ARSIP BULANAN : May 2013

Asal Usul Penciptaan Manusia Pertama

21 May 2013 23:20:11 Dibaca : 1429

Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam diriwayatkan sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk Allah yang lain. Peristiwa tersebut dikisahkan dalam Al-Qur’an.

Ketika Allah berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Seperti yang dilansir uniknews.

Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”(Surat Al Baqarah: 30)

Ciptaan dari Tanah

Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam.

Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.

Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi.

Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan mendesak bumi agar tidak menolak walaupun bumi bersumpah karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.

Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai Allah.

Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:

1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) – kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.

2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) – telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.

3. Tanah Iraq – dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.

4. Tanah Aden (Yaman) – muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.

5. Tanah telaga Al-Kautsar – mata sebagai tempat menarik perhatian.

6. Tanah Al-Kautsar – gigi sebagai tempat memanis-manis.

7. Tanah Kaabah (Makkah) – tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.

8. Tanah Paris (Perancis) – tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.

9. Tanah Khurasan (Iran) – perut sebagai tempat berlapar.

10. Tanah Babilon (Iraq) – kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.

11. Tanah Tursina (Mesir) – tulang sebagai peneguh manusia.

12. Tanah India – kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.

13. Tanah Firdaus (Syurga) – hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.

14. Tanah Taif (Arab Saudi) – lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan do’a.

Penyempurnaan

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra.

Lima panca indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam, asin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan sakit.

Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai “sifat”.

Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan “Bahrul Uluhiyah“.

Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam “Kudral ‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan Jammal” lalu disempurnakan tubuh tersebut.

Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: “Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut…” (Surat Al Insaan:1)

Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau.

Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang “kotor”, tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.

Masuknya Roh

Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat.

Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun.

Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna.

Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya.

Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimat tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka.

Allah mengajarkan kalimat, “Alhamdulillah” yang merupakan kalimat pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.

Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru.

Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mulai merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit.

Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.

Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai “Abul Basyar” yaitu Bapak Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran “Abul Ruh” atau “Abul Arwah” yaitu Bapak segala Roh.

 

Artikel Islami: Bani Adam vs Iblis

21 May 2013 23:19:02 Dibaca : 1270

Saya berharap yang membaca postingan saya adalah bani Adam, sama seperti saya yang juga bani Adam. Nabi Adam alaihissalam merupakan musuh bebuyutan Iblis, karena hadirnya Nabi Adam alaihissalam telah membuat Iblis terusir dari jannah dan Allah menghukumnya tersesat selama-lamanya. Namanya musuh bebuyutan, sampai anak turun Nabi Adam alaihissalam pun jadi sasaran Iblis dan bala tentaranya.

Bukalah Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 16-17, di sini akan kita temui sumpah Iblis yang akan menjerumuskan kita dari ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

“Iblis menjawab : Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta’ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 16-17 di atas adalah:
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”: Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim), ( akhirat adalah masa depan kita).
“Dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta kepada dunia (Wa MinKholfihim), ( dunia selalu di belakang kita ).
“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa ‘An Aimaanihim)
“Dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).
Akan tetapi Iblis tidak akan bisa menyesatkan kita dari arah atas dan bawah kita, kenapa?
Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)
Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395)
Inilah ambisi Iblis untuk menyesatkan semua bani Adam sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka kecuali yang bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syaithan ini menjadi kenyataan karena mayoritas bani Adam telah terperangkap dalam jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas.

Cara Iblis membuat perangkap untuk menyesatkan Bani Adam
Dalam rangka menyesatkan bani Adam dari jalan yang lurus, Iblis mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada enam tingkatan jebakan yang dipasang Iblis untuk menjerat bani Adam. Saya mendapati enam macam ini dari buku yang saya baca, karya Abu Abdurrahman Shabry bin Salamah Sahin dengan judul asli “Ash-Shira’ Ma’asy-Syaithan”, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Pustaka Al-Kautsar.
Enam tingkatan itu adalah sebagai berikut :
Iblis akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah kekafiran atau kesyirikan. Kekafiran dan kesyirikan merupakan dosa tertinggi yang tak akan diampuni oleh Allah atas pelakunya. Maka Iblis begitu giat untuk mempromosikan kesyirikan ini. Iblis membuat tuhan-tuhan selain Allah yang semua itu diyakini bani Adam sebagai tandingan adanya tuhan selain Allah. Banyak Bani adam yang terjebak dengan jebakan ini, namun tak sedikit pula yang selamat. Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini Iblis akan menggunakan cara berikutnya.
Iblis akan berusaha menjatuhkan bani Adam ke lembah bid’ah sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlul bid’ah. Iblis tidak akan melarang bani Adam untuk menyembah Allah tanpa menyekutukan dengan selain-Nya, namun Iblis akan menyusupkan ajaran-ajaran yang tidak berasal dari al-qur’an dan sunnah Rasulullah shalallahu’alaihi wa salama ke dalam ajaran Islam. Sehingga para ahli bid’ah akan menyibukkan diri dengan amalan-amalan bid’ah, bani Adam mengira perbuatan mereka tidak menyimpang karena bagusnya Iblis membungkus amalan bid’ah menjadi seakan-akan amalan sunnah.Bani Adam akan selamat bila membentengi diri dengan mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salama secara benar. Namun bila bani Adam termasuk ahli sunnah dan tidak mampu diperdaya, maka iblis akan menggunakan cara berikutnya.
Iblis akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa besar. Dosa besar memang tidak menyeret pelakunya kepada kekafiran, akan tetapi akan menyeret bani adam kepada neraka. Banyak sekali Bani Adam terjebak ke dalam jebakan ini, tiap hari kita dengar berita pembunuhan, perzinaan, dan banyak lagi dosa-dosa besar terjadi. Namun bila Allah menjaganya, maka syaithan akan menggoda dengan cara lain.
Iblis akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil dan menganggapnya remeh. Dosa kecil seringkali dianggap remeh, padahal sesuatu yang kecil bila berlangsung terus-menerus dan berlangsung lama akan menjadi besar pula. Sekecil apapun peluang, Iblis tak akan melewatkannya walaupun dengan dosa kecil. Bila gagal, maka Iblis akan menggoda dengan cara lain.
Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Perkara mubah adalah perkara yang boleh dilakukan, mubah bila dilakukan tidak membuat kita berdosa, namun juga tidak akan mengandung pahala, tergantung niat kita. Mubah lebih sering mengandung amalan dunia, sehingga bila kita disibukkan dengan hal-hal yang mubah maka kita akan menderita kerugian akhirat yang besar. Kita tidak berdosa akantetapi pahala akhirat kita tidak akan bertambah, statis… ini merupakan kerugian bagi bani Adam. Namun bila bani Adam selamat dari perangkap ini, maka Iblis akan menggunakan cara yang terakhir.
Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya. Iblis akan menyibukkan bani Adam dengan salat qiyamul lail, namun membuat lalai dari shalat subuh berjamaah. begitu seterusnya.
Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap syaithan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala.
Dalam penjelasan lain ada satu lagi makar yang dilancarkan Iblis kepada Bani Adam yang Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salama pun tak akan selamat dari makar ini. Iblis menguasai orang-orang kafir yang zhalim untuk menyiksa kaum mukmin. Sampai saat ini masih kita lihat makar Iblis yang satu ini masih berlangsung.

Demikian merupakan per4angkap-perangkap Iblis yang harus kita kenal. Renungkanlah, maka kita akan tahu sejauh mana kita telah terjerumus ke dalam perangkap Iblis ini.Dari poin 1 s/d 6, mana yang pernah kita dapati pada diri kita.

Bani Adam, waspadalah…Iblis tak akan melepaskan sekecil apapun peluang yang dimilikinya untuk menjebak kita. Tetap mohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah akan menyelamatkan kita dari jebakan-jebakan Iblis dan bala tentaranya.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2012/10/artikel-islami-bani-adam-vs-iblis.html#ixzz2TwPnhQWl

Mungkinkah Iblis Akan Masuk Surga ?

21 May 2013 23:17:35 Dibaca : 2756

Salahkah Iblis karena menolak bersujud kepada Adam?
Bukankah sujud hanya boleh kepada Allah?
Benarkah Iblis kelak akan masuk surga, karena dia hanya mau sujud kepada Allah?
Apakah memang seperti itu tauhid yang sesungguhnya?
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir. QS 2: 34


Dalam ayat ini ada yang mentafsirkan kata “Sujud” sebagai makna “Menyembah” dan ada juga yang mentafsirkannya sebagai makna “Penghormatan” layaknya orang Jepang yang membungkukkan badan untuk menghormati seseorang.
Bagi yang memaknai sebagai “Menyembah” punya pemikiran bahwa nanti Setan akan masuk Surga karena hanya mau sujud pada Allah. Tetapi benarkah demikian?. Jawabnya tidak. Sesungguhnya letak kesalahan Iblis ada beberapa :
Allah berfirman, ‘Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’


Iblis berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allah berfirman, ‘Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang diusir, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan.’“ Qs. 38 : 75-78
1. Iblis berlaku sombong

“………..Sesungguhnya Allah tidak menyukai ORANG-ORANG yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. 4:36).
“Lalu seluruh malaikat-malaikat itu sujud semuanya kecuali Iblis, dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk ORANG-ORANG yang kafir. (QS 38:73-74).
2. Niat Iblis menyesatkan manusia

Iblis berkata: Ya Rabbku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan. Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat). Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka, (QS. 38:79-83)
Seandainya Iblis tidak berlaku seperti dua alasan diatas, tentu bisa saja pembangkangannya sujud pada adam kemungkinan tetap membuat iblis bisa masuk surga, tetapi karena Iblis berlaku sombong dan mengancam Allah untuk menyesatkan manusia, maka haramlah surga bagi iblis.


Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. (QS. 38:85)
Wallahua’lam

 

Seorang lelaki Afrika Selatan mengaku telah menggambar sebuah "peta surga" di dinding rumahnya. Lelaki bernama Sibusiso Mthembu, asal Mandeni, sebuah kota kecil dekat Durban, itu juga mengaku sebagai nabi. Warga kota itu berduyun-duyun mendatangi rumah lelaki berusia 64 tahun itu untuk melihat peta yang dimaksud. Mthembu mengatakan, dia membuatnya setelah empat kali mengunjungi surga, seperti dikutip harian Sowetan.

Tidak cukup dengan klaim itu, Mthembu mengatakan, ada 11 surga dan dia sudah mengunjungi semuanya. Dia bahkan mengaku pernah bertemu Tuhan dalam kunjungan keduanya ke surga. Saat itu, katanya, dia mampir di sebuah planet Jadalem yang tertutup air dan es. "Yesus itu berkulit putih, sedangkan Tuhan itu agak abu-abu. Dan Tuhan itu masih muda," Mthembu menjelaskan.

Kepada Sowetan, Mthembu mengisahkan, pada 1993 seorang pria berkulit putih mendatanginya di rumah dan mengatakan bahwa surga memerlukannya. Ketika "malaikat" itu kembali setahun kemudian, Mthembu diajak ke surga.

"Saya diajak ke surga kelima yang disebut Crista, di situ saya bertemu dengan Yesus di sebuah kota yang dinamakan Sharomy," katanya pada Sowetan. Mthembu juga mengatakan, Harold Camping yang meramalkan bahwa dunia akan kiamat pada akhir Mei 2011 adalah hal yang benar, meskipun sampai hari ini ramalan itu tidak terjadi.

"Sebenarnya yang terjadi pada hari itu adalah terjadi pertemuan besar di surga, yang dsebut Il-Banta, untuk membicarakan perang besar melawan setan," terangnya.

"Nabi mengatakan satu hari menurut Tuhan setara dengan 891 tahun, jadi 23 Mei itu merupakan awal hitungan untuk kiamat," papar Mthembu. Sejak kembali dari perjalanan terakhirnya ke surga, pada 2008, Mthembu menggambar peta surga dan penghuninya. Itulah yang ingin dia tunjukkan pada dunia.

"Saya tidak tahu mau percaya atau tidak," kata seseorang yang melihat "peta surga" di rumah Mthembu.
"Menurut saya, ini soal agama atau kepercayaan pribadi. Ada orang yang percaya itu benar-benar peta surga, sementara yang lain tidak memercayainya," lanjut pengunjung itu.

Mthembu mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk melihat peta surga yang dibuatnya karena suatu saatnanti pasti ada orang China, Inggris, atau Jepang yang mengaku membuat peta surga. "Afrika Selatan akan dilupakan sebagai tempat peta surga pertama dibuat," katanya. Selain membuat "peta surga", Mthembu juga menulis beberapa buku yang berisi perjalanannya ke surga.

 

Inilah 6 Golongan Manusia Yang Shalatnya Sia-Sia

21 May 2013 23:14:44 Dibaca : 1391

Di antara dukun-dukun ini ada yang mengelabui pasiennya dengan menambahkan dan membungkus amal sihir mereka dengan berbagai ayat dan dzikir agar terkesan apa yang dilakukannya adalah benar
BERIKUT ini adalah deretan manusia yang shalat mereka sia-sia alias tidak diterima oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala. Sia-sianya shalat mereka bukanlah karena mereka meninggalkan syarat dan rukun shalat.

Tetapi karena perbuatan mereka di luar shalat, yaitu perbuatan yang melanggar aturan Allah dan RasulNya.
Sumber mengenai golongan-golongan tersebut dilihat dari ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits.

1. Orang yang mendatangi dukun dan mempercayainya

Mereka adalah orang yang mendatangi peramal, paranormal, “orang pintar”, cenayang, atau apa pun sebutan lainnya. Mereka mendatangi dalam berbagai kepentingan; seperti meramal nasib, meminta perlindungan, pengobatan, pesugihan, jodoh, supaya bisnis dan karir lancar, pelet(teluh), sihir, dan sebagainya.

Di antara dukun-dukun ini ada yang mengelabui pasiennya dengan menambahkan dan membungkus amal sihir mereka dengan berbagai ayat dan dzikir agar terkesan apa yang dilakukannya adalah benar. Padahal itu hanya bagian dari jenis talbisul iblis(perangkap syetan) kepada manusia.

2. Para peminum khamr

Golongan selanjutnya adalah para peminum khamr (minuman keras). Baik dia meminumnya hingga mabuk atau tidak, baik meminumnya sedikit atau banyak. Semua keadaan ini, baik yang mabuk atau tidak, diterangkan secara tegas bahwa keadaan mereka sama saja.

3. Budak yang lari dari majikannya sampai dia kembali lagi

Dari Abu Umamah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ آذَانَهُمْ الْعَبْدُ الْآبِقُ حَتَّى يَرْجِعَ ….

“Tiga golongan manusia yang shalatnya tidak sampai telinga mereka, yakni: budak yang kabur sampai dia kembali …

Apa maksud “shalatnya tidak sampai telinga mereka” ? Berkata Syaikh Abul Hasan Al Mubarkafuri
Rahimahullah:

Makna budak yang kabur adalah orang yang meninggalkan tanggung jawab mereka dengan sengaja sehingga seseorang merugi atau terlantar karenanya.

4. Istri yang tidur sementara suami marah kepadanya

Lanjutan hadits di atas:

وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ ……

Isteri yang tidur sementara suaminya marah kepadanya

Bahkan ini merupakan dosa besar. Syaikh Waliyuddin At Tibrizi, mengutip dari Imam Asy Syaukani Rahimahullah, katanya:

إن اغضاب المرأة لزوجها حتى يبيت ساخطاً عليها من الكبائر. وهذا إذا كان غضبها عليها بحق.

Sesungguhnya wanita yang membuat marah suaminya sampai dia tertidur masih marah kepadanya, ini adalah termasuk dosa besar. Ini jika marahnya disebabkan alasan yang haq (benar). (Misykah Al Mashabih, 4/109)

5. Pemimpin yang dibenci kaumnya

kebencian yang disebabkan bukan urusan dunia antara pemimpin dengan kaumnya itu, tetapi urusan agama. Baik karena pemimpin itu fasik, suka bermaksiat, koruptor, ahli bid’ah, dan sebagainya.

Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri Rahimahullah berkata:

6. Orang yang memutuskan silaturrahim

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ

“Ada tiga manusia yang Shalat mereka tidaklah naik melebihi kepala mereka walau sejengkal: yakni seorang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, seorang isteri yang tidur sementara suaminya sedang marah padanya, dan dua orang bersaudara yang saling memutuskan silaturahim.”

Hal ini adalah jika terjadi karena urusan dunia, seperti merebutkan warisan, persaingan bisnis, dan semisalnya, yang membuat mereka memutuskan silaturrahim.

Namun, jika memutuskan hubungan karena faktor kepentingan agama, seperti memutuskan hubungan terhadap ahli bid’ah dan ahli maksiat, dalam rangka memberikan pelajaran kepada mereka, maka ini tidak apa-apa.

 

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong