ISLAMOPHOBIA DALAM MASYARAKAT MODEREN

28 August 2021 21:56:15 Dibaca : 159

            ISLAMOPHOBIA adalah istilah kontroversial[1] yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim.[2] Istilah ini sudah ada sejak tahun 1980-an,[3] tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001.[4] Pada tahun 1997, Runnymede Trust dari Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bangsa. Di dalamnya juga ada persepsi bahwa Islam tidak mempunyai norma yang sesuai dengan budaya lain, lebih rendah dibanding budaya barat dan lebih berupa ideologi politik yang bengis daripada berupa suatu agama.[5] Langkah-langkah telah diambil untuk peresmian istilah ini dalam bulan Januari 2001 di Stockholm International Forum on Combating Intolerance. Di sana Islamofobia dikenal sebagai bentuk intoleransi seperti Xenofobia dan Antisemitisme.[6]

    Berbagai sumber telah mensugestikan adanya kecenderungan peningkatan dalam Islamofobia, sebagian diakibatkan serangan 11 September,[7] sementara yang lainnya berhubungan dengan semakin banyaknya Muslim di dunia barat.[8] Pada bulan Mei 2002, European Monitoring Centre on Racism and Xenophobia (EUMC) mengeluarkan laporan berjudul "Summary report on Islamophobia in the EU after 11 September 2001", yang menggambarkan peningkatan Islamofobia di Eropa setelah 11 September.[9]

    Para penyanggah mengkritik konsep itu, diduga ada penyalahgunaan saat menggali kritik Islam yang sah,[10][11] dan menyebutnya sebagai "mitos".[10] Penulis novel Salman Rushdie dan teman-temannya menandatangani manifesto berjudul "Together facing the new totalitarianism" di bulan Maret 2006 menyebut Islamofobia adalah "konsep buruk yang mencampurkan kritik terhadap Islam sebagai agama dengan stigmatisasi terhadap para penganutnya."[12].

  Merujuk hal diatas memang sangat meresahkan pandangan dan perkataan yang seakan merasiskan agama Islam dengan sebutan teroris hal ini berkaitan dengan banyaknya kasus yang mengatasnamakan dan membawa nama suatu agama dalam kejahatan padahal sebenarnya tidak ada suatu agama pun di muka bumi ini melegalkan kejahatan. Islam sejak dari dulu selalu identik dengan citra terorisme hal ini harus segera diluruskan,karena Islma agama yang mengutamakan perdamaian dalam kehidupan bersosial. Hal ini harus dicegah terkait dengan juga diskriminasi berpakaian muslimah,misalnya dia memakai pakainyan syariat(cadar misalnya)orang yang tidak tahu dan tidak paham akan beranggapan bahwa itu suatu hal yang aneh identik dengan pakaian para teroris wanita yang menutupi dirinya dengan cadarnya itu,berbuat kesalahan  akhirnya orang melihat si pembuatan kejahatan itu dari gayanya cara berpakaiannya semua dilihat.Dan mencap melabelkan bahwa orang yang berpakaian serba tertutup(cadar)adalah seoramg teroris ini membuat dan menumbuhkan sikap benci dan anti terhadap islam atau dikenal dengan ISLAMOPHOBIA.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong