Batu Akik dan Perekonomian Daerah

19 March 2015 18:50:51 Dibaca : 235 Kategori : Jurnalistik Online

Maraknya batu akik di Indonesia, membuat semua orang demam mencari batu mulai dari kota sampai dipelosok desa. Penemuan batu akik menghebohkan warga Naganraya Aceh, batu seberat kurang lebih 20 Ton yang mencapai harga jual sekitar 30 Milyar Rupiah. Adanya batu tersebut memicu konflik antar warga Naganraya, sehingga Pemerintah daerah mengambil alih untuk meminimalisir keadaan.

Setelah aceh, di Gorontalo pun warga digegerkan dengan penemuan batu akik yang telah ditemukan dipegunungan tepatnya dikelurahan Donggala. Batu tersebut seberat 2,5 Ton dan mencapai nilai jual kurang lebih 3 Milyar Rupiah dan terbilang nomor 2 kualitasnya setelah batu yang ada di Aceh.

Djoni Apriyanto salah satu dosen sejarah di Universitas Negeri Gorontalo mengatakan bahwa batu akik bukan dilihat dari khasiatnya melainkan dari keindahan batu itu sendiri. Secara konsep dasar kata akik diartikan bagus oleh Djoni Apriyanto dalam seminar batu akik : perspektif sosiologi, ekonomi, sejarah dan geologi kemarin tgl 12/03/2015 di Ballroom UNG.

Farid Th Musa juga mengatakan Batu akik bukan sekedar fenomena yang menghebohkan dan ramai di bicarakan di Indonesia melainkan fenomena batu akik itu bisa dimanfaatkan untuk sector ekonomi dalam meningkatkan kesejahteran warga. Maka dari itu pemerintah daerah agar bisa mengadakan pendirian UMKM batu Akik agar Industri ini lebih tertata dan bisa masuk pada pendapatan daerah.