Museum Pendaratan Pesawat Ampibi di Gorontalo
Sangat disayangkan jika tempat bersejarah tidak mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Salah satunya bangunan kantor peninggalan tentara Belanda pada tahun 1936 yang terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa di Provinsi Gorontalo.
Dari depan, bangunan itu memang tampak bersih. Tetapi jika memasuki pekarangan belakang tampak pemandangan yang tak enak dilihat. Di sana banyak terdapat kotoran hewan dan botol-botol minuman yang dikemasi di dalam karung plastik. Karung-karung ini ditumpuk di belakang halaman gedung tempat wisata itu.
Dari papan nama, gedung itu bernama Museum Pendaratan Pesawat Ampibi. Mamin, penjaga tempat wisata itu mengisahkan, di tahun 1950, Presiden Soekarno pertama kali menginjakan kakinya di Gorontalo, sehingga tempat itu lebih dikenal dengan sebutan Rumah Soekarno.
"Soekarno beristirahat di gedung peninggalan Belanda itu sebelum bertolak ke balai kota Gorontalo. Dia beristirahat di sini,” ucapnya.
Salah seorang wisatawan lokal, Vita (22) seorang mahasiswi asal Bolang Mongondow, Sulawesi Utara, menyesalkan tidak terawatnya bangunan yang dijadikan obyek wisata ini. "Alangkah baiknya, gedung itu dijaga kebersihannya, agar terkesan baik oleh wisatawan asing," ujar Vita.
Karena tidak terawat, tak heran banyak kisah-kisah bernuansa mistis di tempat ini. Sehingga, kesan angker menyelimuti bangunan yang berjarak sekitar 10 kilometer sebelah barat kota Gorontalo ini.
Apalagi, menurut Mamin, awalnya bangunan ini pada tahun 1936 digunakan sebagai tempat Belanda menyekap tawanannya. Tak hanya itu, tawanan pun ditembak mati di tempat ini.