Hadapi Kenormalan Baru di Kampus dengan Semangat Produktif
Kemendikbud - Menuju kondisi kenormalan baru, perlu adanya akselerasi menormalkan kehidupan di dalam kampus. Harapannya, setelah vaksinasi Covid-19 selesai, kegiatan belajar mengajar secara luring yang dikombinasikan dengan daring mulai bisa berjalan kembali dengan protokol kesehatan yang ketat, serta tetap menerapkan budaya hidup sehat dan bersih. Teknologi pun terus dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
“Semangat untuk produktif, memberikan solusi, menciptakan inovasi, semangat untuk saling membantu bahu-membahu harus terus dipertahankan, dijaga, dan diteruskan sampai masa setelah pandemi,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam pada Seminar Nasional bertajuk "Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Era New Normal dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi untuk Mendukung Entrepreneurship Berbasis Evidence di Lingkungan Perguruan Tinggi" di Universitas Esa Unggul, Rabu (17/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Nizam menyampaikan kembali upaya pemerintah untuk keberlangsungan pembelajaran pendidikan tinggi di masa pandemi. Sejak Coronavirus Disease (Covid-19) terdeteksi di Indonesia, secara tanggap kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh. Sejak itu pula perguruan tinggi tanggap dalam merespons pandemi Covid-19, ditandai dengan keterlibatan civitas academica, baik sebagai relawan maupun melahirkan berbagai inovasi yang membantu pencegahan dan penanganan Covid-19. Fakultas kesehatan dan rumah sakit pendidikan pun menjadi pusat tes dan tempat penanganan pasien Covid-19.
Selain itu, di pusat-pusat pelatihan, pendidikan tinggi menyiapkan sekitar 18.000 tempat tidur untuk isolasi atau karantina mandiri. Kampus terus melakukan riset terapan sebagai upaya mengatasi Covid-19 dengan membentuk konsorsium perguruan tinggi untuk riset Covid-19.
Dalam mendukung pembelajaran daring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan penyedia jaringan internet untuk memberikan akses yang baik pada konten pembelajaran daring. Spada atau Sistem Pembelajaran Daring kemudian menjadi platform berbagi bagi universitas dalam membantu seluruh perguruan tinggi di Indonesia khususnya yang belum siap menjalankan pembelajaran daring. Selain itu, pemerintah juga lakukan recofusing anggaran untuk membantu keuangan 860.000 mahasiswa dan menyediakan bantuan kuota internet bagi dosen dan mahasiswa.
“Selain pembelajaran daring banyak hal yang bisa dipelajari selama pandemi Covid-19, pendidikan tidak hanya penyampaian pengetahuan tetapi juga pengalaman, kerja sama, dan ini semua dilakukan melalui teknologi, misalnya melakukan kolaborasi pembelajaran dengan lintas perguruan tinggi yang sudah lebih siap melakukan pembelajaran jarak jauh,” kata Nizam.
Nizam juga menilai, selama pandemi Covid-19 ini mahasiwa dan dosen turut aktif menjadi relawan kesehatan, membangun desa, dan membantu mengajar di sekolah. Bahkan proyek mahasiswa dan penelitian terapan yang dilakukan dosen telah menghasilkan banyak karya yang bermanfaat dalam penanganan Covid-19, seperti drone surveillance, nurse robot untuk pasien Covid-19, alat uji cepat (rapid test), ventilator, dan GeNose C19.
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, mahasiswa jugas turut aktif dalam program Kampus Mengajar, kampanye budaya hidup sehat, kuliah kerja nyata (KKN) tematik yang diikuti lebih dari 30.000 mahasiswa, pertukaran mahasiswa melalui kerja sama antara perguruan tinggi se-Indonesia (Permata-Sakti), serta virtual career fair yang diikuti lebih dari 100.000 mahasiswa.“Maka ini menunjukan semangat produktif, gotong royong, kreativitas, kemampuan adaptasi perguruan tinggi yang luar biasa. Perguruan tinggi mampu beradaptasi, memanfaatkan teknologi yang adaptif, serta mendorong akselerasi transformasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran,” pungkas Nizam.
16 Mahasiswa berprestasi UNG di Beri Reward
GORONTALO – Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo kembali mengukir prestasi membanggakan, prestasi tersebut tidak hanya diperoleh pada ajang regional saja, namun juga pada event berskala nasional. Atas ukuran prestasi tersebut UNG memberikan reward berupa piagam penghargaan dan bonus kepada 16 mahasiswa yang telah mengharumkan nama UNG.
Penyerahan piagam penghargaan serta sejumlah bonus diserahkan langsung Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mahludi Baruadi, M.P, disela-sela kegiatan Apel Korpri di lingkungan civitas akademika UNG, Kamis (17/12)
Pemberian hadiah dan penghargaan kata Prof. Mahludin, merupakan bentuk apresiasi serta dukungan kepada mahasiswa yang telah mengharumkan nama Universitas Negeri Gorontalo baik itu pada kegiatan akademik maupun non akademik. Agar nantinya seluruh mahasiswa dapat semakin termotivasi dalam meningkatkan kualitas yang dimiliki, untuk dapat mencetak prestasi membanggakan lainnya baik itu ditingkat lokal, regional hingga tingkat nasional.
“Penghargaan ini merupakan cambuk pemicu dalam memberikan semangat dan motivasi untuk terus berkarya dan mencetak prestasi membanggakan,” ungkap Prof. Mahludin.
Menurut Prof. Mahludin, salah satu tolak ukur dari baiknya kualitas sebuah perguruan tinggi diukur dari banyaknya prestasi yang berhasil diraih mahasiswa. Dan untuk semakin meningkatkan prestasi tersebut, UNG senantiasi melakukan berbagai pembinaan serta pembimbingan baik itu melalui organisasi kemahasiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan, maupun proses pembelajaran di kelas.
“Terima kasih telah berhasil mengharumkan nama UNG. Dan saya berharap prestasi mahasiswa mahasiwa dapat lebih meningkat dimasa mendatang,” harapnya.Sejumlah penghargaan yang berhasil diraih mahasiswa UNG ditingkat nasional diantaranya, juara II takraw beregu dan Juara III Takraw Double Event pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) ke XIV di Aceh. Serta juara I tingkat nasional untuk zona Sulawesi pada ajang Bintang Radio Indonesia dan ASEAN. (wahid)
Sejarah Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo{UNG} merupakan sebuah perguruan tinggi Negeri yang berlokasi di kota Gorontalo.Universitas Negeri Gorontalo sendiri didirikan sejak tanggal 1 september 1963 dan beralamat di jl.jendral sudirman NO.6 kota Gorontalo.selain itu,UNG saat ini terdiri dari 10 fakultas di antaranya fakultas Ilmu Pendidikan,FMIPA,Ilmu Sosial,Sastra dan Budaya,Fakultas Teknik,Ilmu Olahraga dan Kesehatan,Pertanian,Hukum,Ekonomi, serta fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Sejarah Universitas negeri Gorontalo mulai didirikan sejak 1 september 1963 dengan nama awal junior collage yang menjadi bagian dari FKIP UNSULTENG.selanjutnya di tahun 1964 mengalami perubahan status menjadi FKIP IKIP yogyakarta cabang manado, yang kemudian bergabung dengan IKIP manado cabang Gorontalo pada tahun 1965.tidak berhenti disitu,pada tahun 1982 lembaga tersebut menjadi fakultas di Universitas Samratulangi dengan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) UNSRAT manado di Gorontalo.
Lembaga ini kemudian akhirnya secara resmi berdiri sendiri melalui keputusan presiden RI NO.9 tahun 1993 dengan nama sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan (STKIP) Gorontalo.selanjutnya, STKIP Gorontalo mengalami peningkatan status menjadi institut keguruan dan ilmu pendidikan (IKIP) Negeri Gorontalo pada tanggal 5 februari 2001,sebelum akhirnya di resmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo oleh presiden megawati di tanggal 23 juni 2004.