PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA

19 September 2020 13:47:06 Dibaca : 24

Pendidikan di Indonesia nampaknya sedang banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan di berbagai bidangnya. Hal tersebut, terlihat dari pemakaian teknologi secara komprehensif, juga sistem belajar yang telah banyak bertransisi ke dunia online. Artinya, pendidikan bersifat dinamis, serta tak dapat di pungkiri bahwa, dunia pendidikan saat ini akan lebih fleksibel dan mudah, sehingga dapat meningkatkan mutu intelektual anak (siswa/i) bahkan masyarakat umum.

Pendidikan saat ini lebih diarahkan pada pola pendidikan yang lebih modern, di mana anak (siswa/i) tidak perlu lagi belajar di ruangan, mereka bisa belajar di mana saja mereka mau, si Anak (siswa/i) tidak perlu lagi membawa buku-buku yang memberatkan mereka (mereka cukup membawa smartphone mereka karna buku sudah dalam bentuk e-book) dan yang lebih menarik lagi si Anak tidak perlu lagi membayar sekolah yang sangat mahal (otomatis uang pendidikan mereka bisa dialihkan pada pengeluaran lain yang lebih bermanfaat). Anak-anak pelajar ini akan sangat dimanjakan oleh teknologi, khususnya dalam bidang Pendidikan. Maka, suka atau tidak suka, pemerintah dan aparaturnya harus mendukung hal tersebut. Selain pemerintahan, sekolah-sekolah yang masih bertahan juga harus mendukung hal tersebut

Alhasil, mereka akan jauh tertinggal dibanding anak-anak yang mengenyam pendidikan di kota yang umumnya sistem pendidikan lebih mumpuni. Maka dari itu, terkait persoalan mutu pendidikan di Indonesia diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.

Di sisi lain, kasus putus sekolah anak-anak usia sekolah di Indonesia juga masih tinggi. Berdasarkan data dari Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan, Hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor ekonomi; anak – anak terpaksa bekerja untuk mendukung ekonomi keluarga, dan pernikahan di usia dini,” menurut Sekretaris Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng, Sc di Jakarta. Dalam laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (18), sedangkan IPM di kawasan Asia Pasifik adalah 0,683.(Sumber: http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong