CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
Tekanan darah ada dua macam, yaitu sistol idan diastol. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh jantung pada darah darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydrargyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 120 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh jantung pada darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 120 mm.
Cara menggunakan spignomanometer atau tensi meter adalah sebagai berikut.
1. Orang yang akan diukur tekanan darahnya berbaring, atau duduk, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku.
2. Stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
3. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai sekitar 140 mmHg, jika orang yang kita ukur terkena hipertensi naikkan hingga 160 mmHg sehingga denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan.
4. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter, jika misalnya menunjukkan angka 110 mmHg maka berarti tekanan tekanan sistolnya adalah 110 mmHg.
5. Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter,jika misalnya menunjukkan angka 82 mmHg, maka tekanan diastolnya adalah 82 mmHg.
Kesimpulan: Tekanan darah di atas biasa dituliskan 110/82 mmHg, artinya sistolnya 110 mmHg dan diastolnya 82 mmHg dan tekanan darah termasuk normal.
TENSIMETER/ SPIGNOMANOMETER AIR RAKSA
TENSIMETER JARUM
STETOSKOP