Tugas 5 Manajemen Database

07 November 2012 14:54:00 Dibaca : 260 Kategori : 921411072tugas5

Normalisasi Database

Definisi Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari normalisasi

1.      Untuk menghilangkan kerangkapan data

2.      Untuk mengurangi kompleksitas

3.      Untuk mempermudah pemodifikasian data

Proses Normalisasi

1.      Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

2.      Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecahmenjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Tahapan Normalisasi

Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima

Ketergantungan Fungsional

Definisi :
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X —> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.

Misal, terdapat skema database Pemasok-barang :
Pemasok (No-pem, Na-pem)

Tabel PEMASOK-BARANG

No-pem Na-pem

P01 Baharu
P02 Sinar
P03 Harapan

Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah :
No-pem —> Na-pem

Ketergantungan Fungsional Penuh
Definisi :
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan)

Contoh :
KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah)

No-pem Na-pem No-bar Jumlah

P01 Baharu B01 1000
P01 Baharu B02 1500
P01 Baharu B03 2000
P02 Sinar B03 1000
P03 Harapan B02 2000

Ketergantungan fungsional :
No-pem –> Na-pem
No-bar, No-pem –> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)

Ketergantungan Transitif
Definisi :
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y, Y Z , maka X Z )

Contoh :

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah
P01 1 Jakarta B01 1000
P01 1 Jakarta B02 1500
P01 1 Jakarta B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000

Ketergantungan fungsional :
No-pem Kode-kota
Kode-kota Kota , maka
No-pem Kota

Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data

Tabel KIRIM-1 (Unnormal)

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah

P01 1 Jakarta B01 1000
B02 1500
B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000

Tabel KIRIM-2 (1NF)

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah

P01 1 Jakarta B01 1000
P01 1 Jakarta B02 1500
P01 1 Jakarta B03 2000
P02 3 Bandung B03 1000
P03 2 Surabaya B02 2000
Diagram Ketergantungan Fungsional

Kode-kota
No-pem
Kota
Jumlah

No-bar

Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.

Tabel PEMASOK-1 (2NF)

No-pem Kode-kota Kota

P01 1 Jakarta
P02 3 Bandung
P03 2 Surabaya

Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.

Tabel KIRIM-3 (3NF)

No-pem No-bar Jumlah

P01 B01 1000
P01 B02 1500
P01 B03 2000
P02 B03 1000
P03 B02 2000

Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF)

No-pem Kode-kota Kode-kota Kota

P01 1 1 Jakarta
P02 3 2 Surabaya
P03 2 3 Bandung