya untuk dijadikan koleksi bacaan.
Mungkinkah pada malam ini Arieef mendapatkan apa yang dia inginkan...??
Tak lama kemudian orang itu berjalan menghampiri Arieef dan Ridwan, perhatian merekapun hampir hampir tak terganggu. Mereka tak ingin kehilangan kesempatan menyaksikan siapakah orang itu. Ketika orang itu hendak akan tiba di posisi Arieef dan Ridwan, di fikiran sempat terfikir bahwa orang ini adalah Clara yang akan menyamperin dan mengajak mereka ngomong. Lantas selanjutnya apa yang terjadi? Sungguh di luar dugaan Arieef dan Ridwan. Tak sedikitpun apa yang terfikirkan oleh mereka terjadi sesuai dengan kenyataanya. Ternyata orang yang diperhatikan oleh Arieef dan Ridwan hanyalah seorang cewek yang mau lewat. Mereka berduapun menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya sesaat setelah cewek itu jauh meninggalkan mereka.

"wussshhhhhhhhh..." terdengar hembusan nafas dari Arieef untuk yang kedua kalinya...
"sial... Aku mengira bahwa Cewek cantik itu adalah Clara yang mau nyamperin kita berdua di sini" kata Ridwan dengan detak jantung yang berdetak kencang.

Namun Arieef masih terdiam. Dia seperti saja tehipnotis oleh wanita itu. Tatapannya nampak kosong, seperti seseorang yang akan kesurupan. Tapi tiba tiba terlihat dia sedikit mengerutkan keningnya. Kali ini suasananya beda dengan saat saat sebelumnya. Melihat kejadian itu Ridwan tak tinggal diam, dia langsung menyapa si Arieef yang terlihat akan kesurupan.

"hey mas bro...!! Apa yang terjadi dengan dirimu...??" kata Ridwan sambil menepis bahu kanannya Arieef.
Namu apa yang terjadi pada Arieef, dia tetap saja bengon.
"hey...!! Mas bro..." kembali Ridwan untuk kedua kalinya menepis bahunya Arieef.
"itu pasti Clara kawan..." kata Arieef dengan pelan.
"hmm... Cewek secantik itu Clara...?? Yang benar saja mas bro...!!" tanya Ridwan kebingungan.
"ya... Itu Clara, sosok itu yang pertama kalinya berjumpa denganku ketika waktu kemarin. Dirinya memang cantik, seperti apa yang dikatakan Wanty ketika di sekolah kemarin." jelas Arieef dengan pasti kepada Ridwan.
"jika itu adalah Clara, tapi mengapa dia hanya lewat begitu saja, seharusnya dia menyaperin kita di sini" pungkir Ridwan terhadap Arieef.
"itulah yang harus dipertanyakan..." kata Arieef.

Sesaat kemudian, tiba tiba cewek itu kembali berbalik arah sesaat setelah singgah disebuah rumah yang berada tepat di tikungan jalan beberapa meter dari posisi Arieef dan Ridwan.
Tak ingin kehilangan kesempatannya, Arieefpun berinisiatif untuk mengirimi Clara sebuah pesan singkat, agar memastikan benarkah cewek yang akan kembali menghampiri mereka berdua ini adalah Clara.

"Mungkinkah dirimu yang lewat tadi itu...??" begitulah isi pesan dari Arieef untuk Clara.

Waktu begitu cepat berlalu, akhirnya Cewek itu lewat dengan begitu saja ditepi jalan sebelah kanan Beberapa meter dari kedua sahabat akrab itu berada sesaat setelah Arieef baru saja usai megirimi Clara sebuah pesan singkat. Arieefpun hanya bisa melihat Cewek itu pergi begitu saja dihiasi sebuah senyuman indah di wajahnya.
Singkat cerita, akhirnya Clarapun membalas  pesan singkat dari Arieef. Namun entah kenapa jawaban yang di lontarkan Clara tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Arieef.

"helllow.......
yg mnah?" seperti itulah isi pesan singkat dari Clara.

Perhelatan lewat pesan singkatpun terjadi. Clara tetap saja mempertahankan perkataanya, tak mau kalah, Arieefpun tetap pada pegangannya. Dia merasa Cewek yang berwajah Cantik itu adalah Clara yang kemarin sempat dia lihat dengan begitu jelas. Senyumannya yang sangat memikatpun dapat membuktikan bahwa itu adalah Clara. Namun apa yang terjadi sesaat Arieef usai mengirimkan sebuah pesan singkat yang ingin memastikan keberadaan dari Clara,... Tak ada satupun pesan Dari Clara yang masuk ke Handphonenya Arieef.

Untuk terakhir kalinya Arieef menatap layar handphonenya dan seketika Ia memasukan kedalam sakunya, tapi tak lama setelah itu Arieef mengluarkan kembali Handphone dari sakunya. Terlihat sebuah pesan singkat dari seseorang, kemudian dengan cepat dia menekan tombol Baca pada tombol handphonenya. Di bacakannya pesan itu kepada Ridwan.

"Rumahku sebelah kiri.
Cat pink.

Di depan rumah ada motor metic" begitulah isi pesan itu.

Merasa tak puas, Ridwan meminta Arieef untuk membacakan kembali isi pesan itu dan kemudian menanyakan mungkinkah Clara yang mengirim pesan itu...??

"iya... Ini dari Clara..." jawab Arieef.

Merekapun segera menuju kerumah Clara. Tiba di depan rumah yang di maksudkan, terlihat seorang cewek yang berwajah Cantik jelita. Senyumannya sangat memikat hati antara keduanya, suara yang lembut dari bibir indahnya mempersilahkan Arieef dan Ridwan untuk masuk, sepintas ternyata Cewek yang menyambut mereka itu tak lain adalah Cewek yang ketika tadi membuat mereka penasaran dialah Clara.
"sungguh aku tak menyangka orang begitu Cantik... Sulit di ungkapkan" kata salah seorang dari mereka.


Bersambung...

Mohon komentarnya untuk Cerpen hasil karangan Arifin Oputu ini yang berjudul "Jumat Malam" yang ceritanya di ambil dari pengalaman penulis sendiri.
Dengan tokoh tokohnya:
1. Arifin Oputu
2. M. Ridwan Rahman
3. Raqhda Nazwillah W. Hulukati
4. Lia R. Amalia Daud
5. Wanti Bagou