Penggunaan Scilab Perbandingan Logika & perulangan dan Kondisional

04 October 2022 10:06:16 Dibaca : 148

Nama : Nur Fadillah Ibrahim

NIM : 411420013

Kelas : A Semester 3

Mata Kuliah : Komputasi dan Pemograman

 

A.    Perbandingan dan Logika

1.      Operasi Logika

Berikut ini contoh operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen kondisional if.

Contoh ini adalah perhitungan untuk menentukan bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari 20.

Contoh suatu operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen perulangan while adalah sebagai berikut.

Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap obyek-obyek numerik. Pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T). Berikut ini contoh operasi logika terhadap obyek-obyek numerik.

2. Fungsi-Fungsi Logika

Selain menyediakan Selain menyediakan beberapa operator logika, di dalam Scilab juga terpasang dua fungsi logika yaitu and dan or. Kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasi logika dan serta logika atau terhadap elemen-elemen suatu matrik/vektor Boolean.

And

Fungsi and adalah fungsi untuk operasi logika dan. Berikut ini sintak dari fungsi and:

B = and (A)     atau     B = and(A,’*’)

B = and (A,1)  atau     B = and(A, ‘r’)

B = and(A,2)   atau     B = and(A, ‘c’)

Dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi and adalah konstanta boolean T jika semua elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika and adalah sebagai berikut:

  • and(A) atau and(A,'*'): fungsi and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • and(A,1) atau and(A,'r'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • and(A,2) atau and(A,'c'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

berikut ini contoh penggunaan fungsi and

Or

Fungsi or adalh fungsi logika atau. Sintak dari fungsi or adalah sebagai berikut.

B = or(A)        atau     B = or(A,’*’)

B = or(A,1)     atau     B = or(A, ‘r’)

B = or(A,2)     atau     B = or(A, ‘c’)

dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi or adalah konstanta boolean T jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika semua elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika or adalahs ebagi berikut.

  • or(A) atau or(A,'*'): fungsi or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • or(A,1) atau or(A,'r'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • or(A,2) atau or(A,'c'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

contoh penggunaan fungsi or adalah sebagai berikut.

3. Fungsi-Fungsi Pengujian

Table berikut adalah daftar dari beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti memeriksa eksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai dari elemen-elemen matrik dan lain sebagainya. Output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut adalah konstanta boolean T (true, benar) atau konstanta boolean F (false, salah) tergantung pada hasil pengujiannya.

fungsi Deskripsi
Isdef (“x”) Untuk mendapatkan informasi mengenai eksistensi variable x
isreal(x) Untuk memeriksa apakah semua elemen dari matrix x merupakan bilangan real
isinf(x) Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstanta takhingga
isnan(x) Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstanta takhingga
isempty(x) Untuk memeriksa apakah x merupakan matrik kosong
isequal(x) Untuk memeriksa apakah x dan y adalah matrik yang sama
isvector(x) Untuk memeriksa apakah x adalah sebuah vektor

Berikut ini ilustrasi penggunaan dari fungsi-fungsi tersebut.

 

Informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadangkaladiperlukan sebagai kondisi yang diuji di dalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.

 

B. Perulangan dan Kondisional

Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if– else dan select–case, break dan continue.

 

For

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

For var = exp

Blok-statemen

End

Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut :

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut :

 

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan V adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

For var = V

Blok-statemen

End

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.

Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.

 

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.

Penggunaan statemen for sebaiknya hanya digunakan ketika statemen yang berbasis vektor sulit atau tidak dapat digunakan, seperti pada perhitungan di bawah ini,

 

Pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.

While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

While ekspresi then

Blok-statemen

End

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

 

Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while.

 

Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

 

Break

Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.

 

Berikut ini contoh penggunaan statemen break:

 

Pada contoh ini, ekspresi logika yang diuji pada statemen while nilainya selalu benar (%t) sehingga statemen break digunakan untuk menghentikan proses perulangannya jika suatu kondisi tertentu telah dipenuhi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong