Normalisasi pada database
Normalisasi Pada Database
Sebelum berbicara tentang normalisasi pada database, adakalanya kita mengetahui dahulu apa itu database. DataBase (basis data dalam bahasa indonesia) dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah data berupa informasi yang disimpan dengan struktur yang sedemikian rupa sehingga dapat diolah kemudian dengan mudah. Sedangkan untuk membuat suatu database yang harus diperhatikan adalah jenis data;
* Data Master, yaitu data yang sifatnya tidak selalu berubah-ubah. Data master ini digunakan sebagai pendukung di dalam proses input transaksi.
* Data Transaksi, yaitu data yang akan selalu muncul dan berubah. Data transaksi ini selalu bergantung kepada master.
Normalisasi Pada Database,
Yang dimaksud dengan normalisasi pada database adalah proses pernormalan suatu database yang disusun agar menghindari terjadinya redudancy (kemubaziran data). Dalam melakukan normalisasi, ada beberapa tahap yang harus dilakukan,
1. Unnormalized
Pada tahap ini, kita mengambil seluruh data yang ada dan diperlukan dalam database itu sendiri. Misalnya
pada contoh bon faktur di bawah ini,
Kita ambil data-data yang diperlukan pada database nantinya, sperti
* Nama Supplier
* Alamat Supplier
* No. Telp.
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Quantity
* Total
* Subtotal
* Pemberi
* Penerima
2. Normal Satu
Pada tahap ini, kita bagi seluruh data yang diperlukan menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis data tersebut,
Supplier
* Nama Supplier
* Alamat
* No. Telp.
Transaksi
* No. Nota
* Kode Barang
* Tanggal Transaksi
* Nama Barang
* Harga Barang
* Satuan
* Quantity
* Total
* Sub Total
3. Normal Dua
Pada tahap ini, kita bagi berdasarkan jenis dan memberikan primary key pada masing-masing tabel,
Supplier
* Kode Supplier
* Nama Supplier
* Alamat
* No. Telp.
Master Barang
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Satuan
Transaksi
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Satuan
* Quantity
* Pemberi
* Penerima
4. Normal Tiga
Pada tahap ini, kita bagi menjadi lebih terperinci untuk menghindari terjadinya redudancy,
Supplier
* Tetap
Master Barang
* Tetap
Transaksi
Dibagi menjadi:
Header Transaksi
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Supplier
* Pemberi
* Penerima
Detail Transaksi
* No. Nota
* Kode Barang
* Quantity