Di era demokrasi saat ini, masyarakat harus lebih jeli dan peka dalam mengamati dan mencermati fenomena pemerintahan dan pembangunan, baik dalam skala daerah maupun nasional. Jika diidentifikasi, sebenarnya hanya ada 2 model kepemimpinan dan pemerintahan, yakni Pertama, Pemimpin yang memiliki semangat “membangun” dan Kedua, pemimpin yang “berusaha menyenangkan hati rakyat”. Di kabupaten Gorontalo sendiri sekarang ini sedang dipimpin oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd. Dimana beliau dulunya pernah menjadi rektor Universitas Negeri Gorontalo untuk periode 2002-2006 dan menjabat kembali untuk periode 2006-2010, kemudian beliau menjabat sebagai rektor di Universitas Muhammadiyah Gorontalo periode 2012-2016, dan saat ini terpilih sebagai Bupati Kabupaten Gorontalo periode 2016-2021. Sosok Nelson Pomalingo memiliki gaya kepemimpinan yang sangat unik dan cerdas dalam memimpin daerah, walaupun banyak tantangan di hadapi, tapi karena kecerdasan emosional yang sudah terlatih, maka semua tantangan dijadikan peluang. Gaya Kepemimpinan yang ditunjukkan oleh beliau sebagai Bupati Kab. Gorontalo merupakan jenis kepemimpinan dengan semangat membangun yang tinggi. Kepemimpinan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo membawa dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta kemajuan daerah. Jika dilihat secara kasat mata pembangunan di Kabupaten Gorontalo berjalan baik. Indikatornya dapat dilihat dari beberapa kebijakan Bupati Prof. Nelson yang terus membangun fasilitas fasilitas yang sangat urgen dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat bermanfaat dalam jangka panjang. Misalnya, membangun Rumah Sakit Boliyohuto, membangun pelabuhan Bilato, membangun dan memperbaiki ratusan kilometer jalan yang dapat mengakses kawasan pertanian, membangun jembatan, drainase dan bendungan, termasuk membangun Taman Madinatul Ilmu di Limboto, Shopping Centre dan infrastruktur monumental dan jangka panjang lainnya. Tidak hanya itu, sudah banyak juga kebijakan pariwisata yang ditetapkan, dilaksanakan dan dijalankan di pemerintahannya, mulai kebijakan formal, konvensi/kebiasaan, pernyataan, hingga perilaku. Selain itu, kebijakan formal pariwisata yang telah dihasilkan oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo adalah Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2017-2025. Kebijakan lainnya yang telah ditetapkan adalah Dokumen Feasibility Study Destinasi Wisata Pensor dan Masterplan Pentadio Resort. Dukungan lainnya untuk pengembangan destinasi pariwisata dan pengembangan pemasaran pariwisata melalui kebijakan pariwisata yaitu penganggaran atas pembangunan infrastruktur jalan menuju objek wisata dulamayo hutan pinus. Pembangunan berbagai macam wahana dan infrastruktur pada objek wisata pentadio resort. Pembangunan objek wisata baru taman budaya dan optimalisasi menara pakaya melalui pemasangan ribuan lampu pada menara pakaya sehingga menara pakaya menjadi objek wisata di malam hari dengan kemilauan lampunya. Kebijakan pariwisata lainnya adalah kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata Kabupaten Gorontalo. Dimana Prof. Dr. Nelson Pomalingo, M.Pd. disetiap kesempatan yang bertalian dengan kegiatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif menyampaikan, “pariwisata adalah penggerak ekonomi masyarakat yang paling cepat dibandingkan bidang, sektor maupun urusan pemerintah daerah lainnya”. Memajukan objek-objek pariwisata di daerah sama dengan membuka lapangan kerja, menggerakan ekonomi masyarakat dan sekaligus penyumbang pendapatan asli daerah paling banyak melalui pajak daerah (pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak parkir) dan retribusi daerah (retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi tempat rekreasi dan olahraga, serta retribusi dari parkir), dibandingkan satuan kerja pemerintah daerah lainnya. Hanya dalam waktu yang singkat, diera kepemimpinannya, Kabupaten Gorontalo mampu meraih lompatan -lompatan kemajuan, baik kemajuan disegala sektor dalam hal penurunan angka kemiskinan, misalnya, kabgor yang memiliki penduduk terbesar di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan, yakni dari 21,80% pada tahun 2015 turun menjadi 18,06 % pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 63,63 tahun 2015 menjadi 65,8 di tahun 2019, penurunan tingkat penganguran terbuka dari 3,62 % tahun 2015, menjadi 3,21 % pada tahun 2019. Demikian juga program keadulatan pangan yang dicetuskan pemerintahan Nelson sejak tahun 2016 telah membuahkan hasil. Hal ini dapat dilihat dari tingkat produksi jagung di Kab. Gorontalo yang meningkat dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu juga, Kab. Gorontalo ternyata dari tahun 2018 termasuk daerah rangking 50 dari 397 Kabupaten/Kota se Indonesia sebagai daerah dengan Prestasi Kinerja Sangat Tinggi Berbintang Dua berdasarkan penilaian dari Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2016. Sebagai Kepala Daerah, Nelson Pomalingo memiliki seberkas konsep, kiat dan strategi dalam menjalankan roda pemerintahan. Salah satunya yaitu, konsepnya yang mampu menjalankan roda pemerintahan yang berbasis partisipatif dan kolaboratif dan juga upayanya yang mampu menghadirkan kepemimpinan dengan dua dimensi yang prospektif, yakni mengatasi kondisi ekstrem di masyarakat dan menata masa depan. Konsep pembangunan pemerintahan Nelson di Kab. Gorontalo dapat dilihat dari semangatnya yang membangun Kab. Gorontalo dengan 3 pilar peradaban yakni, agama, budaya, dan pendidikan yang melandasi setiap program dan kebijakannya. Dalam menjalankannya, Nelson juga mencanangkan pembangunan berbasis kependudukan. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Namun pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu, pemimpin yang selalu bisa menghargai orang lain, yang mampu menjadi inspirasi, yang mempunyai sikap yang berani, rendah hati, jujur, dan mempunyai sikap tanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong