UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO SEBAGAI KAMPUS PERADABAN
Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.
Kampus ini merupakan merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Gorontalo. Kampus ini dijuluki sebagai Universitas Peradaban yang lahir pada tanggal 22 juni 1963. Saat itu namanya masih Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG). Kemudian ditetapkan menjadi Universitas Negeri Gorontalo pada tanggal 23 Juni 2004. Meskipun pada tanggal tersebut ditetapkan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, tetapi pada tanggal 1 september ditetapkan sebagai hari lahir ung karena sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo.
Kampus Peradaban merupakan moto kampus ini. Berbagai upaya pembangunan manusia dilakukan, termasuk melalui riset atau penelitian. Selain itu, kampus ini mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Hal itu terbukti dengan penerapan ornamen-ornamen kearifan lokal dalam logo kampus. Kurva segi lima yang terdapat dalam logo diartikan sebagai 5 sendi peradaban Gorontalo atau yang dikenal dengan Piyo limo to talu, lipu pei hulalu
Selain itu, dalam logo kampus terdapat mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas yang melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. Mahkota tersebut disebut tudung makuta atau Laapia bantah sibii. Tudung makuta ini merupakan hiasan tutup kepala yang menjadi suatu keunikan pakaian adat Gorontalo. Selain kearifan lokal, logo kampus ini juga menambahkan sayap burung maleo berwarna jingga yang melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG. Burung maleo (Macrocephalon maleo) merupakan burung endemik asal Sulawesi.
Hal itulah yang menjadi nilai plus bagi Universitas Negeri Gorontalo karena tetap mempertahankan kearifan lokal di era global saat ini.
LOGO UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Berikut adalah arti dan makna dari logo Universitas Negeri Gorontalo
1. Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut {Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu}
2. Kerangka bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.
3. Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.
4. Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.
5. Pena berbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan.
6. Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan hari bersejarah masyarakat Gorontalo, di mana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari peresmian UNG oleh Presiden RI.
7. Sayap burung Maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG.
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Universitas Negeri Gorontalo atau biasa dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan UNG adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado. Kemudian pada tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.
Pada Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993 dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.
Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.
Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.
Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia). Kemudian pada tahun 2018 mengenai akreditasi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi perguruan tinggi mengukuhkan bahwa Universitas Negeri Gorontalo Masuk sebagai jajaran perguruan tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A.
Universitas Negeri Gorontalo sempat ingin melakukan pergantian nama menjadi UBJ Habibie (Universitas BJ Habibie). Tetapi, para mahasiswanya menolak dkarenakan akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo.