ARSIP BULANAN : September 2021

PENGGUNAAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN BARAT

04 September 2021 14:13:52 Dibaca : 411

       Unsur kebudayaan barat yang barangkali paling penting dewasa ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi modern,yang pada mulanya dikembangkan dan berasal dari  dunia Barat. Secara faktual,banyak negara yang telah "membeli" teknologi,mengadaptasi dan mempergunakan teknologi Barat dalam usaha modernisasi yang dilakukan oleh berbagai Bangsa dibeberapa belahan Dunia. Karena hal ini mereka sadari, bahwa dengan cara membeli,mengadaptasi dan mempergunaan teknologi ilmu pengetahuan Barat,maka cara-cara yang dilaksanakan oleh bangsa - bangsa tersebut akan mempercepat akselerasi modernisasi yang sedang  dilakukannya. Berhubungan bangsa-bangsa itu belum dapat menciptakan dan menghasilkan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti yang dicapai barat,maka mereka menempuh cara yang paling dekat dengan jalan membeli ,mengadaptasi dan mempergunakan teknologi Barat.

     Jadi unsur-unsur kebudayaan berasal yang berasal dari Barat dapat ditiru,diambil alih,diatapsi atau dibeli.Akan tetapi ,pemanfaatan ilmu pengetahuan  dan teknologi Barat tidak perlu menyebabkan suatu bangsa menjadi seperti orang Barat.Tak usah hidup seperti gaya dan cara hidup Barat.Inilah yang dimaksud dengan mempergunakan unsur-unsur kebudayaan Barat,tetapi tak perlu menjadi Barat,tak usah hidup seperti gaya dan cara hidup Barat. Sebenarnya ,sudah sejak lama,bahkan lebih dari seabad lamanya kita meniru,mengambil alih mengadaptasi dan mempergunakan unsur-unsur kebudayaan  Barat ,tanpa menjadi orang Barat.Dasi ,celana dan sepatu yang kita pakai sehari-hari,semuanya merupakan unsur-unsur kebudayaan Barat. Demikian juga sistem administrasi Negara di Indonesia adalah juga sistem yang berasal dari unsur kebudayaa Barat,tapi telah kita adaptasikan.

         Dalam hal teknologi ,suatu unsur kebudayaan Barat yang begitu maju dan banyak dikagumi ,yang juga banyak dipakai dan diambil alih oleh banyak negara dalam usaha modernisasinya,pemakaian dan pengambilan alihan teknologi itu pun tak usah membuat suatu bangsa menjadi Barat. Bangsa Indonesia harus tetap menjadi bangsa Indonesia ,betapa pun moderennya dengan usaha-usaha modernisasi yang digalakannya. Tepat sekali  pandangan Mukti Ali ketika dia mengatakan.

 

   Seringkali orang menyamakan modernisasi dengan mencontoh Barat atau westernisasi.Ini sudah barang tentu merupakan suatu hal yang berbahaya sekali. Banyak sekali orang-orang Indonesia yang tidak mau tidak mencontoh Barat. JUga tujuan modernisasi bagi bangsa Indonesia adalah harus merupakan tujuan bangsa Indonesia harus merupakan tujuan bangsa Indonesia itu sendiri. Dan ide untuk mencontoh Barat dan mengambila cara-cara Barat untuk menyelesaikan masalah -masalah Indonesia selain menertawakan juga berbahaya.Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Diantaranya  adalah karena Indonesia berbeda dengan  Barat dalam hal udara,agama,hukum,bahasa ,adat kebiasaan dan sebagainya.Juga untuk memodernisasinya. Indonesia tidak harus dengan mencontoh Barat,karena masyarakat Barat sendiri selalu dalam proses . Modernisasi Indonesia tidak bisa  mencontoh Barat karena kesadaran diri sendiri yang dibentuk oleh pengalaman sejarah Indonesia adalah berbeda dengan proses yang terjadi di Barat. ini tidak berarti bahwa kita tidak bisa mengambil sesuatu yang bermanfaat dari Barat. Kita bisa saja mencontoh dan mengambil apa saja yang bermanfaat bagi kita dari mana saja ,baik dari Barat maupun dari Timur.

 

  Adalah menyesatka kata Mukti Ali lebih lanjut ,apabila orang beranggapan bahwa nilai-nilai yang ada di negara-negara kaya adalah lebih tinggi dari pada nilai-nilai yang ada di negara Miskin,dan bahwa ukuran kemajuan bagi negara-negara miskin adalah sejauh mana negara-negara miskin  itu dapat mencontoh pembangunan negara-negara kaya. Menurut Mukti Ali ,negara-negara miskin tidak bisa mencontoh model pembangunan yang diterapkan oleh negara-negara kaya sekalipun mereka ingin ,bahkan sekalipun mereka dapat mencontoh . Persoalannya adalah apakah mereka harus melakukan hal itu.

 

 

 

Dikutip dari buku karangan  Prof.Dr.Faisal Ismail,M.A.

PARADIGMA KEBUDAYAAN ISLAM Studi Kristis dan Analisis Histori 

 

 

 Dari Poigar  - Kota Gorontalo

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong