Yang Terbaik datang dari Allah

20 February 2013 16:36:00 Dibaca : 627

Bismillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Suati hari beberapa bulan yang lalu, saya mengutarakan keinginan saya kepada suami untuk membangun rumah baru. Kemudian suami bertanya rumah seperti apa yg saya inginkan. Lalu saya berkata bahwa saya menginginkan rumah yg dekat dengan sungai sehingga saya bisa tiap hari menikmati keindahannya dan saya ingin sungai itu menjadi bagian dari pekarangan saya. Suami saya berkata akan mencarikan tanah dan membagunnya persis seperti keinginan saya. Kami pergi ke suatu daerah di padang untuk mensurvei beberapa tempat dekat sungai karena sungai-sungai di padang terkenal dengan keindahannya, sungai dengan batu-batu dan air yg jernih.

Sampailah kami di suatu tempat yang sangat bagus menurut saya secara lingkungan dan kebersihannya. 100 meter dari tanah itu terdapat sungai yg mengalir indah. Kami langsung bertanya kepada penduduk setempat siapa pemilik tanah tersebut lalu menemui beliau. Setelah bertemu dan lama bernegosiasi, kami akhirnya tidak berhasil meyakinkan beliau karena dia tidak ingin menjualnya. Beliau berkata tanah itu akan mahal sekali harganya karena sebentar lagi jalan baru yg sedang dikerjakan di depan tanah tersebut selesai dan nantinya menghubungkan tempat tersebut dengan pintu masuk sebuah universitas terbesar di Sumbar . Beberapa hari kemudia kamipun datang kembali ke pemilik tanah tersebut dan memujuknya kembali untuk mau menjual tanahnya kepada kami. Tapi penolakan yang sama kami dapatkan.

Saya dan suami tidak berusaha sampai disitu, kami menemui wali adat nagari setempat untuk memujuknya. Dan Wali Adat pun bersedia memujuknya secara personal, namun si pemilik tanah tetap tidak mau menjualnya. Saya sedikit kecewa, karena saya sudah membayangkan alangkah indahnya tempat itu…Akhirnya kami menyerah dan berhenti memujuk si pemilik tanah.

Memang Allah Maha Mengetahui apa yg terbaik untuk hambaNya. Sebulan berselang ,banjir bandang menghantam daerah limau manis Padang. Puluhan rumah terseret arus dan longsor dimana-mana. Sungai membentuk cabangnya masing-masing dan terbuatlah sungai-sungai baru. Bahkan ada yg membelah tanah pemukiman, ladang dan sawah masyarakat sekitar daerah limau manis. Dan saya tertegun ketika mendengar kabar bahwa tanah yg dulu rencananya kami beli sekarang sudah hilang dibawa arus, tanah tersebut tergerus air hingga longsor dan sungai yang lama melebar sampai ke tanah itu. Maha besar Allah, seandainya waktu itu Allah menginjinkan si pemilik tanah menjualnya kepada kami maka saya tidak tau apa yang akan terjadi saat banjir itu dan sekarang.

Kami bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Segala puji bagi Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…

Wasallam......

 

 

semoga sepenggal ceritra yang saya ambil dari salah satu kisah teman saya di jejaring sosial tersebut dapat bermanfaat...