ARSIP BULANAN : May 2017

Fauzan :SMART CITY PROGRAM YANG MUSTAHIL

15 May 2017 14:06:35 Dibaca : 63


Fauzan :SMART CITY PROGRAM YANG MUSTAHIL 


Lapmi/GTLO 29 april 2017- Menanggapi program kerja Walikota Gorontalo yang memasuki usia satu tahun terakhir masa jabatannya, Ketua HMI Cabang Gorontalo menanggapi dengan tegas bahwa Program Kerja SMART City itu adalah sebuah kemustahilan. Menurutnya bahwa Konsep SMART City yang dari sekitar 532 kota / kabupaten yang ada di Indonesia hanya ada 6 Kabupaten yang menggunakan konsep tersebut dan salah satunya adalah Kota Gorontalo. Pria berusia 23 Tahun ini menjelaskan Analisisnya Bahwa Penerapan Konsep SMART City di Kota Gorontalo sangatlah berbeda dengan penerapan di 5 kota lainnya karena ada keunikan tersendiri dari Konsep Smart City yang di Programkan oleh Walikota Marten Taha, letak keunikan SMART City yang diterapkan itu adalah kolaborasi konsep kota cerdas dan nilai-nilai kearifan lokal daerah Gorontalo, ada perpaduan konsep lokal dan internasional dalam konsep SMART City di Kita Gorontalo ini tegasnya. “Nah, dalam menerapkan konsep SMART City murni tanpa Kolaborasi dengan nilai-nilai kearifan lokal saja itu amat sangat sulit, apalagi konsep SMART City yang diprogramkan ini adalah perpaduan konsep, menurut data Kementrian Dalam Negri bahwa dari total 532 kota/kabupaten yang ada di Indonesia ada sekitar 92% kota/kabupaten yang menggunakan APBDnya sebesar 80% untuk belanja pegawai dan sisanya 20% untuk pembangunan, apa yang akan dibangun dengan sisa 20% ini? Sedangkan untuk membangun kota menjadi cerdas butuh Infrastruktur yang sarat dengan tehnologi mutakhir dan itu butuh dana yang besar. Inilah maksud kemustahilan yang saya katakan” ungkap Ketua HMI yang juga Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo itu.
Ketua HMI Cabang Gorontalo yang baru saja dilantik pada tanggal 15 Juni 2015 itu mengutarakan bahwa Konsep SMART City yang dipadukan dengan Konsep Nilai Kearifan Lokal akan jauh lebih memakan waktu ketimbang konsep SMART City yang biasa diterapkan di 5 kota lainnya. Pasalnya ini adalah gebrakan baru dan belum pernah teruji sebelumnya, sehingganya perlu ekstra ketelitian pemerintah kota dalam mengambil setiap langkah maupun kebijakan kedepan. “Ini sangat unik dan keberhasilan dari penerapannya bisa menjadi kota percontohan di Indonesia bahkan di Dunia” Ucapnya.
hasil wawancara 29 April 2017 itu Fauzan juga menganalisis bahwa dalam 4 tahun mendatang kemustahilan itu pasti akan terwujud jika Kinerja dan Visi Misi Walikota selanjutnya bukanlah Visi Misi walikota yang menjabat sekarang. “Karena dalam mewujudkan program SMART City ini dibutuhkan waktu yang cukup panjang, kerja keras dan kerja sama semua elemen pemerintahan, pemuda dan masyarakat. Hari ini kita telah mengambil langkah berani dalam mewujudkan kota pintar ini maka kita wajib untuk merealisasikan bersama dengan cara bersama-sama mendukungnya, terlebih lagi dalam masa pemerintahan yang akan datang haruslah tetap komitmen pada konsep yang sama yaitu melanjutkan cita-cita kota pintar kota Gorontalo, dan memang sejauh ini kami menyimpulkan bahwa SMART City itu adalah sebuah kemustahilan jika kita tidak ada rasa kebersamaan dalam mewujudkannya” ujar Fauzan diakhir wanwancara dengan awak LAPMI/GTLO beberapa waktu lalu. #ed

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong