Pengetahuan dan pengenalan komputer
Fungsi TEXT Pada MS EXCEL
Salah satu kategori fungsi pada Microsoft Excel adalah fungsi TEXT, yang berisi fungsi-fungsi yang dapat digunakan untuk mengolah data berupa teks/STRING/label/kata/kalimat bahkan dapat digunakan untuk mengolah data numerik tetapi tentunya akan menghasilkan data text/label.
Beberapa fungsi TEXT adalah:
Nama Fungsi
Pengertian
Bentuk Umum
Contoh
CHAR
Menghasilkan karakter spesifik sesuai dengan nilai parameter yang diberikan. Parameter tersebut adalah kode ASCII dari karakter yang dihasilkan.
CHAR(number)
=CHAR(48) hasil 0
=CHAR(65) hasil A
=CHAR(122) hasil z
CODE
Menghasilkan nilai numerik dari karakter pertama STRING Teks pada parameter diberikan
CODE(text)
=CODE(“SMA NEGERI 1 BAUBAU”) hasil 83
=CODE(“sma negeri 1 baubau”) hasil 115
CONCATENATE
Menggabungkan semua teks dari parameter-parameter yang diberikan
CONCATENATE(text1;text2;…)
=CONCATENATE(“SMA”;”NEGERI”;”1″;”BAUBAU”) hasil “SMANEGERI1BAUBAU”
=CONCATENATE(“SMA”;” “;”NEGERI”;” “;”1″;” “;”BAUBAU”) hasil “SMA NEGERI 1 BAUBAU”
FIND
Menghasilkan posisi teks P1 dalam teks P2 setelah karakter ke-P3 dihitung dari karakter pertama dari teks P2. Fungsi FIND membedakan huruf kapital dengan huruf kecil (case sensitif).
FIND(find_text;within_text; start_num)
=FIND(“A”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;1) hasil 3
=FIND(“A”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;4) hasil 15
=FIND(“a”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;1) hasil #VALUE
LEFT
Menghasilkan karakter terkiri dari teks P1, atau beberapa karakter berdasarkan nilai P2 yang diberikan
LEFT(text,num_chars)
=LEFT(“SMAN 1 BAUBAU”) hasil “S”
=LEFT(“SMAN 1 BAUBAU”;3) hasil “SMA”
LEN
Menghasilkan nilai yang menyatakan panjang teks yang diberikan pada P1
LEN(text)
=LEN(“SMAN 1 BAUBAU”) hasil 13
=LEN(“SMA NEGERI 1 BAUBAU “) hasil 20
LOWER
Mengubah semua huruf kapital dari P1 menjadi huruf kecil
LOWER(text)
=LOWER(“SMA NEGERI 1 BAUBAU”) hasil “sma negeri 1 baubau”
=LOWER(“SMA Negeri 1 Baubau”) hasil “sma negeri 1 baubau”
MID
Menghasilkan sejumlah P3 karakter dari teks P1 dimulai dari karakter ke-P2
MID(text,start_num,num_chars)
=MID(“SMAN 1 BAUBAU”;2;3) hasil “MAN”
=MID(“SMAN 1 BAUBAU”;8;4) hasil “AUBA”
REPLACE
Mengganti teks pada P1 sebanyak P3 karakter dimulai dari karakter ke-P2 dengan teks P4
REPLACE(old_text,start_num, num_chars,new_text)
=REPLACE(“SMAN 1 BAUBAU”;8;3;”KENDARI”) hasil “SMAN 1 KENDARIBAU”
=REPLACE(“SMAN 1 BAUBAU”;4;3;”S MUTIARA”) hasil “SMAS MUTIARA BAUBAU”
REPT
Mengulang teks P1 sebanyak P2 kali
REPT(text,number_times)
=REPT(“TIK”;3) hasil “TIKTIKTIK”
=REPT(“%”;10) hasil “%%%%%%%%%%”
SEARCH
Menghasilkan posisi teks P1 dalam teks P2 setelah karakter ke-P3 dihitung dari karakter pertama dari teks P2. Fungsi SEARCH tidak membedakan huruf kapital dengan huruf kecil (not case sensitif).
SEARCH(find_text,within_text, start_num)
=SEARCH(“A”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;1) hasil 3
=SEARCH(“A”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;4) hasil 15
=SEARCH(“a”;”SMA NEGERI 1 BAUBAU”;1) hasil 3
SUBSTITUTE
Mengganti teks P2 dalam teks P1 dengan teks P3 hanya pada urutan ke-P4. Jika P4 tidak ditentukan, maka semua teks P2 akan digantikan dengan teks P3
SUBSTITUTE(text,old_text, new_text,instance_num)
=SUBSTITUTE(“SMAN 1 BAUBAU”;”A”;”W”;3) hasil “SMAN 1 BAUBWU”
=SUBSTITUTE(“SMAN 1 BAUBAU”;”A”;”W”) hasil “SMWN 1 BWUBWU”
TRIM
Menghapus semua spasi yang tidak perlu, terutama di kedua ujung teks, kecuali spasi pemisah antar kata
TRIM(text)
=TRIM(” SMAN 1 BAUBAU “) hasil “SMAN 1 BAUBAU”
UPPER
Mengubah semua huruf kecil menjadi huruf kapital
UPPER(text)
=UPPER(“SMA Negeri 1 Baubau”) hasil “SMA NEGERI 1 BAUBAU”
VALUE
Mengubah data label berupa angka menjadi data numerik
VALUE(text)
=VALUE(“7″) hasil 7
2.Fungsi referensi
Klik salah satu link dalam daftar berikut ini untuk melihat bantuan terperinci tentang fungsi ini.
Fungsi
Deskripsi
Fungsi ADDRESS
Mengembalikan referensi sebagai teks ke satu sel dalam lembar kerja
Fungsi AREAS
Mengembalikan jumlah area dalam sebuah referensi
Fungsi CHOOSE
Memilih nilai dari daftar nilai
Fungsi COLUMN
Mengembalikan nomor kolom referensi
Fungsi COLUMNS
Mengembalikan jumlah kolom dalam sebuah referensi
Fungsi FORMULATEXT
Mengembalikan rumus di referensi sebagai teks
Fungsi GETPIVOTDATA
Mengembalikan data yang disimpan dalam laporan PivotTable
Fungsi HLOOKUP
Melihat baris bagian atas dari array dan mengembalikan nilai dari sel yang ditunjukkan
Fungsi HYPERLINK
Membuat pintasan atau loncatan yang membuka dokumen yang disimpan pada server jaringan, intranet atau internet
Fungsi INDEX
Menggunakan indeks untuk memilih nilai dari referensi atau array
Fungsi INDIRECT
Mengembalikan referensi yang ditunjukkan dengan nilai teks
Fungsi LOOKUP
Mencari nilai dalam vektor atau array
Fungsi MATCH
Mencari nilai dalam referensi atau array
Fungsi OFFSET
Mengembalikan offset referensi dari referensi tertentu
Fungsi ROW
Mengembalikan nomor baris referensi
Fungsi ROWS
Mengembalikan jumlah baris dalam referensi
Fungsi RTD
Mengambil data real time dari program yang mendukung otomatisasi COM
Fungsi TRANSPOSE
Mengembalikan pengubahan urutan array
Fungsi VLOOKUP
Melihat dalam kolom pertama dari array dan berpindah di seluruh baris untuk mengembalikan nilai dari sel
3.Fungsi Logika Microsoft Excel 2007
Fungsi Logika Microsoft Excel 2007- Dalam melakukan perhitungan, seringkali ditemukan adanya beberapa pilihan yang harus ditentukan. Sebagai contoh, dari nilai mahasiswa akan ditentukan apakah mahasiswa tersebut lulus atau tidak, dan jika lulus apakah predikat dari nilainya tersebut. Dalam menangani hal ini telah disediakan fungsi untuk percabangan, yaitu dengan mengunakan fungsi IF. Fungsi ini digunakan untuk menguji suatu kondisi atau logika, yang akan menentukan nilai kembali ke-1 jika kondisi tersebut bernilai benar dan menentukan nilai kembali ke-2 jika kondisi tersebut salah. Cara penggunaan:
=IF(Kondisi;[Nilai_Jika_Benar];[Nilai_Jika_Salah])
Keterangan:
Kondisi
Suatu ungkapan logika yang berupa perbandingan.
Nilai_Jika_Benar
Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai benar.
Nilai_Jika_Salah
Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai salah.
Sebagai contoh, dalam menampilkan status kelulusan mahasiswa dengan melihat nilai ujian yang sudah dijalaninya sebagai berikut.
Gambar 5.8 Data awal untuk mencari status kelulusan
Untuk mendapatkan status “LULUS” mahasiswa harus mempunyai nilai lebih besar dari 50. Jika nilainya kurang dari 50, maka akan diberi status “TIDAK LULUS”.
a. Penggunaan Fungsi IF
Untuk dapat menyelesaikannya dibutuhkan fungsi logika, yaitu fungsi IF. Untuk lebih jelasnya, berikut disampaikan beberapa paparan tentang penggunaan fungsi IF. Fungsi IF dengan format lengkap adalah sebagai berikut.
IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
Keterangan:
logical_test merupakan syarat dari percabangan.
value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard adalah sebagai berikut.
1) Klik pada sel D3.
2) Klik Formulas, pilih Logical, kemudian klik fungsi IF.
Gambar 5.9 Pemilihan Fungsi IF melalui Category Logical.
3) Ubah setting pada kotak dialog fungsi IF seperti berikut.
Gambar 5.10 Setting melalui function wizard
Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah karena di sel C3-lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50 yang artinya jika data di sel C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan teks “Lulus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.
4) Klik OK. Copy-kan formula ke sel di bawahnya.
Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa kalimat atau string. Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut.
Gambar 5.11 Hasil akhir pemberian status kelulusan
b. Percabangan beberapa Tingkat
Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.
Tabel 5.4. Fungsi Logika
Fungsi
Keterangan
IF
Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk:=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah)
AND, OR, danNOT
Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes kondisi. Fungsi AND dan OR maksinal berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT hanya mempunyai satu argumen logika, mempunyai bentuk:AND (logika1,logika2, …,logika30)OR (logika1,logika2, …,logika30)NOT (logika)
Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu fungsi AND, OR, atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika benar;Nilai jika salah)
Contoh:
Sebuah perusahaan akan merekrut tenaga satuan pengaman (satpam) dengan ketentuan pengalaman kerja minimal empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi administrasi dengan kriteria tersebut. Pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti seleksi selanjutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalam fungsi IF seperti berikut ini.
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35);Wawancara;Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan fungsi tersebut dalam baris rumus worksheet.
Gambar 5.12 Fungsi IF dengan 2 tes logika
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik. Berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut.
Nilai
Huruf
0 – 59
E
60 – 74
D
75 – 84
C
85 – 94
B
95 – 100
A
Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam lembar kerja seperti pada gambar berikut.
Gambar 5.13 Contoh fungsi IF bercabang
Sel E5 diisi dengan rumus:
=IF(D5<60;”E”;IF(D5<75;”D”;IF(D5<85;”C”;IF(D5<95;”B”;”A”))))
c. Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk menampilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu telah disediakan sebuah fungsi sebagai berikut.
=COUNTIF(range,criteria)
Di mana pada area yang disebutkan di range akan dicari berapa jumlah sel yang sesuai dengan kriteria. Contoh =COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada range B2 sampai B57. Pada contoh sebelumnya, dikembangkan untuk mencari jumlah lulus dan tidak lulus, sehingga nantinya data akan menjadi seperti di bawah ini.
Gambar 5.14 Hasil akhir penambahan fungsi COUNTIF
Untuk dapat menambahkan hasil tersebut, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function wizard.
Gambar 5.15 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C9
Sedangkan untuk mendapatkan jumlah yang tidak lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui function wizard.
Gambar 5.16 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C10
Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai formula dan nilai acuan. Materi yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya adalah nilai formula, di mana semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung, misal =A1*20. Angka 20 merupakan nilai formula, sedangkan pada beberapa keadaan di mana nilai tersebut sering berubah dapat kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu mengubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan, Excel menyediakan fasilitas Fungsi Lookup, fungsi ini akan melihat nilai pada tabel yang lain apakah nilai yang dicocokan ada pada tabel tersebut, untuk kemudian diambil nilainya.
Latihan berikut ini mencoba menggunakan logika IF untuk menentukan Jenis Barang, Nama Barang, dan Harga Barang, berdasarkan Kode Barang yang telah ditentukan. Di sini Anda juga akan menggunakan beberapa fungsi String.
Langkah Awal Buatlah data sebagai berikut.
Gambar 6.24 Data awal
Langkah Penyelesaian
(1) Isi sel B5 dengan formula:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;””)
Pengertian:
Jika 1 huruf pertama dari sel A5 adalah “A”, maka isi sel B5, dengan teks “Air Mineral”, jika tidak maka kosongkan sel B5.
(2) Gandakan sampai sel B10. Apa yang Anda lihat? Sel B7 sampai B10 berisi nilai FALSE. Kenapa? Ya, karena Anda baru melakukan satu pengujian untuk huruf “A”, saja.
(3) Klik kembali sel B5, lanjutkan penulisan formula dengan diawali menekan tombol F2 pada keyboard, hapus sebagian formula (sisi kanan), sampai batas simbil semicolon (;) lengkapi hingga formula menjadi:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”))
Saat Anda menekan tombol Enter untuk mengakhiri pengetikan formula, Anda akan mendapatkan pesan seperti gambar ilustrasi di bawah ini:
Gambar 6.25 Peringatan kesalahan pemasukan formula
Tekan saja tombol Enter sekali lagi, atau klik tombol Yes. Kotak pesan tersebut adalah pesan yang memberitahu kepada Anda bahwa Anda melakukan kesalahan penulisan formula. Tetapi perlu diingat, kesalahan yang Anda lakukan bukanlah kesalahan struktural dari penggunaan fungsi IF, ini hanyalah kesalahan karena Anda lupa atau malas untuk mengetikkan tanda kurung tutup (“)”) untuk mengakhiri penggunaan fungsi IF. Lain halnya jika Anda mendapatkan kotak pesan berikut ini:
Gambar 6.26 Peringatan kesalahan pemasukan formula yang cukup fatal
Ini adalah kesalahan yang cukup fatal, kemungkinan karena Anda lupa mengisikan parameter yang diperlukan atau kesalahan menuliskan simbol.
(4) Gandakan kembali sampai sel B5. Sekarang tinggal B9 dan B10 saja yang berisi nilai FALSE.
(5) Terakhir lengkapi formula hingga:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”;”Kopi”))
Atau:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”;IF(LEFT(A5;1)=