ABOU DIABY Gelandang Prancis Hafal 19 Juz al-Qur'an

01 April 2015 16:24:29 Dibaca : 1058 Kategori : Dunia Olahraga

 

Orang pasti mengira, jika seorang pemain sepak bola dunia tidak bisa menghafal al-Qur'an. Pemain sepak bola dunia memiliki kegiatan yang sangat padat, sedangkan menjadi seorang penghafal al-Qur'an butuh konsentrasi dan komitmen yang sangat tinggi. Rasanya, tidak mungkin jika dua dunia itu bisa disatukan.

Namun, ternyata anggapan itu tidak berlaku bagi gelandang Arsenal asal Perancis, Abou Diaby. Pemain sepakbola yang sudah mendunia ini ternyata adalah seorang hafizh al-Qur'an.

Mulanya, tak banyak orang tahu jika Abou Diaby adalah seorang penghafal al-Qur'an. Namun, sejak kicau salah satu pengajar Ebrahim Collage di London, Mufti Muhammad di akun twitter-nya, yang mengungkap bahwa Abou Diaby sudah hafal al-Qur'an sebanyak 19 juz, maka terungkaplah bahwa Abou Diaby adalah seorang muslim taat yang mampu menghafal al-Qur'an sebanyak 19 juz.

Gelandang Arsenal yang memiliki bakat luar biasa ini memang tidak pernah menutupi keislamannya. Public hanya tahu, ia seorang muslim biasa. Saat ia berhasil mencetak gol, ia merayakannya dengan bersujud di lapangan hijau. Ia juga tetap menjalankan kewajiban berpuasa, meskipun ia harus terikat latihan yang ketat atau harus melakukan pertandingan penting.

Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan membenarkan kabar itu. Ia mengaku sering ke Ebrahim Collage dan bertemu dengan komunitas muslim penghafal al-Qur'an di sana. Ia merasa sangat nyaman bersama mereka. Di sanalah, Abou Diaby melakukan prosesnya menghafal al-Qur'an. Bersama rekan-rekan komunitasnya, ia dibimbing untuk menghafal al-Qur'an sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, ia mampu menghafal sebanyak 19 juz.

Tahun 2006, saat ia bergabung dalam skuad Arsenal, ia mulai mengikuti banyak kegiatan latihan dan pertandingan. Diaby tak lagi sering ke Ebrahim Collage. Ia hanya bisa mengunjungi komunitasnya jika ia senggang atau liburan. Di sana, biasanya Diaby bersama rekan-rekannya duduk bersama dan saling menyimak hafalan antara satu teman dengan teman yang lainnya.

Baginya, menjaga hafalan sangat sulit, mengingat ia memiliki sedikit waktu untuk bisa melakukannya. Namun, Diaby tahu betul, jika hafalan al-Qur'an yang sudah ia miliki adalah hal penting yang harus terus ia jaga, bahkan ia sempurnakan. Maka, dengan berbagai cara pun dilakukan Diaby untuk terus bisa mengulas hafalannya, sesekali menambahkan sedikit demi sedikit hafalannya. Kapan saja bisa menjadi waktu andalannya, saat istirahat, saat sebelum tidur, dan saat-saat ada kesempatan lainnya.

Diaby juga disebut-sebut sebagai salah satu donator tempat sekolah islam terkenal di ibu kota Inggris, Enrahim Collage. Di sana, ia juga mendidik dan membimbing mualaf yang ingin mengenal lebih jauh ajaran islam. Ia juga aktif di berbagai acara social, seperti malam amal untuk etnis Muslim Rohingnya.

Sifat social Diaby yang sangat perhatian terhadap umat islam yang lain juga ia tunjukkan apabila dirinya terlibat dalam penggalangan dana untuk Muslim Rohingnya di London Muslim Center. Ia selalu berada di garis depan jika harus berurusan debgab kegiatan-kegiatan social keagamaan.

Laki-laki yang bernama lengkap Vassiriki "Abou" Diaby ini merupakan salah satu pemaain sepak bola dari Prancis yang memiliki darah keturunan Pantai Gading. Karier Abou Diaby mengalami kenaikansetahap demi setahap menuju kegemilangan. Pada tahun 2003-2004, ia bermain di klub Auxerre B. kemudian, tahun 2004-2006, ia bergabung di Auxerre. Tahun 2004-2005, ia menjadi skuad ti Timnas Prancis U-19. Barulah kemudian di tahun 2006 sampai saat ini, ia bergabung di Arsenal. Ia juga tercatat sebagai skuad di timnas Perancis U-21 dan Timnas Prancis senior.