Ceplas-ceplos Sidharly

07 July 2013 22:40:04 Dibaca : 1125 Kategori : Artikel/Bacaan

CEPLAS-CEPLOS SIDHARLY

 

Setiap orang punya cerita, kesemuanya itu tentu saja adalah pengalaman atau kisah hidup mereka.

Apa pengalaman hidup anda?

Jika pertanyaan seperti ini muncul dalam benak kita maka dengan seketika kita akan mengekspresikan apa saja yang menjadi pengalaman atau kisah hidup kita. Kebanyakan orang untuk mengabadikan kisah hidup mereka. Mereka akan menulis kisah mereka dalam sebuah buku yang disebut sebagai Diary, semoga tulisan saya yang bergaris miring itu benar. Yang pastinya Diary bukan diare. Memang beda-beda tipis katanya tetapi maknanya sangat jauh sekali.

Apa perbedaannya?

Sebenarnya saya bukan hendak membahas ini, pembahasan saya kali ini adalah mengenai pertanyaan utama di atas, apa pengalaman hidup anda? Tapi karena sebuah tuntutan, saya jawab saja pertanyaan kedua beda Diary dan diare. Kalau Diary biasanya itu berhubungan dengan kegiatan tulis menulis, seperti kerja jurnalistik menulis kejadian sehari-hari, hanya saja dia lebih khusus kepada hal yang pribadi (kisah pribadi seseorang) kemudian diare, ini tidak perlu panjang lebar yang pastinya erat kaitanya dengan kesibukan arus lalu lintas (mondar-mandir) ke toilet.

Baik kita berhenti di situ, mengenai pertanyaan kedua. Sekarang kita beralih pada pertanyaan pertama lagi. Berbicara mengenai pengalaman hidup kebanyakan orang akan lebih memilih mengenang kisahnya dengan menulis dalam buku diary, bahkan adapula yang mengabadikan kisah hidupnya dalam sebuah album photo, dan pada tingkatan yang paling tinggi adalah berbagi kisah di Blog. Seperti yang dilakukan Raditya Dika.

Sudah kenal Raditya Dika? Makannya nonton film Kambing Jantan atau Malam Minggu Miko.

Oke saya sedikit ngawur dengan tulisan ini, tapi saya akan coba fokus lagi. Kali ini saya ingin mengajak anda (pembaca) untuk pergi dan mengulas pengalaman cinta.

Saya harus bilang WOW di sini.

Mengapa?

Ini memang harus karena pengalaman hidup orang-orang zaman sekarang kebanyakan tentang cinta. Baik dari pengalaman mulai jatuh cinta, pengalaman diputusin pacar akhirnya kecewa, diselingkuhi, atau ada juga yang sengaja membodohi.

Beberapa pengalaman di atas adalah sebagian kecil saja yang saya sebut, sebab pengalaman atau kisah cinta yang seperti di ataslah yang paling dominan dalam kehidupan setiap orang di zaman sekarang ini, jangan jauh-jauh saya berbicara tentang Indonesia saja. Di luar negeri entah seperti ini saya tidak tahu, dan di sini juga saya tidak akan membahas mengenai kisah cinta yang indah, hanya pengalaman hidup atau kisah cinta yang.

Yang apa yah? Oh yah… yang Broken, Kisah Cinta yang Broken.

Tidak selamanya hidup kita itu indah, kadang kita harus merasakan sakit dulu sebelum menemukan kebahagiaan kita, kata-kata ini saya kutip dari ibu saya, jujur dibandingkan dengan ayah. Saya lebih dekat dengan ibu saya. Tetapi kata tersebut bukan seperti yang saya maksudkan sekarang mengenai pengalaman hidup yakni cinta. Tetapi itu adalah falsafah kesuksesan yang ibu saya tanamkan pada saya. Jika ingin sukses maka kita harus merasakan sakit dulu.

Namun kalau di lihat sama juga, sebab cinta jugakan butuh pengorbanan, sama halnya dengan menuju kesuksesan.

Anda pernah kecewa dan sakit hati? Baik ditinggalkan pacar, diselingkuhi, atau bahkan hanya dimainkan? Jika seperti itu sungguh nasib kita sama, saya juga seperti itu. Tapi ada satu yang ingin saya tanyakan lagi.

Apakah kamu membecinya?

Aku harap tidak! Sebab jika kamu membecinya hal ini akan menyakiti kamu saja, seperti yang saya lakukan dibawa enjoy saja. Sebab cinta adalah anugerah Tuhan, jadi manamungkin ada kata kecewa atau sakit hati di dalamnya (Shahruk khan). Hmmm saya kutip sedikit kata-kata itu. Lebih baik anda menuliskan pengalaman sedih anda itu saja ke dalam sebuah buku harian (Diary). Dengan begitu anda akan menjadi kuat, belajar tentang cinta untuk pengalaman hidup menemukan cinta yang sebenarnya.

Tapi kebanyakan orang salah dalam menekuni cinta.

Mengapa?

Karena kebanyakan orang menekuni cinta adalah untuk nafsu duniawi mereka semata, akhirnya apa yang terjadi? Hamil diluar nikah, keperawanan jadi taruhan, dijauhi teman dan kerabat bahkan keluarga, dan ada juga yang diusir dari kampung sendiri. Banyak problem bagi cinta yang mengutamakan nafsu duniawi. Salah satunya lagi yakni robohnya jembatan menuju kesuksesan. Untuk kalangan pelajar ini adalah hal yang paling harus dicegah dan diwaspadai. untuk laki-laki hal begini mungkin biasa, tapi untuk perempuan. Sungguh sangat kasihan nasibnya jika seperti ini.

Semoga kisah hidup atau pengelaman hidup kita mengenai cinta, mampu kita hadapi dan kita jalani berdasarkan cinta bukan berdasarkan nafsu duniawi, ini sangat berbahaya.

Cinta harus berdasarkan hati dan perasaan, dengan begitu kita akan menjadi ahli pencinta yang menghargai makna cinta yang suci. Cinta bukan pertumpahan darah meski dia memerlukan pengorbanan, cinta juga bukan nafsu duniawi sebab dia lahir dari hati. Ingat jauhi cinta yang datang dari mata turun kehati, bisa jadi ia bukan cinta tetapi nafsu duniawi.

Mari kita bercerita tentang cinta yang semestinya, tentang pengalaman hidup yang seharusnya seperti apa? Bukan pengalaman yang kenapa-kenapa. Sebenarnya kita hidup untuk apa? Kalau saya hidup bukan untuk menderita tetapi hidup untuk belajar, untuk merekam setiap mengalaman. Salah satunya pengalaman tentang cinta, dan kalaupun hidup saya menderita itu hanya di mata orang yang melihat, sebab, tahulah cara saya dibawa enjoy saja biar asyik.

Mulai sekarang saya akan selalu mengenang setiap jalan cerita hidup saya, setiap detik dan menit selama denyut di dada masih diberi sempat oleh Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa. Apa pendapat anda mengenai pengalaman hidup orang tentang cinta, untuk saya mungkin hanya sedikit ini. Untuk anda bagaimana?

 

Dharly Friendi, dt, 18-06-13. 10.14 PM Wita (GORONTALO)

http://sidharly.blogspot.com