PERIMBANGAN FASE VEGETATIF DAN FASE REPRODUKTIF

16 November 2016 10:43:19 Dibaca : 25482

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri atas dua fase yaitu
1. Fase vegetatif
2. Fase generatif.
Fase vegetatif adalah fase berkembangnya bagian vegetatif dari suatu tanaman. Bagian vegetatif dari tanaman adalah akar, batang, dan daun. Fase vegetatif dan penggunaan karbohidrat.
Terjadi pada perkembangan akar, daun dan batang, terutama saat awal pertumbuhan.
Fase ini berhubungan dengan 3 proses penting;
1. Pembelahan sel,
2. Pemanjangan sel, dan
3. Tahap awal dari diferensiasi sel.
Pembelahan sel terjadi pada pembuatan sel-sel baru. Sel-sel baru ini memerlukan karbohidrat dalam jumlah yang besar, karena dinding-dindingnya terbuat dari selulosa dan protoplasmanya terbuat dari gula. Laju pembelahan sel tergantug pada persediaan karbohidrat yang cukup. Pembelahan sel terjadi dalam jaringan-jaringan meristematik pada titik-titik tumbuh batang dan ujung-ujung akar dan pada kambium. Karena itu, jaringan-jaringan ini harus dilengkapi dengan pangan yang dibentuk, hormon-hormon dan vitamin-vitamin dengan tujuan untuk membuat sel-sel baru.
Pemanjangan sel terjadi pada pembesaran sel-sel baru tersebut. Proses ini membutuhkan:
1. Pemberian air yang banyak,
2. Adanya hormon tertentu yang memungkinkan dinding-dinding sel merentang dan
3. Adanya gula.
Daerah pembesaran sel-sel berada tepat di belakang titik tumbuh. Jika sel-sel pada daerah ini membesar, vakuola-vakuola yang besar terbentuk. Vakuola ini secara relatif mengisap air dalam jumlah besar. Akibat dari absorpsi air ini dan adanya hormon perentang sel, sel-sel memanjang. Sebagai tambahan dari pertambahan besar sel, dinding-dindingnya bertambah tebal, karena menumpuknya selulosa tambahan yang terbuat dari gula.
Tahap awal dari diferensiasi sel, atau pembentukan jaringan, terjadi pada perkembangan jaringan-jaringan primer. Perkembangannya memerlukan karbohidrat, seperti: penebalan dinding dari sel-sel pelindung pada epidermis batang dan perkembangan pembuluh-pembuluh kayu baik di batang maupun di akar. Jadi suatu tanaman membuat sel-sel baru, pemanjangan sel-sel tersebut, dan penebalan jaringan-jaringan, sebenarnya mengembangkan batang, daun dan sistem perakarannya. laju pembelahan sel dan perpanjangannya serta pembentukan jaringan berjalan cepat, pertumbuhan batang, daun dan akar juga berjalan cepat. Sebaliknya, bila laju pembelahan sel lambat, pertumbuhan batang,
daun dan perakaran dengan sendirinya lambat juga.
Karena pembelahan, pembesaran dan pembentukan jaringan memerlukan persediaan karbohidrat dan karena karbohidrat dipergunakan dalam proses-proses ini, perkembangan batang, daun dan akar memerlukan pemakaian karbohidrat. Jadi dalam fase vegetatif dari suatu perkembangan, karbohidrat dipergunakan dan tanaman menggunakan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya.
Fase generatif adalah fase berkembangnya bagian generatif dari tanaman. Bagian generatif seperti bunga, buah dan biji. Fase reproduktif dan penumpukan karbohidrat. Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga, buah, dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar dan batang yang berdaging. Fase ini berhubungan dengan beberapa proses penting:
1) Pembuatan sel-sel yang secara relatif sedikit,
2) Pendewasaan jaringan-jaringan,
3) Penebalan serabut-serabut,
4) Pembentukan hormon-hormon yang perlu untuk perkembangan kuncup bunga (primordial),
5) Perkembangan kuncup bunga, bunga, buah, dan biji; perkembangan alat-alat penyimpanan, dan
6) Pembentukan koloid-koloid hidrofilik (bahan yang dapat menahan air).
Perlu diperhatikan bahwa untuk manifestasi dari fase reproduksi ini membutuhkan suplai karbohidrat, dalam kebanyakan karbohidrat ini berupa pati dan gula., bila suatu tanaman mengembangkan bunga, buah dan biji atau alat penyimpanan, tidaklah seluruh karbohidrat dipergunakan untuk perkembangan batang, daun dan perakaran; sebagian disisakan untuk perkembangan bunga, buah dan biji atau alat-alat persediaan. contoh, biji padi dan jagung, daging buah apel, umbi kentang dan akar ubi jalar, batang tebu, semuanya berisi pati dan gula dalam jumlah besar. Jadi pada fase reproduktif dari perkembangan tanaman, karbohidrat disimpan (ditimbun) dan tanaman tersebut menyimpan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya. (Anonymous, 2012)
2.3 Perimbangan fase vegetatif dan fase generatif
 Perimbangan Fase vegetatif-generatif
Fase vegetatif yaitu perkembangan batang, daun dan akar-akar pengisap. Sedangkan fase reproduktif yaitu perkembangan bunga, buah dan biji, atau alat-alat penyimpanan. Konsep ini menyajikan tiga kemungkinan:
1) Fase vegetatif mugkin dominan terhadap fase reproduktif
2) Fase reproduktif mungkin dominan terhadap fase vegetatif.
3) Tak satu pun fase yang dominan.
Fase vegetatif berjalan tanpa fase reproduktif ataupun fase reproduktif berjalan tanpa fase vegetatif. Jika fase vegetatif dari suatu tanaman sedang dominan, masih selalu ada sedikit fase reproduktif. Sebaliknya, jika fase reproduktif dominan, masih selalu ada sedikit fase vegetatif.
Pembelahan sel itu penting untuk perkembangan alat-alat penyimpanan dan alat-alat pembiakan. Akan tetapi jumlah sel-sel yang diperlukan untuk perkembangan yang lengkap dari batang, daun dan sistem perakaran dari tanaman tersebut. Jadi, istilah “timbangan” dipergunakan untuk menggambarkan tekanan, atau yang dipentingkan, ada atau tidaknya salah satu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Jika fase vegetatif dari perkembangan tanaman sedang dominan atas fase reproduktifnya, penggunaan karbohidrat dominan atas penumpukannya, lebih banyak karbohidrat yang digunakan daripada yang disimpan. fase reproduktif dominan atas fase vegetatifnya, penumpukan karbohidrat dominan atas pemakaiannya, lebih banyak karbohidrat yang disimpan daripada yang dipakai. fase-fase vegetatif dan reproduktif seimbang, penggunaan dan penumpukan seimbang juga, secara praktis karbohidrat yang dipakai dan disimpan sama banyaknya. contoh, ada tiga buah tanaman tomat A, B dan C masing-masing sudah berumur 150 hari. Pada tanaman A fase vegetatifnya dominan terhadap fase reproduktifnya, pada tanaman B, fase reproduktif dominan atas fase vegetatifnya, dan pada tanaman C kedua fase berlangsung bersamaan besarnya.
Tanaman A, berarti, banyak terjadi perkembangan batang, daun dan akar. Batangnya sukulen (banyak mengandung air), daunnya lebar-lebar dengan perkembangan kutikula yang sedikit. Pembungaan dan pembuahan tidak akan terjadi ataupun tertekan, dinding-dinding sel akan tipis-tipis, dan jaringan-jaringan penyokong akan terbentuk dengan buruknya. Dengan kata lain, banyak karbohidrat digunakan untuk perkembangan akar, batang dan daun. Akibatnya, sedikit sekali karbohidrat yang tersisa untuk perkembangan kuncup bunga, bunga, buah, dan biji.
Dalam hal ini, fase vegetatif adalah dominan terhadap fase reproduktif dan penggunaan karbohidrat lebih banyak daripada penumpukannya. Pertumbuhan bagian atas yang berlebihan, bersamaan dengan kurangnya pertumbuhan bunga, buah dan biji, biasanya terjadi dalam kondisi tanaman dalam masa permulaan tumbuhnya. Tanaman mempunyai laju fotosintesis yang cepat. Suhu menyokong pembelahan sel yang cepat, dan air serta bahan-bahan esensial berkecukupan. Jumlah besar karbohidrat yang terbentuk, bersenyawa dengan persenyawaan-persenyawaan nitrogen untuk membentuk protoplasma yang dibentuk pada titik-titik tumbuh dari batang dan akar. Sebagai akibatnya proses-proses vegetatif dominan atas proses reproduktif.
Tanaman B akan mempunyai pertumbuhan vegetatif yang buruk dan kerdil, akan membentuk beberapa buah. Sedikit perkembangan daun dan batangnya. Batangnya akan berkayu, ruas-ruasnya pendek, daun-daunnya agak sempit, sedang dan berkutikula tebal. Bunga dan buah akan tampak, dinding-dinding sel akan tebal, jaringan-jaringan pembuluh akan dibentuk secara baik, dan jaringan-jaringan penyimpan akan penuh dengan pati. Karena batang sangat perlu untuk mendukung bunga dan buah dan karena pada tanaman B secara relatif mempunyai batang, dan daun yang sedikit, hasil panen akan sangat sedikit. Dalam hal ini, fase reproduktif dominan atas fase vegetatifnya, dan penumpukan kabohidrat dominan atas pemakaiannya.
Tanaman-tanaman yang lemah dan kerdil, biasanya akibat dari kondisi-kondisi sebagai berikut: tanaman mempunyai laju fotosintesis yang rendah atau agak rendah. Suhu atau persediaan air atau suplai unsure-unsur esensial, atau beberapa faktor tertentu yang lain, tidaklah favorable sekalipun untuk pembelahan sel yang sedang-sedang cepatnya. Sebagai akibatnya, karbohidrat menumpuk dan digunakan untuk proses reproduktif lebih lanjut daripada untuk keperluan proses vegetatif.
Tanaman C akan sedang-sedang pertumbuhan vegetatifnya, dan akan banyak buahnya. Batang yang sukulennya, ruas, daun-daun sedang luasnya dengan pembentukan kutikula yang normal. Pembungaan dan pembuahan akan berlangsung bersamaan dengan pembentukan batang, daun dan akar. Dinding sel cukup tebalnya, dan pembentukan jaringan-jaringan pembuluh akan normal. Dalam hal ini, jumlah karbohidrat yang sedang digunakan untuk perkembangan bunga, buah dan alat-alat cadangan makanan. Karena kedua fase vegetatif dan reproduktif tidaklah dominan, penggunaan dan penumpukan karbohidrat tidak ada yang dominan dan masing-masing fase berlangsung secara bersamaan besarnya. Pertumbuhan bagian atas yang sedang, bersama-sama dengan perkembangan bunga, buah dan biji, biasanya berlangsung pada kondisi-kondisi tanaman mempunyai laju fotosintesis yang tinggi. Suhu dan keadaan lingkungan yang lainnya menyokong pembelahan sel yang sedang-sedang kecepatannya. Sebagai akibat tidak semua karbohidrat digunakan untuk perkembangan batang dan daun, sebagian disisakan untuk perkembangan bunga dan buah.
Proses vegetatif dan reproduktif tidak ada yang dominan, dan tanamannya mempunyai pertumbuhan vegetatif yang sedang dan berbuah banyak.
Jadi pertumbuhan akar, batang dan daun dihubungkan dengan penggunaan karbohidrat, dan perkembangan bunga, buah dan biji atau sel-sel cadangan dihubungkan dengan penumpukan karbohidrat. Perlu diperhatikan:
1) Yang berhubungan dengan penggunaan karbohidrat adalah sukulensi yang berlebihan, mudah patah (renyah atau getas), berair (juicy), beberapa sifat yang sangat diinginkan pada suatu tanaman, untuk sayuran dan buah
2) Yang berhubungan dengan penumpukan karbohidrat adalah tidak “sukulen”, berkayu, dan tahan terhadap kedinginan dan kepanasan atau kekeringan, sifat-sifat yang sangat diinginkan pada tanaman lain (tanaman-tanaman yang akan dipindahkan).
Jika fase vegetatif lebih dominan maka yang terjadi:
• Pertumbuhan batang dan daun (batang menjadi sukulen dan daun besar)
• Kutikula (lapisan lilin) sedikit
• Dinding sel tipis
• Pada tahap awal pertumbuhan lau fotosintesis cepat
Pada fase ini penggunaan karbohidrat lebih banyak dari penumpukannya. Karena karbohidrat digunakan untuk perkembangan akar, batang dan daun.

 

Perimbangan Fase Generatif (Reproduktif)- Fase Vegetatif
Pada fase ini jika fase generatif atau reproduktif lebih dominan maka perkembangan batang dan daun menjadi kecil, dinding sel tebal, kutikula banyak, jaringan penyimpan terisi pati, batangberkayu dan ruas pendek.
Beberapa tanaman pertanian memerlukan suatu dominansi dari proses-proses vegetatif sepanjang lingkungan hidupnya, dan yang lainnya memerlukan dominansi proses-proses vegetatif selama bagian pertama dari lingkaran hidupnya dan seimbang antara proses-proses vegetatif dan reproduktif semasa akhir hidupnya.
Pada umumnya, semua tanaman memerlukan dominansi dari fase-fase vegetatif selama tahap semai. Sesudah tahap ini, tanaman-tanaman dapat dibagi ke dalam tiga kelompok :
1) Tanaman-tanaman berbatang basah yang memerlukan suatu dominansi dari fase vegetatif selama tahap pertama hidupnya, dan dominansi dari fase reproduktif selama masa akhir hidupnya
2) Tanaman berbatang basah yang tidak memerlukan dominansi dari kedua fase vegetatif maupun reproduktif. Jadi keduanya harus seimbang
3) Tanaman berkayu yang memerlukan suatu dominansi dari fase vegetatif selama bagian pertama dari tiap musim dan dominansi fase reproduktif selama bagian terakhir dari musim itu.