ARSIP BULANAN : March 2013

hakikat ilmu pengetahuan

12 March 2013 21:25:32 Dibaca : 1898

Pada dasarnya substansi ilmu pengetahuan hidup. Tidak sekedar diam atau mati dalam sekecil catatan atau sumbangan ide dalam fikiran. Penerapan ilmu pengetahuan bisa jadi membuahkan dampak yang positif maupun negatif. Begitu pula dengan aplikasi nyata dengan adanya sains. Hingga pada akhirnya ilmu tidak akan berhenti sampai saat ini. Sekecil catatan dari ide yang dikeluarkan ilmuan hanyalah reprentasi dari objek yang dihasilkan, termasuk ilmu pengetahuan. Dengan potensi yang dikerahkan untuk menggali atau meneliti dari sebuah teori. Pada akhirnya dari teori yang ia ambil kemudian memunculkan sebuah teori baru dari penelitit berikutnya. Tak ada yang terkecualikan, baik ilmu agama, maupun ilmu umum. Kesemuanya bersifat hidup dan menghidupkan.

Dalam faktanya, jika kita melihat sains dari dahulu hingga sekarang telah berkembang pesat. Dari mulai perhitungan hari, ilmu astronomi, teknologi, hingga ilmu sosial telah berbeda dengan dahulu. Perbedaan ini bukan berarti tidak sama, namun perbedaan ini dikarenakan adanya perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Jika di analogikakan ilmu itu seperti air, kemudian air itu terdapat dimana – mana. Air yang terletak di berbeda tempat tentu memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan mulai dari warna air, rasa air, sampai kegunaan air itu sendiri, namun pada intinya sama sama air.Begitu pula dengan sebuah ilmu pengetahuan. Ilmu pada dasarnya hanya satu, seiring perkembangan zaman berkembang pula ilmu pengetahuan itu sendiri. Dan perkembangan ilmu tentu diawali dari subjek yang menggunakan ilmu itu sendiri. Tanpa adanya gerakan atau hasrat untuk menghidupkan ilmu tersebut tentu ilmu itu tidak akan berkembang.

Manusia sebagai subjek dan ilmu sebagai objeknya. Dalam merepresentasikan objek antara manusia satu dan yang lainnya tentu saja berlainan. Menggunakan ilmu antara manusia yang satu dan yang lainnya pun berlainan. Pemicu pada awalnya tentunya permasalahan yang dihadapi pada saat itu.Permasalahan yang ada kemudian mendapat respon dari manusia. Bagaimana orang harus menghadapi dan mengatasi suatu maslah menimbulkan hasrat berpikir. Berpikir untuk segera menyelesaikan masalah. Dengan modal rasio, inderawi, dan pengalaman manusia mencoba untuk mengatasi masalah yang ada. Tidak hanya permasalahan sosial, namun berlaku juga pada ilmu pengetahuan maupun teknologi.

Seperti pada sistem komunikasi. Dahulu orang berkomunikasi (dari zaman purba) menggunakan berbagai media, namun pada akhirnya media yang digunakan sangatlah sederhana, hingga memerlukan inovasi dan kreativitas untuk memudahkan komunikasi antar manusia. Di lain itu, kebutuhan manusia juga menjadi fakto berkembangnya ilmu.Sampai saat ini bisa kita saksikan sendiri. Dari media asap atau api sebagai tanda atau alat berkomunikasi, sampai saat ini komunikasi sudah tergenggam ditangan kita masing – masing. Sangatlah pesat perkembangan peradaban manusia. Tentunya peradaban ini selalu diiringi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.

Pada akhirnya ilmu pengetahuan tidak sekedar mati atau tergeletak diatas kertas saja. Namun manusianya itu lah yang harus menggerakan ilmu tersebut. Sebagai subjek kita mampu mengolah objek dengan potensi yang kita miliki. Selama manusia menggunakan ilmunya, selama itu ilmu terus berkembang dan tidak akan pernah berhenti sampai saat ini saja.

MANAJMEN SUMBER DAYA MANUSIA

01 March 2013 09:38:26 Dibaca : 913

Nama : zaenuddin

Kelas/Prodi : c/ s1 Akuntansi

Jurusan : Ekomomi Dan Bisnis

MENAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

PEMBAHASAN

A. Manajemen sumber daya manusia

MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.

Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

# Secara psikologis hal ini dapat diterangkan sebagai proses daur pengalaman yang menguatkan perilaku tertentu yang dikehendaki. Dalam proses seperti ini, urutan-urutan kejadian adalah sebagai ada pegawai baru dalam perusahaan,sebagai orang baru ia akan mengacu pada atasannya dalam perusahaan, bila atasan atau pimpinan perusahaan itu memberi kesempatan padanya untuk berperan aktif dalam suatu pemecahan persoalan, maka,pegawai baru tersebut akan memperoleh rasa puas yang sifatnya menguatkan keputusan semula untuk masuk dalam perusahaan.

B. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia/Manajemen Personalia, meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pengadaan tenaga kerja
2. Pengembangan tenaga kerja
3. Pemberian kompensasi
4. Integritas, dan
5. Pemeliharaan tenaga kerja

Ruang lingkup masing-masing fungsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Fungsi pengadaan tenaga kerja,meliputi kegiatan penentuan kebutuhan tenaga kerja (baik mengenai mutu maupun jumlahnya), mencari sumber-sumber tenaga kerja secara efektif dan efisien, mengadakan seleksi terhadap para pelamar, menempatkan tenaga kerja sesuai dengan posisi yang sesuai, dan memberikan pendidikan serta latihan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas bagi para tenaga kerja baru.Fungsi pengembangan tenaga kerja, meliputi kegiatan pendidikan dan latihan bagi para pekerja agar mereka dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi. Tujuan dari pengembangan tenaga kerja ini adalah peningkatan mutu atau keterampilan dan pengetahuan pekerja agar selalu mampu mengikuti perkembangan yang ada dalam organisasi.Fungsi pemberian kompensasi, meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para karyawan. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasai karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing-masing pekerja secara adil.Fungsi integritas, merupakan kegiatan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu pekerja. Apabila tujuan ini sudah sinkron, maka akan tergalang kekompakan dalam irama kerja organisasi dengan irama kerja para individu karyawan sehingga akan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi pencapaian tujuan.

Fungsi pemeliharaan tenaga kerja,
mencakup pelaksanaan program-program ekonomis maupun non-ekonomis, yang diharapkan dapat memberikan ketentraman kerja bagi pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan penuh konsentrasi guna menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi.

C. Prinsip-prinsip Manajemen sumber daya manusia (SDM)

Prinsip-prinsip umum manajemen Pembagian kerja yang rasional /objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike . Wewenang dan tanggung jawab Semakin besar wewenang makin besar tanggungjawab. Disiplin taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.Prinsip-prinsip umum manajemen

Kesatuan perintah Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Kepada siapa harus bertanggungjawab harus difahami. Kesatuan pengarah Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja dan kesatuan perintah.

Prinsip-prinsip umum manajemen

Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri Bagaimana caranya agar karyawan merasa senang dan disiplin untuk mencapai tujuan organisasi. Penggajian pegawai Sistem kompensasi yang memungkinkan karyawan bekerja dengan tenang dan tertantang untuk berprestasi. penghargaan dan hukuman yang jelas. Pemusatan Wewenang Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tetapi tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang.

Prinsip-prinsip umum manajemen

Hirarki (tingkatan) Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah.

KESIMPULAN :

Manajemen sumber daya manusia sangat di perlukan dimana saja secara optimal sehingga kuantitas dan kwalitas SDM yang ada dalam perusahaan/organisasi benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan bisa menjadi aset perusahaan/organisasi dalam memenangkan persaingan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA :http://e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.pdfDessler, Gary, (2005), Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia) edisi kesembilan jilid 2, edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta.Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia (2006:5)GoogleBuku manajemen sumber daya manusia ( SDM )