Inisiasi I Pengembangan PKn di SD

11 November 2012 18:47:06 Dibaca : 117

INISIASI I

 

1.      Bandingkan pendapat ketiga tokoh psikologi kognitif tentang proses terjadinya belajar!

Pendapat Piagetbahwa proses belajar terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) Tahap Asimilasiadalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung diintegrasikan dan menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang; (2) Tahap Akomodasiadalah proses menstrukturkan kembali mental sebagai suatu akibat adanya pengalaman atau adanya informasi baru.Dan (3)Tahap Equilibrasi/Penyeimbanganadalah penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.Dengan demikian, belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman saja, tetapi juga terjadi penstrukturan kembali informasi dan pengalaman lamanya untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru tersebut.

Pendapat Ausubelbahwa kunci keberhasilan belajar terletak pada kebermaknaan bahan/materi ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Jika informasi atau pengalaman baru bermakna bagi siswa, maka siswa dapat memahaminya dengan mudah dan sedikit kemungkinan mengalami kesulitan dalam menyusun suatu kesimpulan yang merupakan hasil interaksi antara pengetahun baru dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

PendapatKoffkadi manabelajar adalah proses mengembangkan pemahaman terhadap konteks sejumlah hubungan di dalam suatu persoalan menuju pembentukan tingkah laku.

2.      Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru dengan siswa, dimana guru yang aktif dan siswa pasif.Seperti apa persiapan guru agar pendekatan ini menjadi bermakna bagi siswanya?

Yang harus dipersiapkan guru dalam proses pembelajaran jika menggunakan pendekatan Ekspositori adalah:

1)      Melakukan apersepsi, yaitu mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan disajikan;

2)      Menjelaskan materi panjang lebarsecara detail dan sistematis;

3)      Menggunakan media yang dianggap dapat lebih mempermudah siswa memahami bahan ajar yang disampaikan dan tentu juga harus menarik;

4)       Banyak memberikan penguatan agar perhatian siswa terfokus dan bisa diarahkan;

5)      Lengkapi dengan LKS.

3.      Bagaimana tolok ukurnya suatu bangsa atau generasi penerus dapat dikategorikan sebagai bangsa yang baik?

Suatu bangsa atau generasi penerus dapat dikategorikan sebagai bangsa yang baik apabila dia mampu menghargai jasa para pahlawannya (Ir. Soekarno).

Tapi menurut saya bahwa bangsa ini menjadi baik apabila dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya atau generasi penerus tahu memposisikan diri. Artinya dia tahu mana yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai warga Negara. Sekarang ini banyak terjadi kekacauan di mana-mana karena orang banyak menuntut hak tapi tidak menyadari apa yang menjadi kewajibannya. Bangsa yang baik juga bisa diukur dari segi moralitas yang baik, karena dengan moral yang baik bisa dipastikan masyarakatnya dapat hidup berdampingan sekalipun banyak perbedaan dalam perilaku kehidupan.

4.      Pendidikan nilai, moral,dan norma perlu ditanamkan pada siswa sejak usia dini. Mengapa demikian?

Karena untuk menghendaki manusia yang tahu dan paham nilai, norma terutama moral yang baik tidak mudah. Butuh proses yang panjang dan usaha yang maksimal untuk menghendaki seseorang bermoral baik dan tahu norma dan nilai yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan nilai, norma, dan moral ini harus dengan segera ditanamkan pada diri individu siswa sejak dini, jika kita berpandangan bahwa nanti pada usia dewasa seseorang belajar ketiga hal disebutkan di atas, maka hasil yang maksimal sulit diwujudkan. Pendidikan nilai, moral dan norma juga ada baiknya dibelajarkan melalui pembiasaan, dan usia dinilah yang dipandang sebagai momen yang tepat untuk pembiasaan-pembiasaan. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong