ARSIP BULANAN : August 2021

 

 

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyiapkan kelas-kelas daring untuk mewadahi kegiatan belajar mengajar bagi 17.976 mahasiswa dan 872 dosennya. Langkah ini dilakukan selama masa upaya pengendalian penularan virus corona COVID-19.“Saya telah menginstruksikan agar perkuliahan segera diaktifkan berikut dengan infrastruktur yang ada. Pelayanan akademik jangan terganggu dan harus berjalan secara efektif," kata Rektor UNG Eduart Wolok di Gorontalo, Selasa (17/3).

Menurut Eduart, sistem perkuliahan daring sudah disiapkan sejak 2011 di Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) UNG. “UNG telah menginisiasi perkuliahan daring sejak tahun 2011 dan terus dikembangkan serta diperkuat hingga kini. Alhamdulillah saat berada situasi krisis seperti saat ini, UNG telah siap dengan segala infrastruktur,” kata Eduart.

Salah satu pengembang sistem tersebut, Arbyn Dungga, mengatakan bahwa informasi teknis mengenai perkuliahan daringbisa diakses melalui laman resmi UNG. UNGmengganti kegiatan belajar mengajar langsung dengan kuliah daring sejak 16 Maret 2020.

Selain menerapkan perkuliahan daring, UNG meminta dosen menunda perjalanan ke luar daerah dan luar negeri serta tidak datang ke kampus saat sedang sakit.

Pada tanggal 16 maret kemarin sebanyak 39 dosen di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terkonfirmasi positif Virus Corona (COVID-19). Pihak universitas memberlakukan lockdown untuk mencegah penularan COVID-19 ke lebih banyak orang.

Sehingga masa PPKMB harus dilakukan secara full daring.

 

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah.

Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.

Karena banyaknya prestasi dari mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negri Gorontalo dan samakin meningkatnya peminat yang ingin masuk di UNG jadi kampus terbaik di Kota Gorontalo.

Salah satu prestasi yang paling dikenal yaitu pada ajang Peksiminas tahun 2020 Mahasiswa FSB berhasil menyumbangkan dua prestasi, yakni Juara 1 pada tangkai lomba Penulisan Puisi oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Yudha Prasetya Ningrat.  

Prestasi lainnya diraih oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik Muh. Arman Ibrahim Putra Damopolii, yang dikukuhkan oleh Juri Nasional sebagai juara harapan 2 Tangkai Lomba Pop Putra Peksiminas 2020. 

Selain pada ajang Peksiminas, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FSB UNG Yunia Prasticia A. Lagonah lolos ke tingkat Nasional kompetisi National University Debate Championship (NUDC) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat prestasi Nasional Kemdikbud RI. Setelah melaksanakan proses pelaksanaan lomba yang bersaing dengan beberapa PTN yang lolos nasional se-Indonesia, tim NUDC UNG masuk Quarterfinalist Novice Category tingkat nasional tahun 2020. 

Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Prof. Nonny Basalama, M.A.,Ph.D turut bahagia atas pencapaian Mahasiswanya, dengan adanya prestasi tersebut dapat mengharumkan nama UNG di tingkat Nasional. Ia berharap prestasi yang dicapai oleh Mahasiswa FSB dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan serta bisa memotivasi mahasiswa lainnya untuk berkompetisi dan meraih prestasi.

“Perjuangan mahasiswa untuk meraih prestasi di tingkat nasional membuahkan hasil, sehingga kami civitas akademika FSB UNG merasa bersyukur dengan pencapaian prestasi mahasiswa ,” ungkapnya.

Itulah mengapa Universitas Gorontalo menjadi kampus terbaik di Kota Gorontalo 

 

 

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.

Dalam rangka menopang pendidikan di Indonesia Timur, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus berupaya untuk meningkatkan perannya dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas secara berkelanjutan.

Demikian ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik UNG Prof. Dr. Ir. Mahludin H. Baruwadi, M.P., ketika ditemui usai melakukan Diskusi Tentang Best Practice Kebijakan Akademik, Pola Pembinaan/Pengembangan Kemahasiswaan dan Implementasi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung University Center, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu (28/3/2018).

Lebih lanjut dikatakan,”Universitas Negeri Gorontalo belajar banyak hal dari UPI, salah satu contohnya di UNG belum diterapkannya Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Tahun ini kita akan mulai menerapkannya, oleh karena itu kami belajar ke UPI untuk memperoleh bahan refensi. Kita harapkan terdiseminasinya apa-apa yang sudah terlaksana di UPI.”

Bagi UNG, UPI merupakan kiblat untuk beberapa kegiatan terkait pelaksanaan akademik terutama bidang kurikulum dan kemahasiswaan, tegasnya. Dosen-dosen UNG mayoritas alumni dari UPI, bahkan ada diantaranya merupakan pimpinan dan guru besar UNG. UPI menjadi tolak ukur dalam mengembangkan pendidikan.

Universitas Negeri Gorontalo Topang Pendidikan di Indonesia TimurHumas UPI | 02/04/2018 | Lainnya | No Comments

Bandung, UPI

Dalam rangka menopang pendidikan di Indonesia Timur, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus berupaya untuk meningkatkan perannya dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas secara berkelanjutan.

Demikian ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik UNG Prof. Dr. Ir. Mahludin H. Baruwadi, M.P., ketika ditemui usai melakukan Diskusi Tentang Best Practice Kebijakan Akademik, Pola Pembinaan/Pengembangan Kemahasiswaan dan Implementasi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung University Center, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu (28/3/2018).

Lebih lanjut dikatakan,”Universitas Negeri Gorontalo belajar banyak hal dari UPI, salah satu contohnya di UNG belum diterapkannya Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Tahun ini kita akan mulai menerapkannya, oleh karena itu kami belajar ke UPI untuk memperoleh bahan refensi. Kita harapkan terdiseminasinya apa-apa yang sudah terlaksana di UPI.”

Bagi UNG, UPI merupakan kiblat untuk beberapa kegiatan terkait pelaksanaan akademik terutama bidang kurikulum dan kemahasiswaan, tegasnya. Dosen-dosen UNG mayoritas alumni dari UPI, bahkan ada diantaranya merupakan pimpinan dan guru besar UNG. UPI menjadi tolak ukur dalam mengembangkan pendidikan.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., atas nama lembaga mengapresiasi keberhasilan UNG dalam upayanya mendapatkan akreditasi kelembagaan dengan predikat A.

Untuk di tingkat nasional, UNG juga tidak kalah bersaing dan masuk dalam kategori 100 universitas terbaik. Berdasarkan data 4International Colleges and Universities, tahun 2016 UNG menempati ranking 72 dari 411 universitas yang terdaftar resmi di Indonesia.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong