"Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu" sebagai Dasar UNG

04 August 2021 11:39:48 Dibaca : 188

 

Oleh : Muthma'innah Iskandar B. M. 

             Dalam budaya Gorontalo dikenal adat dengan sebutan payu lo lipu  yang artinya payung negeri. Payu lo lipu ini diwujudkan dalam lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut “Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu” yang artinya dengan lima dasar negeri (Gorontalo) kubangun. Kelima dasar tersebut dirangkai dalam kalimat-kalimat berikut:

  • Bangusa talalo bangsa dijaga
  • Lipu poduluwalo negara dibela
  • Batanga pomaya diri diabdikan
  • Upango potombulu harta direlakan
  • Nyawa podungalo nyawa dikorbankan

    Lima dasar ini dijadikan sebagai perisai dalam menyelenggarakan aktivitas keseharian masyarakat Gorontalo, juga Universitas Negeri Gorontalo dalam penerapannya yang dibuktikan Dalam Logo UNG sendiri. 

            "Payu limo to talu lipu pei hulalu" yang digambarkan dengan kurva segi lima sama sisi merupakan ornamen khas Gorontalo yang digunakan dalam logo UNG , hal ini  membuktikan bahwa asas yang digunakan UNG juga membawa budaya dan latar belakang UNG sendiri dan bukan hanya semangat tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi seperti yang sudah dilambangkan Buku berwarna putih yang terbuka yang memiliki makna  sikap terbuka terhadap ilmu agama, ilmu pengetahuan,  teknologi , seni dan budaya yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan sehingga selain buku terbuka dalam gambar logo terdapat pena berbentuk ornamen lima mata. 

             Dalam logo UNG juga terdapat kerangka bunga teratai yang telah mekar yang dimaksudkan UNG akan menghasilkan SDM yang berkualitas dengan pencapaian visi misi dan tujuan UNG sehingga tercapainya aman dan damai yang dilambangkan dengan bola dunia yang berwarna biru.

            Selain itu, terdapat Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning keemasan yang melambangkan kebudayaan, keteguhan, dan kejayaan suatu martabat seperti halnya 23 butir emas dimana tanggal 23 januari 1942 merupakan hari kemerdekaan  dan bersejarah masyarakat Gorontalo dan sekaligus 23 Juni 2004 adalah hari peresmian  UNG oleh presiden RI .

            Yang terakhir adalah Sayap burung Maleo yang berwarna jingga , burung maleo merupakan burung khas sulawesi . Sayap ini memaknai semangat juang serta gerakan dinamis akademik dalam mengembangkan UNG. 

            Dalam hal ini membuktikan bahwa UNG dapat menghasilkan SDM yang berkualitas  yang menjaga keseimbangan budaya dan latar belakang bangsanya melalui makna asas "Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu"  yakni  bangsa dijaga,  negara dibela, diri harta direlakan, serta nyawa dikorbankan yang diperlihatkan dalam segala  sisi pembuatan logo Universitas Negeri Gorontalo. 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong