Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

21 February 2013 13:44:17 Dibaca : 131

 

Perkembangan Embrio Manusia

 

Uhayyukum bikhoirittahiyyah, wa khoiruttahiyyah tahiyyatul islam, hiyassalam fal islamussalam " ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH"

 

Di dalam al Qur'an Allah menurunkan beberapa ayat tentang perkembangan embrio manusia.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik". (Al Qur'an, 23:12-14)

Secara bahasa, kata bahasa arab 'alaqah mempunyai tiga makna: 1. lintah, 2. sesuatu yang menempel/tergantung, dan 3. gumpalan darah.

Jika kita membandingkan sebuah lintah dengan embrio pada fase 'alaqah, kita akan menemukan kemiripan di antara keduanya. Selain itu, sang embrio pada fase ini memperoleh makanan melalui aliran darah dari ibunya, mirip dengan lintah yang menghisap darah dari makhluk lain. Makna ke dua dari kata 'alaqah adalah sesuatu yang menempel/tergantung. Embrio pada fase 'alaqah, menggantung dan menempel pada rahim sang ibu. Makna ke tiga dari kata 'alaqah adalah gumpalan darah. Kita dapat melihat bahwa tampilan luar dari embrio dan kantungnya pada saat fase 'alaqah sangat mirip dengan darah yang menggumpal. Hal ini disebabkan oleh kehadiran darah yang relatif banyak selama fase ini. Pada fase ini pun darah di dalam embrio belum mengalami sirkulasi hingga akhir minggu ke tiga. Dengan demikian, embrio pada fase ini memang mirip gumpalan darah.

Jadi, tiga makna dari kata 'alaqah secara akurat amat bersesuaian dengan keadaan embrio pada fase 'alaqah.

Bagaimana bisa Nabi Muhammad mengetahui semua rincian ini lebih dari 1400 tahun yang lalu? Padahal para ilmuwan baru bisa mengetahui hal tersebut di masa moderen ini dengan bantuan peralatan mutakhir dan mikroskop yang amat kuat? Hamm dan Leeuwenhoek adalah ilmuwan pertama yang mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) melalui mikroskop di tahun 1677 (lebih dari 1000 tahun setelah jaman Nabi Muhammad). Mereka berdua secara salah menganggap bahwa sel sperma mengandung manusia mini yang akan tumbuh ketika ia dibenihkan ke dalam kelamin wanita. Kejadian perkembangan embrio diatas hanyalah secuil fakta dari beberapa kebenaran islam yang memperjelas pernyataan al’Quran khususnya tentang perkembangan manusia yang juga membantahkan teori Darwin tentang asal usul manusia yakni berasal dari kera. Hal ini tentunya sangat jelas bagi kita manusia akhirul zaman bahwa pernyataan tersebut tentulah sampai kepada nabi Muhammad dari Allah, karena hampir semua pengetahuan mengenai hal ini baru ditemukan berabad-abad kemudian. Ini membuktikan kepada kita terutama saya bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah dan Nabi penutup sebagai penyempurna yang sebelumnya dengan ajaran yang dibawanya sebagai rahmatan lil alamin.

 

semoga bermanfaat ^_^

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong