Tugas 7

13 January 2013 19:39:44 Dibaca : 99

Relasi Perpustakaan Smart

Oleh

Sultan Jack Ibrahim

Timang M. J. Saputra

A. Entity-entiti
    1.  Pendaftaran

    2.  Anggota

    3.  Donatur

    4.  Peminjaman

    5.  Buku

    6.  Denda

B. Penentuan Atribut

    1. Pendaftran

        Nm.Pnda, No.Pnda, Tgl.Dftr, Biaya

    2.  Anggota

         Nama, No. Anggota, Alamt, Pekerjaan

    3.  Donatur

          Nama, No. Donatur, Alamt, Pekerjaan

    4.  Peminjam

          No. Pmnjam, Tgl.Pnjm, judul Buku, Tgl Kmbali

     5.  Buku

          No. Buku, Pengrang.

     6.  Denda

          No, Denda, Tanggal Denda, Jdl Buku, Judul Buku

C.  Relationship antar entity – entity

     1.  Anggota Melakukan Pendaftran

     2.  Anggota Meminjam Buku

     3.  Donatur Menyumbang Buku

     4.  Anggota Melakukan Peminjaman

     5.  Buku Pengembalian Denda

 

Tugas 6

21 December 2012 06:13:33 Dibaca : 191

SYNTAX UNTUK MERELASIKAN TABEL MYSQL

DEFINISI JOIN

Join adalah penggabungan table yang dilakukan melalui kolom / key tertentu yang memiliki nilai terkait untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap. Lengkap disini artinya kolom data didapatkan dari kolom-kolom hasil join antar table tersebut.

Join diperlukan karena perancangan table pada sistem transaksional kebanyakan di-normalisasi, salah satu alasannya untuk menghindari redundansi.

1. INNER JOIN

INNER JOIN adalah tipe join yang akan kita bahas pertama. Tipe join ini akan mengambil semua row dari table asal dan table tujuan dengan kondisi nilai key yang terkait saja - jika ada, dan jika tidak maka row tersebut tidak akan muncul.

Kalau tidak terdapat kondisi key terkait antar table, maka semua row dari kedua table dikombinasikan.

Syntax dari INNER JOIN adalah sebagai berikut : ?

1 table_reference [INNER] JOIN table_factor [join_condition]

Terlihat bahwa keyword INNER boleh digunakan secara eksplisit atau tidak. Jika tidak digunakan maka konstruksi JOIN tanpa keyword lain dianggap sebagai INNER JOIN.

Secara pengerjaan relasi hampir sama dengan klusa WHERE ?

WHERE table1.referensiID = table2.referensiID

2. CROSS JOIN

Operasi cross join akan menampilkan semua isi tabel sisi sebelah kiri akan memiliki pasangan semua data sisi sebelah kanan. Banyaknya record cross join = jumlah record tabel pertama X jumlah record tabel kedua.

CROSS JOIN identik dengan INNER JOIN pada MySQL 5.0. Pembahasannya sama dengan INNER JOIN, dan karena klausa ini jarang dipakai maka tidak diulangi lagi disini.

SQL CROSS JOIN syntax:

SELECT * FROM [TABLE 1] CROSS JOIN [TABLE 2] OR SELECT * FROM [TABLE 1], [TABLE 2]

3. OUTER JOIN

Merupakan tipe join yang mencari referensi data dari suatu table sumber ke table lain dengan tidak menghilangkan data sumber apabila referensi tidak diketemukan

Syntax:

SELECT column_list

FROM table_reference

LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate

[LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate...]

.

Untuk menggunakan tipe OUTER JOIN maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

Perlu dibedakan antara table sumber dan table referensi, ini ditentukan dengan cara menspesifikasikan kedudukan table sumber apakah di kiri (LEFT) atau di kanan (RIGHT).Jika tidak ada data dari table referensi yang cocok dengan kondisi join maka hanya data dari table sumber yang ditampilkan tetapi kolom-kolom table referensi akan berisi null.

LEFT JOIN

Operasi left join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya tidak sama ataupun berisi null.

RIGHT JOIN

Operasi right join akan menampilkan semua isi tabel sisi kanan, walaupun data di pasangan joinnya yang di sisi kiri nilainya tidak sama ataupun berisi null.

STRAIGHT_JOIN

STRAIGHT_JOIN merupakan pengganti keyword JOIN pada MySQL yang digunakan untuk "memaksa" proses join table dari kiri (LEFT) ke kanan (RIGHT).

4. FULL JOIN

Operasi full join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya null dan sebaliknya.

SYNTAX :

SELECT table1.column1, table2.column2...

FROM table1

FULL JOIN table2

ON table1.common_filed = table2.common_field;

Contoh script Full join

select d.area_id, d.nama_area, d.luas_area, p.penduduk_id, p.nama_pendudukfrom cpenduduk p full join carea d on p.area_id = d.area_id

Sumber Berita: www.muhammadcahya.com

http://www.muhammadcahya.com/post-12-pengertian-join-pada-sql.html#ixzz2Evi4kuWG

Tugas 4

08 November 2012 20:50:53 Dibaca : 103

NORMALISASI DATABASE RELASI

Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Tehnik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidetifikasi relasi-relasi tersebut dianamakan Normalisasi.

Normalisasi merupakan kondisi dimana relasi antar tabel telah terbentuk dengan baik sesuai kaidah dalam sebuah database bertujuan untuk menciptakan struktur-struktur entity yang dapat mengurangi redundansi data dan meningkatkan stabilitas database. Ada dua fungsi normalisasi, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai metodologi dalam menciptakan desain database dengan menghasilkan rancangan tabel-tabel yang nantinya sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi. 2. Dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap hasil desain database yang telah dibuat, baik menggunakan E-R Model atau menggunakan model relasi.

Normalisasi yang umum digunakan sampai tahap Third Normal Form (3 NF) atau lebih sesuai keadaan waktu nyata yang nantinya langsung dapat diimplementasikan kedalam database. Normalisasi diperlukan agar dapat Menghasilkan himpunan skema relasi antar tabel yang mengizinkan pengguna untuk menyimpan informasi tanpa adanya redudansi data serta mengizinkan pengguna untuk mencari informasi yang dikehendaki dengan cepat dan mudah.

Tahap - Tahap Normalisasi :

Tingkatan proses normalisasi dengan Third Normal Form (3NF):

  1. Bentuk Tahap UnNormalized
  2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Tingkatan proses normalisasi dengan Five Normal Form (5NF):

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
  5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
  6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

1.              Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum normal (Unnormalized Form). Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Ada dua kelemahan utama pada bentuk tidak normal diatas :

1. Terdapat attribut yang berulang (duplikat), yaitu attribut matakulia. Mahasiswa dengan nama Elzar mengambil 2 matakuliah, sementara Si Fikri mengambil 3 matakuliah dimana matakuliah yang mereka ambil ada yang sama.

2. Terdapat informasi yang meragukan, dimana ada dua baris memiliki matakuliah yang sama, tapi berbeda nilainya. Sebenernya kedua baris tersebut menunjukkan dua orang yang sama namanya tapi berbeda nilai.

Bentuk entity diatas harus di rubah menjadi bentuk normal pertama.Aturan Bentuk Normal Pertama (1NF) :

Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika setiap attributnya bernilai tunggal untuk setip barisnya.

 

2.Bentuk Normal Kedua (2NF)

Aturan Bentuk Normal Kedua (2NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama. 2. Semua attribut bukan kunci memiliki ketergantungan fungsional (Depedensi Fungsional) dengan kunci utama (primary key)

Ketergantungan fungsional adalah suatu attribut X mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut Y apabila setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y. Misalnya Attribut Nama pada entity Mahasiswa, mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut NoBP, karena setiap nama mahasiswa harus mempunyai NoBP.

Pada tahap ini anda harus memilah-memilah dan membagi entity tersebut menjadi beberapa entity lainnya yang mempunyai kunci utama. Sehingga masingmasing attribut yang bukan kunci mempunyai ketergantungan fungsional dengan kunci utama tersebut.

 

3.Bentuk Normal Ketiga(3NF)

Aturan Bentuk Normal Ketiga (3NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua. 2. Semua attribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif (Depedensi transitif) dengan kunci utama (primary key). Ketergantungan Transitif terjadi pada entity yang menggunakan attribut gabungan sebagai kunci utama. Seperti pada entity nilai pada bentuk normal kedua diatas, yang menjadi kunci utama adalah NoBP dan Kode Matakuliah. Ketergantungan transitif terjadi bila :

a. Attribut X memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut Y. b. Attribut Z memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut X.

Misalnya attribut Kode Matakuliah pada entiti nilai diatas, mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut NoBP, Attribut Nama Matakuliah mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut Kode Matakuliah.4.Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF). Aturan Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk BCNF jika : Semua kunci utama adalah kunci kandidat yang bersifat unik

 

5.Bentuk Normal Keempat (4NF)

Bentuk normal keempat berhubungan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (Multivalued Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.

 

6.Bentuk Normal Kelima (5NF)

Bentuk normal kelima berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Depedency).

 

Melakukan normalisasi data dilakukan berdasarkan analisa dan kebutuhan, implementasi kedalam database tidak hanya dilakukan 3 tahap saja untuk mendapatkan nilai normalisasi tapi tergantung permasalahan yang dihadapi dari relasi umum yang terjadi.Ketika kita sudah terjun ke lapangan (dunia kerja), ada kalannya terjadi ketidaksesuaian antara hasil analisa/perencanaan dengan hasil implementasi. Yang terpenting adalah “aplikasi sesuai dengan keinginan pengguna” dengan tidak peduli akan proses yang ada > atau dengan kata lain kita gunakan “Management By Objective”.

http://mahasiswa.ung.ac.id/921411014

 

Tugas 3

05 October 2012 11:34:36 Dibaca : 213

DDL, DCL, DML, DQL

 

    * DDL (DATA DEFINITION LANGUAGE)

DDL ( Data Definition Language ) adalah sebuah perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu database dan tabel. Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.

1. CREATE

Fungsi : Command CREATE ini berfungsi untuk membuat sebuah database ataupun membuat sebuah table yang berada di dalam database

Syntax : CREATE database nama_database;

Parameter   : -

Contoh : CREATE database apotik;

Penjelasan : perintah CREATE diatas akan membuat sebuah database dengan nama apotik.

2. SHOW

Fungsi : Command SHOW ini berfungsi untuk menampilkan database ataupun table yang telah kita buat sebelumnya

Syntax : SHOW databases;

 parameter : -

Contoh : SHOW databases;

Penjelasan : perintah SHOW diatas akan memperlihatkan semua database yang ada.

3. USE

Fungsi : Command  USE ini berfungsi untuk membuka/mengaktifkan/memasuki database yang telah kita buat. Setelah kita masuk kedalam database yang telah kita buat, barulah kita bisa memanipulasi data yang ada, termasuk untuk membuat table didalam database tersebut.

Syntax : USE nama_database

parameter : -

Contoh : USE apotik;

Penjelasan : perintah diatas akan mengaktifkan database dengan nama apotik sehingga kita dapat memanipulasi data yang ada.

4. ALTER

Fungsi : Command ALTER ini berfungsi untuk mengubah struktur dari suatu table. Mengubah disini tidak hanya memperbaharui struktur table yang ada, tetapi juga mengubah nama field, menambahkan primary key, mengubah tipe field, maupun menghapus field yang telah dibuat sebelumnya.

Syntax : ALTER TABLE nama_tabel parameter_option;

Parameter : add, modify, drop

Contoh : ALTER TABLE obat ADD harga int (6);

Penjelasan : perintah diatas akan menambahkan field harga kedalam tabel obat.

5. DROP

Fungsi: Command DROP ini berfungsi untuk menghapus, baik database, table, maupun field yang telah diinputkan ke dalam table.

Syntax : DROP TABLE nama_tabel;

Parameter : -

Contoh : DROP TABLE supplier;

Penjelasan : perintah diatas akan menghapus tabel supplier pada database apotik.

   

*  DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)

 

10 Command DML ( Data Manipulation Language )

Data Manipulation Language (DML) digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.

Manipulasi data, dapat mencakup:

   1. Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query)

   2. Penyisipan/penambahan data baru ke database

   3. Penghapusan data dari database.

   4. Pengubahan data pada database.

Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.

1. SELECT

Fungsi : Command SELECT ini berfungsi untuk menampilkan sesuatu. Menampilkan disini tidak hanya menampilkan data dari sebuah table saja, tetapi juga untuk menampilkan suatu ekspresi. Seperti menampilkan hanya field yang memiliki kategori Suplement saja.

Syntax : SELECT * FROM nama_tabel;

Parameter : from, order by, where, dll

Contoh : SELECT * FROM obat;

Penjelasan : perintah diatas akan menampilkan semua isi pada tabel obat

2. DESC

Fungsi : Command DESC ini berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat. Apa saja field yang telah dibuat, type data dari field tersebut, dan primary key akan terlihat disini.

Syntax  : DESC nama_table;

Parameter : -

 Contoh : DESC obat;

Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.

3. INSERT INTO

Fungsi : Command INSERT INTO ini berfungsi untuk menambahkan data/record dalam suatu tabel yang telah dibuat.

Syntax : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘isi_field1’ , ‘isi_field2’,……)

Parameter : values, set

Contoh : INSERT INTO obat VALUES (’CO012’,’Corsel’,’Suplement’,’13’,’183500’);

Penjelasan : perintah diatas akan membuat sebuah record baru dalam tabel obat dengan id_obat = CO012, nama_obat = Corsel, kategori = Suplement, jumlah = 13, dan harga = 183500.

4. UPDATE

Fungsi : Command UPDATE ini berfungsi untuk merubah/memperbaharui data yang telah ada di dalam tebel.

Syntax : UPDATE nama_tabel SET nama_field = ’nilai_baru’ WHERE nama_field = ’kondisi’ ;

Parameter : set, where

Contoh : UPDATE obat SET id_obat = ‘CE008’ WHERE nama_obat = ‘Cetoros’;

Penjelasan : perintah diatas akan mengubah id_obat BD019 menjadi CE008 pada tabel obat yang memiliki nama_obat Cetoros.

5. DELETE FROM

Fungsi  : Command DELETE FROM ini berfungsi untuk menghapus record yang ada pada sebuah tabel.

 Syntax : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field =’option’;

 Parameter : where

Contoh : DELETE FROM obat WHERE id_obat =’CO012’;

 Penjelasan : perintah diatas akan menghapus record dari tabel obat yang memiliki id_obat CO012.

 6. EXPLAIN

 Fungsi : Command EXPLAIN ini memiliki fungsi yang sama seperti Desc yaitu berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat, seperti nama_field, type data dari field tersebut, dan primary key.

 Syntax : EXPLAIN nama_table;

 Parameter : -

 Contoh : EXPLAIN obat;

 Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.

  Fungsi : Command SELECT DESCENDING ini berfungsi menampilkan semua data dari bawah ke atas berdasarkan field yang telah ditentukan.

 Syntax : SELECT field1, field2, dan seterusnya FROM nama_tabel ORDER BY field yang jadi acuan DESC;

 Parameter : from, order by, desc

 Contoh : SELECT id_obat, nama_obat, jumlah FROM BY obat ORDER BY id_obat DESC;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan data pada id_obat, nama_obat dan jumlah pada tabel obat dan yang menjadi acuan pengurutan data dari bawah ke atas adalah id_obat.

 8. SELECT COUNT

 Fungsi : Command SELECT COUNT ini berfungsi menampilkan jumlah record yang ada dalam suatu tabel.

 Syntax : SELECT COUNT(*)FROM nama_tabel;

 Parameter : count, from

 Contoh : SELECT COUNT(*)FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas menampilkan jumlah record yang ada pada tabel obat.

 9. SELECT MAX

 Fungsi : Command SELECT MAX ini berfungsi untuk mencari nilai tertinggi pada sebuah field di tabel.

 Syntax : SELECT MAX(nama_field) FROM nama_tabel;

 Parameter : max, from

Contoh : SELECT MAX(jumlah) FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai tertinggi dari field jumlah pada tabel obat.

 10. SELECT MIN

 Fungsi : Command SELECT MIN ini berfungsi untuk mencari nilai terendah pada sebuah field di tabel.

 Syntax : SELECT MIN(nama_field) FROM nama_tabel;

 Parameter : min, from

 Contoh : SELECT MIN(jumlah) FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai terendah dari field jumlah pada tabel obat.

    

* DCL (DATA CONTROL LANGUAGE)

 

   DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain : * GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapsu (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya. SINTAKS : GRANT privileges ON tbname TO user CONTOH : grant select, update, insert, delete on perpustakaan.buku to 'ali'@'localhost'; * REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator. SINTAKS : REVOKE privileges ON tbname FROM user CONTOH : revoke select, update, insert, delete on perpustakaan.buku from 'ali'@'localhost'; JENIS JENIS JOIN SQL : 1. INNER JOIN : hanya akan menampilkan baris untuk data yang memiliki nilai yang sama pada field kunci dengan tabel yang berelasi 2. LEFT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kiri. 3. RIGHT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kanan. 4. FULL JOIN : merupakan gabungan dari LEFT JOIN dan RIGHT JOIN .

 

    * DQL (DATA QUERY LANGUAGE)

 

 Untuk melakukan Query dengan Doctrine tidak lah sulit, karena pola pendeklarasiannya memang dibuat semirip mungkin dengan SQL, bahkan lebih praktis. Penulisan Query, sebaiknya dilakukan pada layer Controller, atau dalam symfony kita biasa lakukan di action class. Hasil Query tersebut baru disajikan sesuai kebutuhan pada tampilan web (template).

 Query Select Sederhana?

 $data_user = "SELECT * FROM  user";

 artinya untuk mengambil semua field data pada table user. Dalam Query Doctrine kita bisa menuliskan seperti berikut ini,

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findAll();

 Query Select untuk Primary Key tertentu

 $data_user = "SELECT * FROM user WHERE (id = '1')";

 Maka dalam Query Doctrine kita dapat menuliskan seperti ini,

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->find(1);

 Query Select mencari field tertentu

 $data_user = "SELECT * FROM user u WHERE (u.name = 'sule')";

 pada contoh diatas kita menggunakan alias ‘u‘ untuk table user, dan kemudian menambahkan syarat bahwa field name harus terisi oleh ‘sule‘. Dalam Doctrine, penulisannya semakin mudah.

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findByName('sule');

 Query Select dengan beragam Syarat

 Berikut ini contoh pengunaan syarat yang lumayan kompleks,

 $this->data_user = Doctrine_Query::create()

                       ->from('User u')

 

                      ->where('u.name = "sultan" ')

 

Tugas 2

21 September 2012 20:36:28 Dibaca : 129

 

1.      ORACLE

   o    VARCHAR2
   Untuk menampung string/karakter dengan panjang bervariasi (tidak harus sepanjang saat didefinisikan). Ukuran maksimum 4000.

   o      NVARCHAR2
Untuk menampung string/karakter dengan panjang bervariasi (tidak harus sepanjang saat didefinisikan). Ukuran maksimum 4000, tergantung dari karakter nasional yang dipakai dalam database.

   o      CHAR

   Untuk menyimpan string/karakter dengan panjang tetap, maksimum panjangnya 2000, defaultnya 1 byte dan akan dimampatkan di sebelah kanan sampai panjang terpenuhi dengan memakai spasi.

   o    INTERVAL YEAR(precision) TO MONTH

 Waktu dalam bentuk tahun dan bulan, dimana precision adalah digit dari tahun yang digunakan (mulai 0-9, default 2).

   o    UROWID
String basis 64 yang merepresentasi alamat unik tiap baris dalam tabel yang terindex, ukuran maksimumnya 4000 byte.

 

2.      PostgreSQL :

   o    Karakter Jenis

SQL mendefinisikan dua jenis karakter utama: karakter yang bervariasi (n) dan karakter (n), dimana n adalah bilangan bulat positif. Kedua jenis dapat menyimpan string hingga karakter n (tidak bytes) panjangnya. Sebuah usaha untuk menyimpan string lagi ke dalam kolom jenis akan menghasilkan kesalahan, kecuali kelebihan karakter semua ruang, dalam hal ini string akan dipotong dengan panjang maksimum. (. Ini kecuali agak aneh diperlukan oleh standar SQL) Jika string untuk disimpan lebih pendek dari panjang menyatakan, nilai-nilai karakter jenis akan ruang-empuk, nilai-nilai yang bervariasi tipe karakter hanya akan menyimpan string pendek.

   o       boolean Type

   PostgreSQL menyediakan boolean SQL tipe standar. boolean dapat memiliki salah satu dari hanya dua negara: "true" atau "false ". Sebuah negara ketiga, "tidak diketahui", diwakili oleh nilai null SQL

   o    UUID Type

   Uuid tipe data menyimpan Universally Unique Identifier (UUID) seperti yang didefinisikan oleh RFC 4122, ISO / IEC 9834-8:2005, dan standar terkait. (Beberapa sistem mengacu pada tipe data ini sebagai pengenal global yang unik, atau GUID, sebagai gantinya.) Identifier ini adalah kuantitas 128-bit yang dihasilkan oleh algoritma dipilih untuk membuatnya sangat mungkin bahwa identifier yang sama akan dihasilkan oleh orang lain di alam semesta yang dikenal dengan menggunakan algoritma yang sama.

   o    Biner Tipe Data

 Jenis bytea data memungkinkan penyimpanan string biner, lihat Tabel 8-6.
Tabel 8-6. Biner Tipe Data, Nama Penyimpanan Ukuran Deskripsi,bytea 1 atau 4 bytes ditambah string biner yang sebenarnya variabel-panjang string biner. Sebuah string biner adalah urutan oktet (atau byte). String biner dibedakan dari string karakter dalam dua cara: Pertama, string biner khusus memungkinkan oktet menyimpan nilai nol dan lainnya "non-printable" octets (biasanya, oktet luar kisaran 32-126).

   o    Numerik

   Jenis numerik dapat menyimpan nomor dengan sampai 1000 digit resisi dan melakukan perhitungan dengan tepat. hal ini terutama dianjurkan untuk menyimpan sejumlah uang dan jumlah lain dimana ketepatan diperlukan. namun, aritmatika pada nilai-nilai numerik yang sangat lambat dibandingkan dengan tipe integer, atau ke tipe floating-point yang dijelaskan dibagian selanjutnya.

 

 3.      DB2

    o   Relation
   Relationship antara entiti merupakan ekuivalensi dalam database pada sebuah pernyataan. Sebuah pengiriman beberapa “Parts” mensyaratkan bahwa “Supplier” harus terdaftar sebagai “Supplier”. Relationships dalam database akan muncul sebagai relasi “foreign key” antara 2(dua) tabel atau akan muncul sebagai sebuah tabel yang terpisah.
Relationships didalam sebuah database menjaberkan aturan hubungan antar entiti yang berelasi. Jika setiap pengiriman “Parts” harus dikirim oleh Supplier yang terdaftar maka dapat kita buat relasi many-to-one antara “Shipments” dan “Supplier”.        Domain merupakan alias dari “built-in data types”, termasuk presisi dan range nilai/value yang dapat kita masukkan. Beberapa domain, misalkan tipe data boolean, merupakan pre-defined data types pada Adaptive Server Anywhere, dimana presisi nilainya 1 dan range nilainya 1(benar) atau 0(Salah), kita juga dapat menambahkan domain sesuai kebutuhan kita.

    o   Candidate Key

   Candidate key merupakan satu attribut atau kombinasi satu attribut atau lebih yang secara unik menjadi identifier pada suatu relasi. Candidate Key ini harus memenudi syarat sebagai berikut :

1.      Unique identifier, untuk setiap row/tuple candidate key harus secara unik dapat menjadi identifier. Artinya setiap non candidate key attibute secara fungsional bergantung pada candidate key tersebut.

2.      Non Redudancy, Tidak ada duplikasi candidare key untuk menjadi uniqe indentifier, dimana tidak dapat dilakukan penghapusan pada candidate key dimana tidak merusak sifat unique identifier.

    o   WORKGROUP Server Edition

   Versi ini merupakan DBMS untuk multi User, client/server yang didesign untuk komputer yang memiliki hingga 4 CPU dan memory hingga 16GB dan memiliki sistem operasi linux, windows, solaris, linux, AIX dll. memiliki fitur yang sama dengan DB2 Express namun dengan skala yang lebih besar.

    o   DB2 Express-C

 Versi ini merupakan entry level data server yang didesign untuk komputer yang memiliki hingga 2 CPU dan memory hingga 4GB dan memiliki sistem operasi Linux, atau Windows. Versi ini dapat digunakan untuk tujuan evaluasi dan dapat digunakan secara gratis

    o   DB2 Personal Edition

 Merupakan DBMS untuk single user yang ideal untuk desktop ataupun laptop. Dapat digunakan untuk create, modifikasi dan mengatur banyak database lokal.

 

4.      MySQL :

   o    DATETIME

 Sebuah kombinasi dari waktu (jam) dan tanggal. MySQL menampilkan waktu dan tanggal dalam format 'YYYY-MM-DD HH:MM:SS'. Jangkauan nilainya adalah '1000-01-01 00:00:00' hingga '9999-12-31 23:59:59'.

   o    CHAR(M) [BINARY]

 String yang memiliki lebar tetap. Nilai M adalah dari 1 hingga 255 karakter. Jika ada sisa, maka sisa tersebut diisi dengan spasi (misalnya nilai M adalah 10, tapi data yang disimpan hanya memiliki 7 karakter, maka 3 karakter sisanya diisi dengan spasi). Spasi ini akan dihilangkan apabila data dipanggil. Nilai dari CHAR akan disortir dan diperbandingkan secara case-insensitive menurut default character set yang tersedia, kecuali bila atribut BINARY disertakan.

 

   o    VARCHAR(M) [BINARY]

   String dengan lebar bervariasi. Nilai M adalah dari 1 hingga 255 karakter. Jika nilai M adalah 10 sedangkan data yang disimpan hanya terdiri dari 5 karakter, maka lebar data tersebut hanya 5 karakter saja, tidak ada tambahan spasi.

   o    BLOB dan TEXT

Sebuah BLOB atau TEXT dengan lebar maksimum 65535 (2^16 - 1) karakter.

   o    ENUM('value1','value2',...)

Sebuah enumerasi, yaitu objek string yang hanya dapat memiliki sebuah nilai, dipilih dari daftar nilai 'value1', 'value2', ..., NULL atau nilai special "" error. Sebuah ENUM maksimum dapat memiliki 65535 jenis nilai