Gorontalo - Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).

Pada masa pemerintahan gubernur provinsi gorontalo Rusli Habibie, pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo sempat diusulkan menjadi UBJ Habibie (Universitas BJ Habibie). Namun kemudian para mahasiswanya menolak. Sebab dianggap akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo

Gorontalo -    Setelah pengumuman SBMPTN 2021 dirilis pada senin (14/ 6/ 2021), UNG termasuk dalam 10 daftar penerima KIP-K SBMPTN dan SNMPTN ke-7 dan yang ke-5. Oleh sebab itu, Mohamad Nasih (ketua lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi mengucapkan banyak terima kasih kepada universitas yang telah menerima peserta KIP-K pada seleksi SBMPTN.

Sayangnya pada tahun ini,ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan para maba 2021 yang terterima sebagai peserta KIP-K UNG tahun ini.

oknum ini mengincar para penerima KIP-K tahun ini. oknum tersebut menghubungi para penerima KIP-K dengan cara meng-DM atau dengan meng-WA dan meminta sejumlah uang agar dana KIP-K cepat cair. BEM UNG sampai saat ini masih mencari dan mengusut tuntas masalah ini.

Gorontalo - Setelah pengumuman SBMPTN 2021 dirilis pada senin (14/ 6/ 2021), Mohamad Nasih (ketua lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi mengucapkan banyak terima kasih kepada universitas yang telah menerima peserta KIP-K pada seleksi SBMPTN dengan jumlah yang terbilang tinggi.

Dilansir dari paparan Mohamad Nasih dalam konferensi pers pengumuman hasil SBMPTN 2021 melalui youtube (14/ 6/ 2021), Universitas Negri Gorontalo atau dikenal UNG masuk dalam daftar 10 PTN peserta KIP-K tertinggi pada SBMPTN 2021.

UNG berada di urutan ke-7 dengan jumlah 1.552 peserta KIP-K yang diterima. Hal ini tentunya bisa dibilang hebat, karenaUNG turut berkontribusi dalam memberikan pendidikan dengan fasilitas yang bagus dengan masyarakat kalangan bawah yang notabenenya tidak sanggup membayar biaya perkuliahan.

Tak hanya masuk dalam PTN penerima peserta SBMPTN KIP-K tertinggi 2021,sebelumnya UNG juga menduduki peringkat ke-5 dalam penerima SNMPTN KIP-K tertinggi 2021 dengan jumlah penerima sebanyak 899 peserta.