Universitas Negeri Gorontalo, Kampus Bersejarah

04 August 2021 12:28:08 Dibaca : 9

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah.

Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.

Nama Universitas Negeri Gorontalo kembali bergaung ditingkat Nasional, setelah dua orang Mahasiswa UNG berhasil meraih peringkat 2 Nasional pada ajang pemilihan Duta Kampus SDGs Nasional 2020. Pada kegiatan yang pertama kali dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas secara Nasional tersebut, Mahasiswa perwakilan UNG dikukuhkan menjadi salah satu yang terbaik setelah mengungguli perwakilan Perguruan Tinggi ternama lainnya yang ikut berpartisipasi.

Kedua Mahasiswa tersebut yakni Hendrawan Dwikurnia Datukramat Mahasiswa Farmasi, dan Exzalin Putri Fanda Hilala Mahasiswi Manajemen Ekonomi. Pengumuman kejuaraan ini disampaikan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa pada acara “SDGs Annual Conference Build Forward Together: Bangkit bersama dari COVID-19 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang turut dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Kepala Pusat Studi SDGs UNG Dr. Raghel Yunginger, M.SI, selaku pembina Duta SDGs UNG mengatakan, pencapaian yang ditorehkan Mahasiswa UNG merupakan hal yang luar biasa. Ini karena pada ajang tersebut, perwakilan UNG menjadi salah satu yang terbaik mengungguli Perguruan Tinggi ternama lainnya.

"Sebelum berkompetisi ditingkat Nasional, Duta SDGs UNG diberi pembimbingan yang dilaksanaka selama selama 2 minggu yang dikoordinir oleh Pusat Studi SDGs UNG, dengan melibatkan tim SDGs UNG serta para dosen dari Program Studi," ujar Raghel.

Dari hasil pembimbingan kata Raghel, melahirkan dua proposal unggulan program yang akan direncanakan untuk Tahun 2021 dan 2022. Untuk Hendrawan Datukramat mengangkat masalah stanting yang solusinya inovasi adalah PELITA DESA (Pengembangan Literasi Kesehatan) di Desa Hutadaa Kecematan Telaga Jaya, Kab. Gorontalo. Sedangkan Exzalin Putri Hilala, mengangkat masalah UMKM dengan topik “SMP UMKM (Sekolah Masyarakat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Di Desa Tulo’a Kecematan Bulango Utara, Kab. Bone Bolango.

Sementara itu Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, mengaku senang dengan catatan prestasi peringkat 2 Nasional yang ditorehkan Mahasiswa UNG. Pencapaian ini kata Rektor, merupakan buah manis dari komitmen serta keseriusan seluruh pihak tekait dalam mempersiapkan Mahasiswa untuk berkompetisi pada Pmilihan Duta Kampus SDGs Nasional 2020.

"Selamat untuk kedua Mahasiswa, ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi seluruh warga Kampus. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi pemacu Mahasiswa UNG untuk bisa berprestasi ditingkat Nasional," harap Rektor. (**)

Dampak Positif Kuliah Online di Masa Pandemi COVID-19

04 August 2021 12:14:26 Dibaca : 5

1. Kelengkapan bahan ajar dari dosen 

  Pada saat perkuliahan dilakukan secara offline, mahasiswa dituntut untuk mencari beragam materi sendiri, baik di perpustakaan maupun di toko buku. Lain halnya dengan kondisi saat ini, seluruh materi kegiatan belajar mengajar perkuliahan akan disiapkan oleh dosen sehingga bisa memudahkan mahasiswa untuk mengulang bahan ajar di rumah. Akan tetapi, metode perkuliahan jarak jauh juga menantang para dosen untuk menciptakan materi yang lebih interaktif, mudah diakses, dan lebih kreatif untuk membantu mahasiswa lebih mudah belajar. 

2. Mahasiswa mudah menyerap ilmu

     Salah satu sisi positif kuliah secara daring adalah kemudahan mahasiswa dalam memahami materi ajar. Berkat teknologi digital, mahasiswa dapat menyaksikan perkuliahan dari dosen, seperti pembelajaran secara privat. Layar presentasi yang berukuran besar dapat disaksikan dari laptop, komputer atau gadget yang langsung di depan mata. Hal ini tentu menguntungkan dibanding pada saat berkuliah di kelas, kadang kala ada mahasiswa yang duduk terlalu jauh sehingga tidak dapat menangkap dan melihat materi kuliah dengan jelas.

  Dengan perkuliahan online mahasiswa dapat memahami materi lebih jelas dan dapat mengajukan pertanyaan. Hal ini berbeda dengan perkuliahan luring, keramain kelas kadang menyulitkan mahasiswa menangkap materi yang diajarkan.

3. Manajemen waktu lebih baik

   Perkuliahan daring membuatmu bisa menghemat waktu. Mengapa demikian? Dengan kuliah online, tidak ada waktu yang terbuang akibat perjalanan berangkat menuju kampus dan pulang ke rumah. Stres akibat perjalanan juga berkurang. Waktu yang ada bisa digunakan untuk istirahat, olahraga, maupun mengulang bahan ajar dan mengerjakan tugas dengan pikiran yang lebih jernih.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong