KOMUNIKASI INTERPERSONAL

28 September 2017 12:10:03 Dibaca : 6064

    1 Pengertian Komunikasi Interpersonal
Sebelum mendefinisikan komunikasi interpersonal, perlu memfokuskan perhatian kepada definisi mengenai komunikasi, sebagaimana perspektif kita mengenai komunikasi interpersonal tumbuh. Komunikasi adalah peroses yang berpusat pada pesan dan bersandar pada informasi. Menurut Suranto Aw (2011: 2) istilah komunikasi memiliki arti yaitu, berasal dari kata latin Communicare yang artinya memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa inggris Communication yang artinya proses pertukaran informasi, ide, konsep, gagasan, perasaan dan lain-lain antara dua orang atau lebih. Lebih lanjut di jelaskan oleh Syamsul Bambang (2015) Komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunakasi yang lebih bersifat pribadi. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya dapat lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disamapaikan bersifat pribadi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman pesan dan menyampaikan pesan oleh seseorang kepada orang lain atau sebagai media informasi antara dua orang atau lebih.Terjadinya komuniksi kapan dan di mana saja seseorang dapat berusaha menggapai suatu pesan, berusaha memberikan makna kepadanya. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sejak bangun tidur sampai tidur lagi, sebagian besar dari waktu manusia digunakan untuk berkomunikasi.
Menurut Givin dan Patton (dalam Muhammad, 2015 : 5) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses meliputi menyampaikan dan penerimaan pesan-pesan. dari perspekrif ini, komunikasi interpersonal lebih dari pada penyampaian informasi antara dua manusia memperoleh makna, identitas, dan hubungan sementara. Sedangkan Menurut Devito (dalam Effendy, 2003 : 45-46) komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Menurut Cangara Hafied (2005 : 31) Komunikasi interpersonal ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka,
Berdasarkan pengertian menurut para ahli dapat saya simpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lain dengan efek dan umpan balik secara langsung yang sangat efektif dalam upaya mengubah sifat, pendapat dan perilku seseorang.

   2 Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal
Menurut Efendi (2003 : 62-63) secara teoritis komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya.

1. Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi interperssonal yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seseorang lagi komunikan yang menerima pesan.
2. Komunikasi triadik (triadik communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi interpersonal yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.


     3 Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Menururt Barnlund (dalam Wiryanto 2004:13) bahwa komunikasi interpersonal diartikan sebagai pertemuan antara dua, tiga atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Komunikasi interpersonal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) Bersifat spontan, (2) Tidak berstruktur, (3) Terjadi sacara kebutulan, (4) Tidak mengejar tujuan yang di rencanakan, (5) Identitas keanggotaanya tidak jelas.
Komunikasi interpersonal, merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan dengan jenis komuniksi lainnya maka dapat di kemukakan ciri-ciri komunikasi interpersonal, menurut Suranto Aw (2011 : 14) antara lain: (1) Arus pesan dua arah, (2) Suasana nonformal, (3) Umpan balik segera, (4) Peserta komunikasi berada dalam dalam jarak dekat, (5) Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan sacara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.

    4 Faktor Pengaruh kadar Hubungan Interpersonal
Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal menurut Suranto Aw (2011 : 30) adalah sebagai berikut :
1. Toleransi
Toleransi menghendaki adanya kemauan dari masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan pihak lain. Toleransi menjadi faktor pengaruh hubungan interpersonal, hal ini disebabkan dengan dikembangkannya sikap toleran atau tenggang rasa, maka seandainya timbul perbedaan kepentingan kedua bela pihak dapat saling menghargai, sehingga perbedaan kepentingan itu tidak berkembang sebagai kendala kebersamaan.
2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang
Artinya rasa memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan interpersonal.
3. Sikap menghargai orang
Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang itu memiliki martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal adalah sikap menghargai martabat orang lain. Oleh karena itu seseorang tidak boleh melecehkan orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila ingin menyampaikan pendapat, konfirmasi, atau respon, maka sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan tidak melecehkan.

4. Sikap mendukung, bukan sikap bertahan
Sikap mendukung (sportif) berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain. Sedangkan sikap bertahan, berawal dari adanya perbedaan pendapat. Apabila dua orang saling bertahan, apalagi salah satu pihak terang-terangan menyerang pertahanan pihak lain, maka ada kemungkinan karakteristik hubungan menjadi renggang.
5. Sikap terbuka
Sikap terbuka adalah sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan kesalah pahaman dan kecurangan. Keadaan seperti inilah yang akan menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Keakraban hubungan interpersonal ditandai oleh adanya sikap terbuka, saling percaya, sehingga seseorang dapat “secara total mengungkapkan segala sesuatu tanpa resiko”.
6. Kepercayaan
Adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan.
7. Keakraban
Keakraban merupakan pemunuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

8. Kesejajaran atau posisi yang sama bagi kedua pihak.
Tidak ada satu pihak yang lebih mendominasi terhadap pihak lain.

    5 Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal
Pada proses komunikasi interpersonal terdapat komponen-komponen yang saling berperan dan terintegrasi didalamnya sehingga proses komunikasi tersebut dapat berlangsung secara baik. Menurut Suranto Aw (2011 : 7) komponen komunikasi antara lain:
1. Sumber/komunikator
Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain.
2. Encoding
Adalah suatu aktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal maupun non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan
3. Pesan
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gambungan kedua, yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain.
4. Saluran
Merupakan sarana fisik menyampaikan pesan dari sumber kepenerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain seacara umum.
5. Penerima/Komunikan
Seorang yang menerima, memahami dan menginterpretasi pesan
6. Dercoding
Merupkan kegiatan internal dalam diri penerima.
7. Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan
8. Gangguan (noise)
Merupakan apa saja yang menggangu atau membuat kacau menyampaikan dan penerimaan pesan, termasuk dan bersifat fisik dan phsikis.
9. Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi ruang waktu nilai. Konteks ruang menunjuk pada lingkungan kongkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan, halaman dan jalanan.


      6 Tujuan Komunikasi Interpersonal
Hubungan interpersonal akan terbentuk dengan baik manakala ditandai dengan adanya empati, sifat positif, saling keterbukaan, dan sikap percaya. Kegagalan komunikasi terjadi bila isi pesan dipahami akan tetapi hubungan diantara komunikan menjadi rusak. Selain itu menurut Suranto Aw (2011 : 19) ada tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi interpersonal meliputi: (1) Mengungkapkan perhatian kepada orang lain, (2) Menemukan diri sendiri, Menemukan dunia luar, (3) Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis, (4) Mempengaruhi sikap dan tingah laku, (5) Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu, (6) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi, (7) Memberikan bantuan (konseling).


     7 Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Menurut Devito (dalam Suranto Aw2011 : 82) Efektivitas Komunikasi antarpribadi (interpersonal) dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).
1. Keterbukaan (Opennes)
Keterbukaan ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi kepada bagi orang lain hal ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segala membukakan semua riwayat hidupnya, tetapi rela membuka diri ketika orang lain menginginkan informasi yang diketahuinya. Dengan kata lain keterbukaan ialah kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri informasi ini tidak bertentangan dengan asas kepatutan. Sikap keterbukaan ditandai dengan adanya kejujuran dalam merespon segala stimuli komunikasi. Tidak berkata bohong, dan tidak menyembunyikan informasi yang sebenarnya. Dalam proses komunikasi interpersonal, keterbukaan menjadi satu sikap yang positif. Hal ini disebabkan, dengan keterbukaan, maka komunikasi interpersonal akan berlangsung secara adil, transparan, dua arah, dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkomunikasi.
2. Empati (Empathy)
Empati ialah kemampuan seseorang untuk merasakan jika seandainya menjadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain, melalui kecamata orang lain.
3. Sikap Mendukung (Supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka. oleh karena itu respon yang relevan adalah respon yang bersifat spontan dan lugas, buka respon bertahan dan berkelit. Pemaparan gagasan bersifat deskriptif naratif, bukan bersifat evaluatif. Sedangkan pola rasa percaya diri yang berlebihan.
4. Sikap Positif (Positiveness)
Ditunjukan dalam bentuk sikap dan prilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya adalah bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam berkomunikasi interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga. Dalam bentuk prilaku, artinya bahwa tindakan yang dipilih adalah yang relevan dengan tujuan komunikasi interpersonal, yaitu secara nyata membantu partner komunikasi untuk memahami pesan komunikasi, yaitu kita memberikan penjelasan yang memadai sesuai dengan karakteristik mereka.
5. Kesetaraan (Equality)
Ialah pengakuan bahwa kedua bela pihak memiliki kepentingan, kedua bela pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan saling memerlukan. Memang secara alamiah ketika dua orang berkomunikasi secara interpesonal, tidak pernah tercapai suatu situasi yang menunjukan kesetaraan atau kesamaan secara utuh diantara keduanya.
Menurut Husein Umar (2005 : 26-27) Aspek-aspek untuk meninjau efektifitas komunikasi antarpribadi (interpersonal) adalah sebagai berikut:
1. Keterbukaan
yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menanggapi secara jujur dari lawan bicara.
2. Empati
Mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara
3. Dukungan
Mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan, akan tetapi mendukung isi pembicaraan walau hanya dengan tepukan atau sekedar mengangguk-aggukan kepala
4. Kepositifan
maksudnya jika orang mempunyai perasaan negatif kepada orang lain dan dikomunikasikan kepada orang lain lagi maka akan terjadi mata rantai perasaan negatif kepada orang tersebut, akibtnya komunikasi akan terganggu. Jadi hiduplah perasaan positif kepada orang lain
5. Kesamaan
karena kenyataannya tidak ada maunusia yang sama, sekalipun mereka kembar, maka komunikasi antarpribadi (interpersonal) akan lebih efektif jika terjadi dalam suasana kesamaan. Dengan cara ini diharapkan terdapat ‘pengenalan tak terucapkan’ sehingga rasa saling hormat dan saling menghargai.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong