DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PERKULIAHAN MAHASISWA UNG

04 August 2021 12:09:28 Dibaca : 17

Menurut Wikipedia (Inggris), Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia, yang menyebabkan penutupan total sekolah, layanan pendidikan dan perawatan anak usia dini, universitas dan perguruan tinggi. Dampak tersebut juga dirasakan oleh sebagian besar Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, seperti yang diketahui Virus Covid-19 ini sudah menyebar sampai ke provinsi Gorontalo untuk itu Dampaknya juga dirasakan oleh Masyarakat Gorontalo Khususnya pelajar dan pengajar.

Kira-kira apa saja sih dampak yang dirasakan oleh sebagian Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo dengan adanya pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM seperti sekarang ini?

Sudah saya (penulis) survei dengan cara menanyakan pendapat kepada beberapa mahasiswa UNG mengenai hal tersebut, dengan keadaan sekarang ini saya menanyakan pendapatn mereka melalui Daring.

Berikut pendapat Mahasiswa UNG mengenai perkuliahan dimasa Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang;

Menurut salah satu Mahasiswi dari jurusan Manajemen yaitu kaka Aziza Alhasni bahwa dimasa pandemi sekarang ini membuat dia punya tantangan sendiri dimana dia sebagai mahasiswa yang aktif merasa sangat dibatasi gerak geriknya oleh keadaan, karena ada keterbatasan gerak geriknya pula sehingga mahasiswa sangat susah berinteraksi dan menyalurkan pendapat kepada orang lain secara langsung.

''Dimasa Pandemi ini bagi dunia perkuliahan lebih banyak dukanya, mahasiswa yang terbiasa Luring harus dibiasakan Daring dimana perkuliahan yang dilakukan secara Daring punya beberapa masalah, masalah utamanya adalah jaringan yang kurang stabil dengan keadaan jaringan yang seperti itu mahasiswa sulit untuk mendapat informasi terbaru dari kampus atapun adanya kendala saat menggumpulkan tugas''- kata kaka Diva Revansyach Soga jurusan Manajemen.

"Menurut saya, perkuliahan dimasa pandemi Covid-19 yang sudah saya lalui selama 2 semester ini, sangat-sangat tidak efektif dalam memahami ilmu yang telah diberikan. Mulai dengan adanya rasa bosan dengan sistem ini, banyaknya tugas yang diberikan dosen, mulai dari membuat vidio pembelajaran, vidio praktek, artikel, kadang-kadang tugas diberikan sudah melebihi kapasitas, belum siap tugas satu sudah mendapatkan tugas yang lain, belum lagi tugas saya sebagai anak perempuan dirumah. Dirumah saya harus disiplin membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan orang tua dirumah, belum lagi sinyal internet yang tidak stabil ketika sedang mengikuti perkuliahan secara daring sehingga banyak materi yang tidak dipahami akibat terputusnya jaringan internet''-kata kaka Nurjaini A.Kabulu jurusan PGPAUD.

"Untuk perkuliahan dimasa pandemi ini bisa jadi sulit bisa juga tidak, sedangkan untuk tantangannya sih sebenarnya ada, tapi tergantung dari kita bagaimana menanggapinya"-pendapat dari kaka Faliex Saputra jurusan Manajemen.

Physical distancing dikenal juga sebagai social distancing adalah upaya menjaga jarak fisik dari orang lain untuk mengurangi tingkat infeksi. Cara melakukannya antara lain menghindari tempat ramai dan berkumpul dalam kelompok, transportasi umum, kontak fisik dengan orang lain (termasuk berjabat tangan atau berpelukan); dan penutupan sekolah dan toko-toko. Untuk itu mengapa pemerintah memberlakukan PPKM agar berkurangnya penyebaran virus COVID-19 ini.

KEEP YOUR HEALTY FOR THAT!!

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong