PERKULIAHAN DI MASA PANDEMI COVID 19

20 September 2020 21:34:10 Dibaca : 35

penulis : GUSMAWATI

A. Pendahuluan

   Selama tiga bulan semenjak diumumkan kasus pertama Covid-19 pada bulan Maret 2020 oleh presiden Joko Widodo, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigatif dan penanganan seoptimal mungkin agar virus ini tidak semakin menyebar dan membawa korban jiwa. Beragam pilihan kebijakan ditempuh untuk menghadang laju penyebaran, mulai dari penerapan physical distancing, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah yang terpetakan sebagai episentrum penyebaran. Pemerintah juga memberlakukan larangan mudik menjelang hari raya Idul Fitri .

   Terlepas dari berbagai opsi kebijakan yang ditempuh, pemerintah Indonesia, seperti halnya pemerintah di negara lain, belum bisa memprediksi secara akurat kapan pandemi ini akan segera berakhir. Salah satu harapan terbesar agar pandemi ini bisa segera ditanggulangi adalah penemuan vaksin yang sedang diupayakan oleh berbagai ilmuwan di dunia. Namun demikian, seperti yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO), temuan vaksin diperkirakan paling cepat dapat terlaksana pada 2021. Hal ini berarti, setidaknya sampai akhir tahun ini, seluruh masyarakat di dunia, tidak terkecuali Indonesia, harus membiasakan diri untuk hidup berdampingan dan berdamai dengan COVID-19. Selama vaksin belum ditemukan, masyarakat dihimbau untuk patuh menaati dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

  Pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia selama tiga bulan terakhir tidak dipungkiri membawa pengaruh yang signifikan terhadap sektor perekonomian. Pemberlakuan PSBB secara langsung ataupun tidak, telah berdampak pada sektor industri yang harus mengurangi biaya produksi dengan menutup pabrik, merumahkan karyawan, hingga melakukan PHK, sebagai upaya rasional dalam merespons penurunan jumlah permintaan dan pendapatan. Hal ini membawa efek domino seperti meningkatnya jumlah pengangguran dan penurunan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah pun harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit dari anggaran negara untuk menyediakan stimulus dalam rangka menopang berbagai sektor yang terdampak.

   Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pemerintah Indonesia pada pemahaman untuk menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru sebagai respons realistis terhadap eksistensi COVID-19 serta diperkuat dengan estimasi penemuan vaksin sebagai satu-satunya senjata untuk menanggulangi COVID-19 yang belum bisa ditemukan dalam waktu singkat karena masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan waktu untuk uji coba. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan tatanan kehidupan normal baru muncul sebagai kalkulasi rasional terhadap prakiraan kondisi ekonomi nasional, kompromi terhadap rentang waktu yang cukup lama hingga vaksin ditemukan, serta pemahaman realistis bahwa kemungkinan besar COVID-19 tidak akan pernah hilang dari muka bumi, sehingga masyarakat harus menjajaki kemungkinan untuk hidup berdampingan secara damai.

    

B. Pembahasan

      Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona di lingkungan pendidikan dan mengikuti anjuran pemerintah daerah, maka pada tanggal 16 Maret 2020 Unika Soegijapranata memutuskan untuk langsung menjalankan kuliah daring secara menyeluruh untuk semua fakultas, yang telah disiapkan bahkan sebelum masa pandemi Covid-19.

   Sejak tahun 2011, Unika Soegijapranata telah menyiapkan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle dengan didukung sosialisasi, pelatihan, dan penerapan langsung pada saat kuliah tatap muka. LMS ini direvitalisasi dan menggunakan alamat baru cyber.unika.ac.id pada tahun 2014 dengan memanfaatkan fitur Single Sign On (SSO) dan berbagai fitur yang dibutuhkan dalam e-learning.

   Pada akhir tahun 2017, Cyber Learning diperkaya dengan fitur video conference (untuk tatap muka virtual), anti-plagiasi (untuk tugas), gamifikasi (penerapan konsep game dalam aktivitas belajar), kerja kelompok, dan lain-lain. Sehingga membuat Cyber Learning bukan hanya untuk pengganti kuliah tatap muka semata, tetapi juga memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih kaya dengan berbagai variasi pelayanan kuliah daring yang maksimal.

     Kesiapan pembelajaran daring secara tersistem dan komprehensif di Cyber Learning ini yang menjadi alasan pemanfaatan cyber.unika.ac.id pada saat kuliah tatap muka tidak lagi dimungkinkan di masa pandemi Covid-19. Killer-application di dalam Cyber Learning yang diakui banyak membantu pada masa pembelajaran daring adalah fitur BigBlueButton yang menjembatani video conference, baik kuliah, bimbingan tugas akhir, ujian tugas akhir, maupun webinar. Keberadaan koneksi Vicon berbasis Jitsi dan Google Meet semakin melengkapi.

    Keberadaan portal Cyber Learning yang dibangun di dalam kampus sangat memperlancar aktivitas perkuliahan di kampus ini selama masa pandemi Covid-19. Kesiapan infrastruktur tersebut memungkinkan Unika Soegijapranata memilih jenis “synchronous learning” dalam pembelajaran daring, yaitu dosen secara langsung berinteraksi dengan mahasiswa sesuai jadwal kuliah yang ditentukan. Kuliah daring yang sama konsistennya dengan kuliah sebelum masa pandemi, merupakan bagian dari penjaminan mutu untuk memastikan mahasiswa tetap mendapatkan haknya dalam mendapatkan pengetahuan secara maksimal. Sekaligus membuktikan bahwa kuliah daring dapat lebih kaya, tetap interaktif, dan setara mutunya dengan kuliah tatap muka sebelum pandemi.

C. Penutup

  PKKMB bagi mahasiswa sangatlah penting namun selain itu kesehatan juga lebih penting maka dari itu salah satu agar Pkkmb tetap berjalan maka salah satu kebijakan dari pemerintah adalah pembelajaran secara daring. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong