Beasiswa Bidikmisi dan KIP-K di Mata Mahasiswa

04 August 2021 10:00:52 Dibaca : 66

 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengeluarkan bantuan pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Maju, di antaranya adalah Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Lantas, apakah Bidikmisi dan KIP-K itu? Apa kata mereka tentang Bidikmisi dan KIP-K?

 

       Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah melalui Kemdikbud bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik yang baik, tetapi juga memiliki keterbatasan ekonomi. Tujuan dari Bidikmisi dan KIP-K adalah agar para lulusan SMA atau sederajat yang berasal dari keluarga tidak mampu itu dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Kedua bantuan ini juga merupakan wujud dari pemerataan pendidikan yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional demi terciptanya Indonesia yang maju. Baik Bidikmisi maupun KIP-K, akan menjamin keberlangsungan mahasiswa saat kuliah dengan memberikan bantuan finansial, yaitu uang kuliah dan biaya hidup bulanan Rp 700.000 per mahasiswa.

       Pada tahun 2020 Bidikmisi ditiadakan dan digantikan oleh KIP-K. Pemerintah memperluas Sasaran Bantuan sebanyak 818,000 mahasiswa, termasuk PENERIMA bidikmisi untuk pergi Sampai masa Studi Selesai. Pemerintah melalui Kemdikbud juga menargetkan akan menerima 400.000 penerima baru di tahun 2021 ini.

       Keberadaan Bidikmisi dan KIP-K menyajikan angin segar bagi mereka yang berpestasi tetapi dari kalangan tidak mampu. Maryam Yusuf, mahasiswa tahun 2019 di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menceritakan arti Bidikmisi bagi dirinya.

      “Saya termasuk dari keluarga kurang mampu sehingga harus berpikir dua kali untuk melanjutkan kuliah. Manfaat yang saya rasakan sebagai mahasiswa bidikmisi adalah saya tidak perlu membayar tes masuk perguruan tinggi sepeser pun. Saya juga tidak perlu membayar biaya kuliah, justru saya mendapatkan uang saku setiap bulannya,” ujarnya dalam wawancara yang dilakukan melalui telefon.

Deyanti Hapati, mahasiswa penerima bidikmisi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), turut mengungkapkan pengaruh bidikmisi bagi pendidikannya. “Alasan mendaftar Bidikmisi itu untuk meringankan beban orang tua karena untuk melanjutkan ke perguruan tinggi membutuhkan banyak biaya, sedangkan perekonomian keluarga tidak mendukung. Kalau tidak pakai Bidikmisi, saya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.” jelasnya.

   

      

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong