CERPEN

05 February 2013 06:12:45 Dibaca : 40

 


ANTARA LUNA DAN ASIH

 

Teng,,teng,,teng,, lonceng sekolah berbunyi tanda jam pelajaran telah usai. semua siswa berhamburan keluar kelas. Luna dan teman-temannya pun bergegas meninggalkan ruangan belajar SDN DARMABAKTI tersebut. "teman-teman jangan lupa datang ke pesta ulang tahunku ya..! jangan lupa juga membawa baju renang, karena setelah acara peniupan lilin selesai, kita akan berenang bersama". Luna adalah anak yang periang, "nggak ada luna nggak rame" begitulah seruan teman-temannya untuk Luna. Luna dikenal ramah dan tidak sombong, padahal setiap hari ia diantar jemput ke sekolah dengan mobil mewah. Acara ulang tahun Luna pun tiba. Adit dan Diko janjian berangkat bareng, sedangkan Andin dan Dinda janjian memakai baju berwarna pink. “Asihhh...ambilkan tas dan baju renang, buruan!!” teriak Andin dari dalam kamarnya. “ iya non” dengan tergesah-gesah Asih menyodorkan tas dan baju renang yang diminta Andin. “kok tasnya yang itu sih, yang pink dongg” kata Andin sambil marah-marah. Tiba-tiba mama Andin datang. “Anndiinn, nggak boleh begitu, ambil sendiri tasnya, sudah besar nggak boleh manja”. Asih adalah anak seumuran Andin, Orang tuanya adalah pembantu di rumah Andin. Sejak bersekolah Asih diajak mama Andin untuk tinggal di rumah mereka. Akan tetapi, sikap Andin kepadaAsih kurang baik, Ia tak mau berteman dengan Asih.

Beberapa menit kemudian, sampailah Andin di rumah Luna. “eh Andin, perkenalkan din, ini mom and dady!” sambut Luna untuk Andin yang baru saja tiba. “hai Andin” sapa mom and dady ramah. “Oh iya Andin, perkenalkan juga ini Kevin dan Jane”. “ hai Andin,, hai Andin” sapa Kevin dan Jane sama ramahnya dengan mom and dady. Andin terdiam sejenak, terbesit tanya dibenaknya, siapa mom and dady? Kok orang tua Luna Bule? Siapa juga Kevin dan Jane? Wajahnya kok nggak mirip Luna?. Tiba-tiba datang sepasang suami istri berpakain usang dari arah dapur. “din perkenalkan ini ayah dan ibuku, kamu sih datang terlambat, jadi nggak bisa menyaksikan mereka mendampingi aku saat acara peniupan lilin”. Jelas Luna. “Andin,, kesini yuk, kita berenang bareng!!” tiba-tiba terdengar suara teman-teman mereka memanggil dari arah kolam berenag tepatnya di teras belakang rumah Luna. Mereka pun menikmati acara ulang tahun hingga usai.

Keesokan harinya disekolah Andin mendekati Luna sambil bertanya, “ Lun mom and dady itu siapa? Kevin dan Jane itu juga siapa? Kok wajah mereka nggak mirip dengan kamu?”. “ mom and dady itu majikan orang tuaku, majikanku juga. Ibuku adalah pembantu rumah tangga dan ayahku adalah tukang kebun. Sejak masuk sekolah, aku diajak oleh mom and dady tinggal dengan mereka dan bersekolah bersama Kevin dan Jane di sekolah internasional ini. Kevin dan Jane adalah anak mom and dady, mereka berdua sangat ramah. Acara ulang tahunku kemarin juga adalah rencana Kevin dan Jane. Kamu tahu kan, orang tuaku mana mampu membuat acara semeriah itu. Setiap hari aku, Kevin dan Jane diantar ke sekolah oleh ayahku dengan mobil mereka. Biasanya sepulang sekolah Kevin dan Jane mengajakku berjalan-jalan dan bermain-main di Mall. Kevin dan Jane itu sudah seperti adik-adikku sendiri. Aku sangat senang dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah mempertemukan aku dengan mereka”. Jawab Luna memperjelas semuanya. Andin terdiam dan membayangkan perbuatannya yang tidak semestinya kepada Asih. Ia membandingkan keadaan asih dengan Luna yang nasibnya sama, akan tetapi perlakuan yang berbeda dari majikannya. Kevin dan Jane memperlakukan Luna dengan baik dan menganggap Luna sebagai keluarga, sedangkan Ia memperlakukan Asih dengan kurang baik dan tidak sopan. Dari kejadian ini, akhirnya Andin pun sadar bahwa yang apa yang telah ia perbuat selama ini adalah salah. Andin kemudian meminta maaf kepada Asih dan mulai memperlakukannya sama halnya dengan Kevin dan jane kepada Luna.

 

SEKIAN :-)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong