EKSPERIMEN MANUSIA OLEH NAZI

04 August 2021 11:30:26 Dibaca : 313

Eksperimen manusia Nazi adalah serangkaian eksperimen medis terhadap sejumlah besar tahanan, terutama orang-orang Yahudi (termasuk anak-anak Yahudi) dari seluruh Eropa, namun dalam beberapa kasus, eksperimen ini juga dilakukan terhadap Orang Rom, tawanan perang Soviet, dan orang cacat Jerman non-Yahudi, yang dilakukan oleh rezim Jerman Nazi di dalam kamp konsentrasi pada awal 1940-an, khususnya selama Perang Dunia II dan Holokau$. Para tahanan dipaksa untuk berpartisipasi, tidak ada di antara mereka yang bersedia untuk menjadi sukarelawan. Biasanya, eksperimen medis ini akan berakhir dengan kematian, infeksi, atau cacat permanen, dan dengan demikian dianggap sebagai contoh penyiksaan medis. Di Auschwitz dan kamp-kamp lainnya, di bawah arahan dari Dr. Eduard Wirths, tahanan yang terpilih akan menjadi sasaran bagi berbagai eksperimen berbahaya yang dirancang untuk membantu personel militer Jerman dalam menghadapi pertempuran, untuk mengembangkan senjata baru, membantu pemulihan personel militer yang terluka, dan untuk mendukung ideologi rasial yang dicetuskan oleh Reich Ketiga. Setelah perang, kejahatan-kejahatan keji ini diadili di pengadilan khusus yang dikenal dengan Pengadilan Dokter.

Menurut dakwaan di Pengadilan Nuremberg di kemudian hari,eksperimen medis ini meliputi:

 

- EKSPERIMEN ANAK KEMBAR

- EKSPERIMEN TRANSPLANTASI TULANG , OTOT DAN SARAF

- EKSPERIMEN CEDERA KEPALA

- EKSPERIMEN PEMBEKUAN

- EKSPERIMEN MALARIA

- EKSPERIMEN GAS MUSTAR

- EKSPERIMEN SULFONAMIDA

- EKSPERIMEN AIR LAUT

- EKSPERIMEN STERILISASI

- EKSPERIMEN DENGAN RACUN

- EKSPERIMEN DENGAN BOM

- EKSPERIMEN TINGKAT KETINGGIAN

 

Sebagai tanggapan atas eksperimen keji Nazi, Drs. Leo Alexander dan Andrew Conway Ivy menyusun sepuluh poin memorandum yang berjudul "Eksperimen Medis yang Diijinkan", memorandum ini selanjutnya dikenal dengan Kode Nuremberg.Kode ini antara lain menyatakan bahwa eksperimen medis diijinkan jika ada persetujuan sukarela dari pasien, tanpa menyebabkan rasa sakit dan penderitaan yang tidak perlu, dan harus ada keyakinan bahwa eksperimen tidak akan berakhir dengan kematian atau cacat. Kode Nuremberg ini tidak disebutkan dalam persidangan dokter Naz* dan bahkan tidak pernah berhasil "lolos" ke dalam undang-undang kedokteran Jerman ataupun Amerika Serikat.

 

SC : Wikipedia

Kategori

  • Masih Kosong