UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO SEBAGAI KAMPUS PERADABAN

04 August 2021 11:53:27 Dibaca : 9

Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.

Kampus ini merupakan merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Gorontalo. Kampus ini dijuluki sebagai Universitas Peradaban yang lahir pada tanggal 22 juni 1963. Saat itu namanya masih Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG). Kemudian ditetapkan menjadi Universitas Negeri Gorontalo pada tanggal 23 Juni 2004. Meskipun pada tanggal tersebut ditetapkan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, tetapi pada tanggal 1 september ditetapkan sebagai hari lahir ung karena sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo. 

Kampus Peradaban merupakan moto kampus ini. Berbagai upaya pembangunan manusia dilakukan, termasuk melalui riset atau penelitian. Selain itu, kampus ini mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Hal itu terbukti dengan penerapan ornamen-ornamen kearifan lokal dalam logo kampus. Kurva segi lima yang terdapat dalam logo diartikan sebagai 5 sendi peradaban Gorontalo atau yang dikenal dengan Piyo limo to talu, lipu pei hulalu  

Selain itu, dalam logo kampus terdapat mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas yang melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. Mahkota tersebut disebut tudung makuta atau Laapia bantah sibii. Tudung makuta ini merupakan hiasan tutup kepala yang menjadi suatu keunikan pakaian adat Gorontalo. Selain kearifan lokal, logo kampus ini juga menambahkan sayap burung maleo berwarna jingga yang melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG. Burung maleo (Macrocephalon maleo) merupakan burung endemik asal Sulawesi. 

Hal itulah yang menjadi nilai plus bagi Universitas Negeri Gorontalo karena tetap mempertahankan kearifan lokal di era global saat ini.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong