PROPOSAL PENGEMBANGAN USAHA IKAN BADUT

24 October 2020 08:55:13 Dibaca : 1020

Tugas

PROPOSAL

PENGEMBANGAN USAHA IKAN BADUT Amphiprion ocellaris PADA SISTEMRESILKULASI BERBASIS In Land Aquaculture

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OLEH

 

 

MUH AZRUL SYAMSAH H. SUNANI

1111420004

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JURUSAN/PRODI BUDIDAYA PERAIRAN

2020

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGEMBANGAN USAHA IKAN BADUT Amphiprion ocellaris PADA SISTEM RESILKULASI BERBASIS In Land Aquaculture tepat waktu.

Makalah PENGEMBANGAN USAHA IKAN BADUT Amphiprion ocellaris PADA SISTEM RESILKULASI BERBASIS In Land Aquaculture disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah kepemimpinan di Universitas Negeri Gorontalo. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang PENGEMBANGAN USAHA IKAN BADUT Amphiprion ocellaris PADA SISTEM RESILKULASI BERBASIS In Land Aquaculture

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

 

Gorontalo,  Oktober 2020

 

Penulis

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumberdaya perikanan yang melimpah. Salah satu komoditas yang telah memiliki nilai jual yang tinggi yaitu ikan hias Clownfish (ikan badut) atau dikenal dengan nama lokal ikan “Badut” dari jenis Amphiprion ocellaris. Ikan badut ini memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi, sehingga dapat dijadikan terobosan usaha perikanan yang cukup menjanjikan. Dipasaran, ikan hias berasal dari 2 sumber sesuai habitatnya yaitu ikan hias air tawar dan air laut. Pemenuhan kebutuhan pasar ikan hias air tawar sebagian tercukupi dari hasil tangkapan dan sebagian besar sudah dipenuhi dari hasil budidaya. Jenis dan keragaman ikan hias air laut lebih tinggi dari ikan hias air tawar, namun kegiatan usaha budidaya belum banyak terdengar. Sementara itu, banyak jenis ikan hias air laut sudah tergolong biota yang terlindungi. Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan usaha ikan badut untuk memenuhi kebutuhan pasar yang cukup tinggi.

Ikan badut Amphiprion ocellaris memiliki warna tubuh merah-oranye kontras, dihiasi 3 garis warna putih dengan siluet hitam dan garis putih terletak di bagian pangkal kepala, badan/perut dan pangkal ekor, bentuk tubuh yang mungil (panjang 4 – 7 cm) gerakan yang lincah dan suka bersembunyi/berlindung pada abadutn atau karang/tanaman laut. Klasifikasi Amphiprion ocellaris menurut Burges (1990) adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Actynopteigii

Ordo : Perciformes

Famili : Pomacentridae

Genus : Amphiprion

Species : Amphiprion ocellaris

Selama ini, budidaya ikan badut hanya dilakukan di sekitar pesisir pantai dengan sumber air laut yang cukup melimpah dengan pergantian air sampai 300 % per hari karena sistem pengelolaan air laut yang mengalir tanpa treatment dan air laut yang masuk langsung dikeluarkan kembali ke laut, sehingga budidaya ikan badut tidak memungkinkan untuk dilakukan jauh dari pesisir pantai. Namun, dengan perkembangan teknik budidaya hal tersebut tidak menjadikan masalah. Pada zaman modern ini budidaya ikan air laut tidak hanya dapat dilakukan di pesisir pantai atau berlokasi dekat dengan laut. Namun, budidaya berbasis In Land Aquaculture sudah dapat dilakukan dimana budidaya ikan air laut juga dapat dilakukan di tempat yang jauh dari pesisir pantai dengan penerapan sistem resirkulasi pada budidaya ikan air laut khususnya Ikan Badut

Sistem resirkulasi yang kita kenal selama ini banyak dilakukan dalam volume yang kecil yaitu di akuarium. Dengan dilakukan resirkulasi maka kebutuhan air banyak berkurang dan kontaminan dari luar sistem bisa diminimalisir. Perkembangan selanjutnya dengan semakin banyaknya masalah yang terjadi pada lingkungan eksternal membuat para pembudidaya semakin paham akan pentingnya resirkulasi. Bukan hanya untuk menghemat kebutuhan air, tetapi terutama untuk membuat konsep biosekuriti sehingga kegagalan yang mungkin timbul karena faktor eksternal bisa dihindari. Sistem resirkulasi tidak hanya dilakukan pada budidaya air tawar saja, tetapi juga dapat diterapkan pada budidaya air laut. Oleh karena itu pada usaha budidaya ikan badut ini dapat diterapkan teknologi sistem resirkulasi sehingga dalam perkembangan budidaya ikan air laut, prinsip budidaya berbasis In Land Aquaculture dapat digunakan tepat guna dimana budidaya Ikan Badut dapat dilakukan di tempat yang jauh dari laut.

 

1.2. Perumusan Masalah

Clownfish atau ikan badut merupakan jenis ikan hias air laut yang memiliki harga jual tinggi. Nilai jual yang cukup tinggi ini didasari karena ikan badut memiliki corak warna tubuh yang menarik dan kontras serta memiliki tingkah laku yang lincah dan cukup menggemaskan. Teknik resirkulasi akan sangat membantu dalam usaha budidaya ikan badut. Hal tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah budidaya ikan hias air laut yang sampai saat ini hanya dapat dilakukan di sekitar pesisir pantai saja. Teknik resirkulasi ini tidak hanya dapat dilakukan pada sistem budidaya ikan air tawar namun dapat diaplikasikan pada sistem budidaya ikan air laut. Sehingga budidaya air laut masa kini berbasis In Land Aquaculture atau jauh dari pesisir pantai dan dapat menjadikan peluang usaha bagi masyarakat.

 

1.3. Tujuan Program

Tujuan dari program kewirausahaan ini antara lain :

1. Memproduksi Ikan Badut Amphiprion ocellaris secara massal

2. Menerapkan sistem resirkulasi pada budidaya air laut khususnya Ikan Badut

3. Mengidentifikasi produksi Ikan Badut berbasis In Land Aquaculture

4. Menganalisis strategi pemasaran Ikan Badut melalui kemitraan kerja

 

1.4. Luaran Yang Diharapkan

Pembesaran ikan badut Amphiprion ocellaris dengan sistem resirkulasi ini diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang besar dan mampu memenuhi kebutuhan pasar akan ikan hias air laut karena permintaan ikan badut saat ini cukup tinggi, baik pemenuhan pasar dalam negeri dan pengiriman ke luar negeri. Pembesaran ikan badut Amphiprion ocellaris dengan metode resirkulasi berbasis In Land Aquaculture dapat meningkatkan daya kreatifitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang terjangkau dan kompetitif di semua kalangan masyarakat. Sehingga di masa yang akan datang mampu menjadi usaha bisnis pembesaran ikan badut yang mandiri, kompetitif, berdaya saing, dan menjadi unit usaha yang mampu membuka peluang kerja sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

1.5. Kegunaan Program

1. Memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan ide dan kreatifitas dalam berinovasi untuk menghasilkan produk ikan badut berkualitas.

2. Membangun jiwa kewirausahaan dan kemandirian mahasiswa, etos kerja yang tinggi dan melatih kerja sama tim.

3. Memotivasi mahasiswa dalam menerapkan teknologi tepat guna dalam masyarakat 4. Memotivasi masyarakat dalam berwirausaha

 

 

BAB 2

GAMBARAN UMUM USAHA

Ikan Badut merupakan salah satu jenis ikan tropis yang sering di pakai dalam akuarium air laut. Tingkat permintaan ikan ini cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tingginya permintaan ikan badut pada perdagangan ikan hias akuarium baik di pasar lokal maupun internasional, mengakibatkan berkurangnya ukuran populasi di beberapa lokasi pada habitat aslinya. Permintaan pasar yang tinggi dengan tingkat penawaran yang masih rendah mengakibatkan harga ikan ini tinggi di pasaran. Hal inilah yang menjadikan ikan badut sebagai ikan yang prospeksional dan bernilai ekonomis tinggi untuk dijadikan suatu usaha budidaya pembesaran.

Usaha pembesaran ikan badut merupakan usaha pemeliharaan larva sampai ukuran benih 2 cm. Kegiatan pembesaran ikan badut berlangsung selama kurang lebih 3 bulan sampai ikan siap jual. Tidak seperti biasanya, usaha ini akan dilakukan di darat (In Land Aquaculture), dengan jarak yang cukup jauh dari laut, dengan menggunakan sistem pemeliharaan resirkulasi. Artinya air laut yang digunakan untuk pemeliharaan akan dipakai secara berulang-ulang selama 2-3 siklus pemeliharaan. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan treatment dengan menggunakan filter fisik, filter biologis dan filter kimia. Dengan demikian biaya pembelian air laut akan dapat ditekan, meskipun lokasi pemeliharaan jauh dari laut

Benih yang akan dipelihara berasal dari Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung dengan harga Rp 1500 – Rp. 2000. Benih ikan badut yang sudah siap panen akan dipasarkan ke para pengumpul dan toko-toko akuarium air laut di daerah Bogor dan Jakarta. Ikan badut berukuran 5 cm akan dijual dengan harga Rp 6.000-8.000/ ekor. Target penjualan benih ikan badut adalah sebanyak 1500 ekor per siklus, dan target pertahun adalah 5 siklus, yaitu sebanyak 7500 ekor.

 

 

 

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Kegiatan pra produksi

Sebelum proses produksi, dilakukan kegiatan pra-produksi yang dilakukan oleh tim pengembangan produk yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

·         Survey lokasi budidaya.

·         Pencarian alat dalam pembuatan sistem resirkulasi dan shelter.

·         Penyediaan benih Ikan Badut ukuran 2 – 3 cm.

·         Survei pasar guna mengetahui jumlah permintaan dan minat konsumen serta kondisi pasar.

·         Koordinasi dengan para petani ikan air laut dan lembaga terkait agar persediaan benih Ikan Badut selalu terpenuhi.

 

3.2 Kegiatan produksi

·         Penebaran benih Ikan Badut ukuran 2 – 3 cm sebanyak 1.500 ekor ke dalam akuarium berukuran 100 x 50 x 50 cm.

·         Pemberian pakan dengan frekuensi sebanyak 8 kali dalam 1 hari setiap 3 jam sekali.

·         Mengontrol dan manajemen kesehatan Ikan Badut Sampling pertumbuhan setiap 2 minggu sekali.

·         Sampling kualitas air setiap 2 minggu sekali.

·         Menganalisis tingkat kelangsungan hidup (SR) Ikan Badut setiap hari.

 

3.3 Kegiatan pasca produksi

Kegiatan pasca produksi Ikan Badut meliputi panen, transportasi ikan hidup, pemesanan benih dan persiapan wadah produksi budidaya kembali. Panen akan dilakukan setelah 2 bulan pemeliharaan sampai Ikan Badut berukuran 4 – 5 cm dan siap dipasarkan. Transportasi dan pemasaran ikan akan dilakukan oleh bagian pemasaran sendiri hingga sampai ke konsumen sehingga tingkat kelangsungan hidup Ikan Badut tetap baik sampai tempat tujuan. Kegiatan pasca produksi selanjutnya pemesanan benih kembali untuk siklus produksi selanjutnya dan mempersiapkan wadah pemeliharaan Ikan Badut dengan cara pengeringan wadah dan treatment wadah untuk mengurangi patogenisitas wadah terhadap biota.

 

3.4 Kegiatan promosi dan pemasaran

Promosi yang akan dilakukan adalah dengan cara menyebar pamflet, brosur, dan poster kepada target pasar yang telah ditentukan. Promosi dengan cara seperti itu dimaksudkan agar produk tersebut dapat dikenal oleh konsumen. Promosi lainnya akan dilakukan dengan cara pembuatan blog sehingga kalangan masyarakat dapat mengakses produk Ikan Badut kami dengan sangat mudah dan cepat. Pembuatan proposal kepada instalasi-instalasi terkait sehingga kegiatan promosi Ikan Badut ini semakin berkembang. Kegiatan pemasaran dilakukan sendiri oleh bagian pemasaran dan dikirim langsung kepada konsumen sehingga tingkat kelangsungan hidup Ikan Badut dapat terjaga dengan baik dan apabila terdapat kekurangan tetap menjadi tanggung jawab kami. Sesuai dengan motto kami Pelayanan Special Bagi Pelanggan.

 

 

BAB 4

BIAYA

4.1 ANGGARAN BIAYA

no Komponen jumlah harga (Rp) Total biaya (Rp)
1 Talang 2 unit Rp.31.000 Rp.62.000
2 Tambang 2ml 10 unit Rp.400 Rp.4.000
3 Kawat 10 unit Rp.750 Rp.7.500
4 pipa PVC 2' 1 Unit Rp.28.000 Rp.28.000
5 Paralon Listrik 1 unit Rp.5.000 Rp.5.000
6 Gantungan Alumunium besi 6 unit Rp.4.500 Rp.27.000
7 Sambungan Alumunium 1 unit Rp.6.000 Rp.6.000
8 Cat KPK 3 unit Rp.7.000 Rp.21.000
9 koas 3 unit Rp.1.500 Rp.1.500
10 Lem Paralon 1 unit Rp.5.000 Rp.5.000
11 selang 1/2 6 unit Rp.5.500 Rp.33.000
12 Gergaji Besi 1 unit Rp.2.000 Rp.2.000
13 Amplas 1 Unit Rp.3.000 3.000
14 Lakban 1 Unit Rp.6.000 Rp.6.000
15 Karbon Aktif 5 Unit Rp.10.000 Rp.50.000
16 Pompa air Yamano WP-6500 1 unit Rp.230.000 Rp.230.000
17 Pasir 2 unit Rp.15.000 Rp.30.000
18 karang mati 1 unit Rp.45.000 Rp.45.000
19 kapas ultra H (1x1m) 1 unit Rp.20.000 Rp.20.000
20 Transport kirim 1 unit Rp.20.000 Rp.20.000
21 Bak filter 1 unit Rp.85.000 Rp.85.000
22 Lem Kaca 3 unit Rp.8000 Rp.24.000
23 Selongsong (1-2) 1 unit Rp.2.500 Rp.2.500
24 Dop 1 unit Rp.2.500 Rp.2.500
25 pipa PVC 1' 2 unit Rp.16.000 Rp.16.000
26 Streamin 2 unit Rp.7.000 Rp.7.000
27 Selang 3/4 6 unit Rp.9.000 Rp.54.000
28 kawat besi 4 unit Rp.1.500 Rp.6.000
29 Bensin     Rp.30.000
30 konsumsi     Rp.48.000
31 pewlet Udang 2 unit Rp.15.000 Rp.30.000
32 Artemia 1 unit Rp.90.000 Rp.90.000
33 Air Laut 1 Unit Rp.800.000 Rp.800.000
34 Solar     Rp.50.000
35 Pulsa     Rp.21.000
36 Pembayaran ikan badut siklus 1     Rp.900.000
37 Sunlight 1 unit Rp.2.000 Rp.2.000
38 Sponge 1 unit Rp.1.500 Rp.1.500
39 elbaju 1 unit Rp.9.000 Rp.9.000
40 enroflaxonoid 1 unit Rp.35.000 Rp.35.000
41 Air laut     Rp.505.000
42 pembayaran ikan badut siklus 2 300 unit Rp.1.500 Rp.450.000
43 Transportasi ikan badut     Rp.150.000
44 Pemesanan ikan badut  siklus 3 1000 unit Rp.1.500 Rp.1.500.000
45 Transportasi ikan badut 1 unit   Rp.850.000
46 pemesanan Air Laut 1 unit Rp.400 Rp.505.000
        RP.6.806.500
         

 

 

 

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Produk ikan Badut hasil budidaya berbasis In Land Aquaculture dapat dikatakan memiliki potensi pasar yang cukup tinggi. Mungkin system dan metode yang diterapkan bisa saja berhasil. System resilkulasi air laut yang digunakan disini adalah sistem Flow Throught. Penggunaan sistem resirkulasi dapat meminimalkan penggunaan air laut. Hal ini perlu dilakukan karena budidaya ikan Badut yang kami lakukan berada sangat jauh dari laut. Sehingga dapat dikatakan usaha ikan Badut dengan sistem resirkulasi berbasis In Land Aquaculture sangat berpotensi tinggi dan sistem ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat sekitar untuk mencoba usaha seperti kami, karena sistem yang sangat mudah diterapkan serta keuntungan yang cukup tinggi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong