SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

18 September 2020 20:38:59 Dibaca : 19
A. Sejarah Universitas Negeri GorontaloUniversitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.
Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. Dalam perjalanannya selama 50 tahun telah mengalami tujuh kali pergantian pimpinan dan enam kali perubahan nama lembaga.
B. Nama-Nama Pejabat Rektor Universitas Negeri Gorontalo hingga SekarangSecara rinci nama pejabat pimpinan sejak tahun 1963 – sampai sekarang sbb :1. Drs. Idris Djalali - Dekan Koordinator IKIP Yogyakarta Cab. Manado di Gorontalo - 1963-19662. Drs. Ek. M. J. Neno - Dekan Koordinator IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1967-19693. Prof. Drs. H. Thahir A. Musa - Dekan Koordinator IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1969-19814. Prof. Drs. H. Kadir Abdussamad - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1982-19885. Drs. H. Husain Jusuf, M.Pd - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1989-19926. Prof. Dr. H. Nani Tuloli• Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1992-1993• Ketua STKIP Negeri Gorontalo - 1993 - 2001• Pj. Rektor IKIIP Negeri Gorontalo - 2001 - 20027. Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd • Rektor IKIP Negeri Gorontalo - 2002-2004• Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2004-20108. Dr. H. Syamsu Qamar Badu, M.Pd - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2010 - 20199. Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2019 - 2023
C. Makna Logo Universitas Negeri Gorontalo
Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut {Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu}Kerangka bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.Pena berbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan.Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan hari bersejarah masyarakat Gorontalo, di mana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari peresmian UNG oleh Presiden RI.Sayap burung Maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG
D. Penutup1) KesimpulanPelestarian cagar budaya merupakan tanggungjawab bersama antara komponen masyarakat bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah. Masyarakat juga harus mengetahui pengelolaan cagar budaya merupakan sinergi dengan berbagai pihak. Cagar budaya museum pendaratan Bung Karno yang terdapat di danau Limboto perlu adanya manajemen informasi yang memadai tentang sumber-sumber sejarah yang ada di dalamnya. Menurut pemahaman saya bahwa koleksi yang ada di museum belum memadai jika dijadikan rujukan sebagai cagar budaya Nasional. Olehnya itu perlu penambahan koleksi arkeologi. Upaya pelestarian adalah rencana pemanfaatan dan pengelolaan yang disesuaikan dengan kepentingan masyarakat. Khususnya museum cagar budaya pendaratan Soekarno, masyarakat sekitar sudah memiliki kesadaran tentang kebersihan lingkungan cagar budaya. Koleksi peninggalan purbakala tentang bukti kedatangan presiden Soekarno secara umum kondisinya masih dalam keadaan baik, tetapi butuh pemeliharaan rutin untuk menjaga kondisi benda-benda tersebut. Meskipun dalam keadaan baik tetapi tempat ini sudah direnovasi oleh pemerintah provinsi yang mengakibatkan menurunya nilai sejarah dan arkeologis dari cagar budaya yang ada.
2) SaranDalam melestarikan jejak perjuangan presiden RI pertama adalah :a. Perlu adanya inventarisasi secara nasional yang merupakan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota agar dapat diketahui keadaan fisik dan koleksi-koleksi arkeologis yang ada di museum pendaratan soekarno serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian cagar budaya.b. Perlu diadakan pemeliharan secara rutin agar koleksi-koleksi terjaga dengan baik.c. Perlu adanya promosi cagar budaya (museum pendaratan Soekarno) agar lebih dikenal masyarakat luas dari berbagai penjuru dunia, hal tersebut bisa menarik kunjungan wisatawan.
3) RekomendasiDalam kesimpulan dan saran yang ada maka dengan ini diusulkan rekomendasi :a. Harus ada pemeliharaan rutin lingkungan cagar budaya setiap bulan. Guna menjaga keasrian tempat tersebut dan memberikan pendidikan kepada masyarakat. Pengelolaan harus dimulai dengan menumbuhkan apresiasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian peninggalan budaya yang dapat dimanfaatkan dan senantiasa mempunyai nilai dan makna. Hal inilah pendidikan kepada masyarakat sangat perlu dan penting. b. Harus ada tim cagar budaya untuk memberikan membuat inventarisasi tentang keberadaan benda-benda arkeologis yang ada di museum pendaratan Soekarno.c. Harus ada website untuk dapat mempromosikan cagar budaya museum pendaratan Soekarno. Hal tersebut menjadikan semua masyarakat bisa mengakses informasi tentang cagar budaya museum pendaratan Soekarno secara digital yang akurat.
 
 
 
 
 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong